tag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post1793614063070112287..comments2023-10-26T21:34:45.915+07:00Comments on Membaca Buku: Giveaway #BBI5thAnniversaryTezarhttp://www.blogger.com/profile/03889526911252186655noreply@blogger.comBlogger48125tag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-10832765332502544372016-04-21T22:33:48.513+07:002016-04-21T22:33:48.513+07:00Nama : Perdani Budiarti
Twitter : @daneeollie
Emai...Nama : Perdani Budiarti<br />Twitter : @daneeollie<br />Email : daneeollie[at]gmail[dot]com<br /><br />Menurut kamu, bagaimana cara meningkatkan rendahnya minta baca di Indonesia?<br />Untuk itu minat baca memang harus dipupuk sejak dini. Bisa dimulai dengan cara mengenalkan buku bantal kepada para balita. Biarlah itu buku empuk digigit-gigit, biar para balita akrab dengannya. Jangan lupa selalu bacakan dongeng untuk anak-anak, karena cerita-cerita dongeng bisa memicu imajinasi mereka.<br />Beri kado buku di setiap hari ulang tahun anak-anak, bisa dimulai dengan buku mewarnai yang ada ceritanya, komik pendidikan, dan juga majalah anak-anak dengan ilmu pengetahuan di dalamnya. Setidaknya, mudahkan anak-anak mengakses buku berkualitas.<br /><br />Tantangan terbesar saat ini tentu saja akses buku yang masih tidak terjangkau terutama dalam hal harga yang semakin membumbung tinggi. Keberadaan perpustakaan daerah dan persewaan buku bisa dimanfaatkan, namun harus tetap diimbangi dengan pembatasan penggunaan gadget yang semakin marak pada anak-anak. Banyak persewaan buku yang berjaya di masa lalu yang akhirnya gulung tikar karena memang sekarang sudah sangat jarang ada pelanggan yang menyewa buku. Rata-rata dari mereka lebih memilih membaca mangascan, webtoon, dan menonton film daripada membaca buku yang dianggap membosankan. Mungkin sudah saatnya diberlakukan aturan tidak boleh mengakses gadget sebelum selesai membaca satu buku di akhir minggu bagi anak-abak ya ^^<br /><br />Tugas sekolah membuat review pun harus diberikan sejak dini, jika perlu diberikan satu waktu khusus bagi para murid sekolah untuk membedah buku populer sehingga mereka lebih tertarik dengan buku. Akan lebih baik jika review buku yang akan dibedah tersebut ditulis tangan sehingga menghindari copy paste dari review buku yang saat ini bertebaran di dunia maya karena keberadaan BBI juga ^^. daneeolliehttps://www.blogger.com/profile/10007524091845895445noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-34877336108240836462016-04-21T22:03:30.733+07:002016-04-21T22:03:30.733+07:00Arfina|Arfina[dot]tiara123[at]gmail[dot]com|@ipink...Arfina|Arfina[dot]tiara123[at]gmail[dot]com|@ipinkaramel<br /><br />Menurutku, harus ada kemauan dari diri sendiri. Apalagi kalau sedari kecil jauh banget sama buku, keluarga ngga ngenalin buku. Saya punya ide, cuma kayaknya udah di beberin semua di komentar di atas saya XD. Saya sendiri, dalam upaya meningkatkan minat baca (eaaa) buku koleksi pribadi saya pinjamkan ke teman-teman, dengan begitu, teman saya yang ngga mau rugi beli bisa mendapat pinjeman, ya walaupun harus rela cover buku ketekuk atau ga kesiram kopi ... eng.The Kamo Book Bloghttps://www.blogger.com/profile/12907065469427214532noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-78389636477726318942016-04-21T20:57:58.444+07:002016-04-21T20:57:58.444+07:00Hasnawati
@chenhakase
hasnawatikarase@gmail.com
M...Hasnawati<br />@chenhakase<br />hasnawatikarase@gmail.com<br /><br />Menurut saya, tempat-tempat tertentu yang menyediakan buku seperti perpus dan kafe baca sebaiknya tidak usah dilengkapi wifi. Bukan apa-apa, soalnya kemudahan akses medsos biasanya membuat kita lebih suka berlama-lama dengan gadget daripada buku.<br /><br />Juga, public figure yang menjadi idola (khususnya idola anak muda) baiknya mengampanyekan semangat suka baca buku. Tidak usah langsung bacaan berat, yang ringan-ringan saja dulu. Misalnya, si idola ini posting foto buku yang sedang dibaca, atau pada lain kesempatan sekadar bertanya kepada para fans-nya "Halo, kalian lagi baca buku apa?" atau "Ada rekomendasi buku bagus, nggak?".<br />Jadi, fans (apalagi yang fanatik) yang awalnya tidak doyan baca, demi mengikuti gaya hidup idolanya, pelan-pelan bisa mulai membiasakan diri dan menjadi terbiasa baca buku.Hasnawatihttps://www.blogger.com/profile/07629003714302810947noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-27138410305005688832016-04-21T20:32:49.101+07:002016-04-21T20:32:49.101+07:00Yeyen Nursyipa | 20yeyennursyipa@gmail.com | @Yeye...Yeyen Nursyipa | 20yeyennursyipa@gmail.com | @YeyenNursyipa <br /><br />Menurut kamu bagaimana cara meningkatkan rendahnya minat baca di indonesia.<br /><br />Berbicara tentang cara meningkatkan minat baca, maka berbicara pula tentang masalah mempengaruhi. Pengaruh sendiri terbagi menjadi dua yaitu pengaruh eksternal sama pengaruh internal. Seberapa hebat dan luar biasanya pengaruh eksternal jika internal diri sendirinya masih memilih untuk tidak mau membaca ya percuma saja.<br /><br />Dan menurut aku cara yang terbaik adalah memotivasi orang lain buat baca. Berhubung orang lebih sering menonton televisi daripada membaca, maka menurut aku cara untuk meningkatkan minat baca bisa lewat iklan di radio atau televisi, serupa iklan layanan masyarakat gitu. Dan di iklan itu bisa dengan menampilkan manfaat atau keuntungan membaca. Segimana mungkin buat mengajak penonton untuk membudayakan membaca.<br /><br />Toh masyarakat membeli produk juga karena efek iklan yang ditayangkan tiap hari, dan bisa saja minat baca juga akan meningkat jika iklan layanan masyarakat ini ditayangkan sesering mungkin di telivisi dan radio. <br />Buna Kakahttps://www.blogger.com/profile/03404237264057137990noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-50244158841669668612016-04-21T18:48:00.070+07:002016-04-21T18:48:00.070+07:00Putri Prama Ananta
@putripramaa
anantaprama@yahoo....Putri Prama Ananta<br />@putripramaa<br />anantaprama@yahoo.co.id<br /><br />Menurut kamu, bagaimana cara meningkatkan rendahnya minat baca di Indonesia?<br />Menurutku, untuk meningkatkan minat baca di Indonesia, harus ada orang-orang yang menanamkan kebiasaan membaca sejak kecil. Seperti yang dikatakan oleh Najwa Shihab--Duta Baca Indonesia saat ini--buatlah orang-orang menjadikan buku sebagai cinta pertamanya. Setelah menjadi cinta pertamanya, maka akan selalu diingat deh bukunya. Intinya adalah menanamkan kebiasaan membaca sedini mungkin, misalnya pihak-pihak transportasi umum menyediakan bacaan di kendaraannya, dengan begitu ada begitu banyak orang yang dapat memanfaatkanku waktu menjadi lebih baik lagi. <br />Kalau ingin minat baca meningkat, akses untuk membaca harus dipermudah, dengan begitu membaca menjadi lebih mudah. Perpustakaan-perpustakaan haruslah aktif berkampanye untuk membaca dengan begitu banyak orang akan menjadi suka membaca.<br />Jujur saja, menurutku meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia ini cukup sulit. AKu sendiri melakukannya dengan cara meminjamkan buku-bukuku pada temanku, meskipun ada yang balik dalam keadaan rusak, balinya lama banget, sampai bukunya nggak balik. Bagikut, minimal mereka membaca beberapa bab saja lah. <br />Cara meningkatkan minat baca yang termudah adalah seperti itu, pinjemin dengan resiko besar! Tingkatkan minat baca, mulai dari diri sendiri untuk diri sendiri dan orang lain.Putrihttps://www.blogger.com/profile/18114291463648712794noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-41822362460188761382016-04-21T15:21:14.485+07:002016-04-21T15:21:14.485+07:00Nama : Agatha Vonilia M.
Twitter : @Agatha_AVM
Ema...Nama : Agatha Vonilia M.<br />Twitter : @Agatha_AVM<br />Email : agathavonilia[at]gmail[dot]com<br /><br /><br />Cara meningkatkan rendahnya minat baca di Indonesia aku saranin sih dimulai dari anak-anak seumuran Playgroup dan TK, mengapa? Karena umur segitu meskipun pinjam buku hanya dilihat gambarnya paling tidak mereka udah ada minat untuk membuka bukunya dan biasanya para orang tua yang membacakannya kalau berumur di bawah 5 tahun. Ajakin book tour ke sekolah-sekolah lainnya sambil dongengin mereka dari salah satu buku yang ada di sekolah tersebut. Cara ini juga efektif untuk memperlihatkan kepada orang tua bahwa anak mereka itu suka membaca sehingga orang tua juga lebih mudah membmbing atau mengajari anaknya rajin membaca. Membacakan sebuah buku sebelum tidur juga merupakan cara paling ampuh. <br /><br />Beberapa orang tua juga bilang bahkan ada yang sampai minta pinjam 2 kali dan malah ada yang tidak dikembaliin karena anaknya udah telanjur jatuh cinta sama buku yang dia pinjam. <br /><br />Semoga para orang tua juga menerapkan tips di atas, menumbuhkan minat baca sedari kecil.Agatha Voniliahttps://www.blogger.com/profile/08363506252083087585noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-82104025119914450042016-04-21T15:17:10.166+07:002016-04-21T15:17:10.166+07:00Namnaya ketinggalan, Wardahtuljannah >.<Namnaya ketinggalan, Wardahtuljannah >.<Wardahhttps://www.blogger.com/profile/02765478285619267524noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-63751104765258316372016-04-21T15:16:40.952+07:002016-04-21T15:16:40.952+07:00sepuluh.cokelat@gmail.com
@bungaoktober
Bagaimana...sepuluh.cokelat@gmail.com<br />@bungaoktober<br /><br />Bagaimana cara meningkatkan rendahnya minta baca di Indonesia?<br /><br />BIKIN HARGA BUKU MURAH KAYAK GORENGAN! /nggak<br /><br />Itu mah meningkatkan jiwa menimbun para pembaca buku. :))<br /><br />Yah, yang pertama dilakukan jelas menanamkan sedari dini bahwa "membaca sepenting bernapas". Bukan cuma sekolah-sekolah, keluarga pun harus memperkenalkan kebiasaan membaca kepada anak-anak. Ada baiknya kurikulum sekolah pun diisi kegiatan membaca, kayak di luar negeri gitu lho yang baca buku ini-itu jadi materi wajib sekolah.<br /><br />Semua sebaiknya diawali dari anak-anak. Bukan apa, tapi anak-anak memang lebih mudah dipengaruhi. Buktinya anak-anak masa kini mudah dipengaruhi gadget keren atau motor ninja atau kebiasaan pacaran kayak sinetron Anak Jalanan itu, kan. Mode baju, pakaian, foto, makanan, juga gampang banget nyasar ke anak muda. Jadi, generasi muda ini yang harus dipengaruhi supaya "membaca bisa jadi sepenting bernapas".Wardahhttps://www.blogger.com/profile/02765478285619267524noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-78506217913757441532016-04-21T15:04:26.872+07:002016-04-21T15:04:26.872+07:00Bagi bagi buku buat orang lain? Karena buku pember...Bagi bagi buku buat orang lain? Karena buku pemberian itu kan bakal berkesan. Dan tega banget dong kalau gak dibaca. Yah,mudah mudahan buku sebiji bisa bikin nagih baca buku lain. Yang pasti ini kejadian sama aku XD pas pertama kali baca buku Darren Shan, nagih pengen baca fantasi yang lain dan pensiun dari teenlit XD<br /><br />Maryana @ryana_maryana amz_ochi_gnz@yahoo.co.idR. Maryanahttps://www.blogger.com/profile/14181006602222672756noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-41389587589917268512016-04-21T12:58:06.073+07:002016-04-21T12:58:06.073+07:00Dengan cara rajin membaca di tempat umum. Abaikan ...Dengan cara rajin membaca di tempat umum. Abaikan mereka yang menganggap kita sok pintar karena membaca di tempat umum, karena menurut saya meski mereka mengatakan demikian, ada terbersit rasa penasaran dalam benaknya untuk tahu apa buku yang kita baca. Menumbuhkan sedikit saja rasa penasaran pada mereka yang melihat bisa menjadi awal yang bagus untuk memperkenalkan mereka pada kegiatan membaca.<br /><br />Rajin mereview bacaan kita. Ntah itu via tulisan ataupun lisan. Sebenarnya sudah banyak yang melakukan ini tapi terkadang, hasil review kita hanya dibaca oleh mereka yang tertarik dengan buku tersebut. Bagaimana dengan mereka yang tidak tertarik sama sekali? Mungkin bisa dengan cara mengiklankan review kita secara lisan. Misalnya saja dengan sengaja menunjukkan hasil review kita pada teman atau rekan kerja, meminta mereka memberikan pendapat tentang review yang sudah kita buat. Secara tidak langsung kita sudah memperkenalkannya pada buku tersebut, dan pastinya karena kita meminta pendapatnya, dia akan dengan sungguh2 membacanya dan bisa saja dengan begitu timbul rasa tertarik untuk membacanya. Nah, jika dia sudah penasaran, kita bisa langsung meminjamkan buku tersebut... :D<br /><br />Tips diatas merupakan salah satu cara yang coba saya aplikasikan sampai saat ini kepada teman-teman saya dan Alhamdulillah, berbuah manis. Beberapa teman saya sudah mulai meningkat minat bacanya... :D<br /><br />Terima kasih kak untuk GA nya ^^<br /><br />Nama : Nova Indah Putri Lubis<br />Twitter : @n0v4ip<br />Email : n0v4ip[at]gmail[dot]com novaiphttps://www.blogger.com/profile/09809472982863655721noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-42695145822068532002016-04-21T11:37:10.336+07:002016-04-21T11:37:10.336+07:00Hai, Kak. Izin ikutan yaa!
Rendahnya minat baca a...Hai, Kak. Izin ikutan yaa!<br /><br />Rendahnya minat baca anak Indonesia bukan hal yang asing lagi. Dan yah, saya pikir untuk mengatasi hal ini kita butuh partisipasi banyak pihak.<br />Misalnya beberapa hari lalu, saya berpatisipasi dalam lomba yang diadakan perpus jawa timur dalam membentuk budaya baca. Jadi selain menjadi partisipan, perpus setempat juga perlu membuat serangkaian lomba yang bertujuan meningkatkan minat baca. <br /><br />Tidak hanya perpus, sekolah pun juga bisa ikut serta dalam meningkatkan minat baca. Misalnya dengan membuat pojok baca di setiap kelasnya. Dan nanti, akan di barter dengan kelas-kelas lainnya. Atau misalkan, jika terlambat masuk sekolah, diwajibkan membaca buku lalu membuat resumenya. Tips ini cukup sukses, termasuk disekolah saya.<br /><br />Dan lagi, sebagai sudut seorang pelajar, saya akan menarik teman-teman saya dengan membuatnya penasaran tentang buku. Disini saya akan menggunakan media sosial, karena sangat sering digunakan oleh remaja sekarang. Berbagi quotes, atau apapun yang membicarakan tentang buku. <br /><br /><br />Terimaksih!<br /><br />@falfanyfitri<br />alfiani.fitri901@gmail.comAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/13105017341700671843noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-78632258972657332942016-04-21T08:12:44.273+07:002016-04-21T08:12:44.273+07:00Eni Lestari | @dust_pain | shinra2588@yahoo.com
s...Eni Lestari | @dust_pain | shinra2588@yahoo.com<br /><br />sampai sekarang aku berpikir rendahnya minat baca di Indonesia karena sejak kecil anak2 gak dibudayakan untuk membaca. ketika anak2 gak dikenalkan dengan bacaan yang menyenangkan sejak kecil, akan sangat sulit sekali membuat mereka tertarik membaca ketika sudah beranjak besar. contohnya di tempatku. para ibu lebih suka membelikan mainan daripada buku. mereka menganggap buku gak penting, mahal pula, dan gak akan membuat anak mereka senang. menurutku paradigma seperti ini harus diubah. alangkah baiknya menjadikan buku sebagai hiburan, di samping mainan yang juga dibelikan orang tua. caranya tentu gak semudah membalikkan telapak tangan. harus ada penyuluhan untuk mengubah cara berpikir orang tua kita yang masih kolot, terutama buat orang desa (aku tinggal di desa btw). atau diperbanyak lagi perpusda-nya, jadi ada tempat untuk menyalurkan kegemaran membaca. oh ya, pemerintah juga bisa berperan besar di sini. dulu waktu aku SD ada banyak buku cerita yang bagus dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. sayangnya, gak semua perpustakaan di sekolah2 terawat, jadi bukunya pun gak terawat pula. nah, kesadaran akan pentingnya perpustakaan ini juga faktor rendahnya minat baca kita. menurutku sih meningkatkan minat baca untuk orang2 yang berumur mungkin agak susah. tapi, kita bisa 'menggiring' adik2 kita yang masih pure ini agar gemar membaca. caranya ya itu tadi, membudayakan membaca sejak kecil. kalo sudah jadi budaya, maka akan terbiasa. kalo terbiasa, maka minat baca akan terjaga, bahkan sampai tua :)Eni Lestarihttps://www.blogger.com/profile/01941090237078732025noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-74758459651456933842016-04-21T07:40:05.847+07:002016-04-21T07:40:05.847+07:00Nama. : Devi Ambar
Twitter : @ivedvedi
email : iv...Nama. : Devi Ambar<br />Twitter : @ivedvedi<br />email : ivedvedi@gmail.com<br /><br /> Mengadakan aksi sosial, seperti hal nya membagi kan bacaan atau buku yang menarik kepada masyarakat. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwasanya membaca buku itu penting. Bukan sekadar untuk menghabiskan waktu, melainkan menambahkan wawasan secara hemat murah dan meriah.<br /><br /> Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/03871624020053325730noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-28649336681559686952016-04-21T05:29:55.176+07:002016-04-21T05:29:55.176+07:00Nama: Evita MF
Email: evita.mf27@ymail.com
twitter...Nama: Evita MF<br />Email: evita.mf27@ymail.com<br />twitter: @evitta_mf<br /><br />Meningkatkan minat baca disekitar ya.. Menurutku sedikit orang yang membaca buku karena buku itu mahal, jadi hanya beberapa orang yang punya cukup uang dan kemauan saja yang akhirnya senang baca buku. Hal ini benar-benar saya rasakan. Saya suka baca sejak kecil, tapi apa daya saya belum bekerja dan uang jajan saja pas-pasan. Tapi karena ada kemauan saya pun meminjam buku diperpustakaan atau pun pinjam punya teman. <br />Sekarang, karena sudah cukup dewasa saya bisa membeli buku sendiri, tapi bukan berarti semua buku diwish list bisa saya beli semua. Kebutuhan hidup ternyata memakan lebih banyak uang juga.Tapi lagi-lagi karena saya punya kemauan untuk membaca, saya coba-coba ikut giveaway. Dari giveaway ini banyak orang mendapatkan buku secara gratis. Otomatis, satu buku bertambah untuk dibaca.<br />Menurutku untuk meningkatkan minat membaca pada orang lain itu tidak mudah dan kita perlu sedikit mengeluarkan uang, misalnya membeli buku. Setelah buku dibeli, dibaca, kemudian kita review. Supaya orang yang melihat review kita di blog/GR bisa tertarik juga untuk membaca. Selain itu, sering-seringlah gosipin buku dengan teman, siapa tau mereka tertarik untuk beli, atau kalau tidak beli pun biarlah mereka pinjam punya kita. Siapa tahu dengan begini minat baca orang lain akan bertambah. <br />Selain itu adakanlah giveaway, bekerja sama dengan penerbit lebih bagus lagi. Para blogger buku bisa jadi sarana untuk mengadakan giveaway. Semakin banyak buku gratisan dibagikan maka semakin banyak pula orang-orang yang berminat untuk membaca.<br />Tak mudah ya mengubah orang lain, mengubah diri sendiri saja sudah susah. Maka dari itu saya sangat mengapresiasi adanya blogger buku Indonesia, melalui mereka sedikit demi sedikit, banyak orang-orang yang terpengaruh untuk membaca. Terimakasih BBI dan terimakasih sudah membuat giveaway ini, kak. Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/13426283732714012506noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-25209067333153846982016-04-21T00:48:21.615+07:002016-04-21T00:48:21.615+07:00Nama : Humaira
Email : humairabalfas5@gmail.com
A...Nama : Humaira <br />Email : humairabalfas5@gmail.com<br />Akun Twitter : @RaaChoco<br /><br />Mencanangkan perpustakaan keliling atau membuat rumah baca. Berbekal buku sumbangan dan relawan juga kendaraan yang sudah dimodifikasi, datang ke tempat-tempat yang sebagian besar anak-anaknya tidak sekolah. Atau membuat perpustakaan di rumah warga yang mau dan jadi relawan. Ruang lingkupnya yang kecil saja dulu, anak-anak dan para tetangga. Dari daerah yang satu ke daerah lainnya, tempatnya yang kecil saja dulu. Lama kelamaan organisasi ini pasti dikenal dan banyak yang ingin mendukung. Lalu bisa membuka cabang di daerah-daerah lainnya, yang tentu saja dengan relawan dari daerah tersebut. Seperti rumah dunia Gol A Gong, atau kandang baca Dik Doang.Humairahttps://www.blogger.com/profile/13644831798820656117noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-92057777580782988652016-04-20T15:29:42.758+07:002016-04-20T15:29:42.758+07:00Nama: Yovano Nalande
Twitter: @vaan_11
Email: ruba...Nama: Yovano Nalande<br />Twitter: @vaan_11<br />Email: rubahungu@gmail.com<br /><br />Hmm. Meningkatkan minat baca ya? Berat amat pertanyaannya, Mas. *digampar*<br /><br />Saya nggak ekspert-ekspert amat ya, soal dunia literasi di Indonesia. Tapi saya mencoba menjawab melalui pengalaman pribadi. Seharusnya minat baca bisa ditumbuhkan mulai dari lingkungan yang terkecil, yakni keluarga. Waktu kecil, saya familiar dengan buku-buku berkat Bapak dan Ibu yang berprofesi sebagai guru. Bapak (guru Biologi) punya banyak buku-buku bergambar (sebenarnya buat murid SMA sih bukunya) mulai dari hewan, tumbuhan, hingga berbagai jenis penampang mikroskopis (ketika saya tanya ke Bapak, Bapak males jawab karena toh saya yang belum sekolah kala itu nggak bakalan ngerti apa itu amuba, sel darah, dan dll). Buku-buku pelajaran punya ibu nggak kalah menarik, sebab beliau guru Bahasa Indonesia. Ketika sudah mulai bisa membaca, saya suka hunting cerpen dan dongeng dari buku pelajaran punya Ibu. Nah, mungkin itulah penyebab saya menyukai kegiatan membaca.<br /><br />Bila punya anak kelak, saya tentu akan memastikan bahwa anak saya bakal menyukai kegiatan membaca. Saya akan dengan senang hati menghujaninya dengan berbagai buku bacaan. Perkara soal fasilitas kayak taman baca, perpustakaan, yah... penting juga sih Mas. Tapi yang utama ialah bagaimana menumbuhkan minat baca sedini mungkin. Dan dari keluargalah segalanya dimulai. :)Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/11944078271052659930noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-2688714177099071602016-04-20T15:22:15.105+07:002016-04-20T15:22:15.105+07:00Yeyen Nursyipa | 20yeyennursyipa@gmail.com | @Yeye...Yeyen Nursyipa | 20yeyennursyipa@gmail.com | @YeyenNursyipa <br /><br />Menurut kamu bagaimana cara meningkatkan rendahnya minat baca di indonesia.<br /><br />Harganya dimurahkan, dan seimbangkan porsi antara gambar dengan kata-kata. Kadang orang ga suka baca karena alergi liat tulisan yang semuanya huruf. Ditambah lagi font yang kecil, spasi yang terlalu berdekatan. Dan orang kadang lebih suka kalo ada gambar atau ilustrasinya, bisa berupa gambar atau berupa kertas lipat 3 dimensi. Ditambah lagi dengan warna-warna. Biarin dibilang kaya buku-buku cerita anak kecil juga. Toh kenyataannya masyarakat lebih suka sama apa yang mereka lihat bukan apa yang mereka baca. <br /><br />Dan biasanya kalo buku yang bervariasi warna banyak itu harganya mahal dan hanya orang-orang tertentu yang minat membeli. Makanya murahin harga-harganya supaya banyak dibeli. <br />Buna Kakahttps://www.blogger.com/profile/03404237264057137990noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-61171684795931378422016-04-20T07:11:04.597+07:002016-04-20T07:11:04.597+07:00nama: Kitty
akun twitter: @womomfey
alamat email: ...nama: Kitty<br />akun twitter: @womomfey<br />alamat email: kitty[dot]wibisono[at]gmail[com]<br /><br />Untuk meningkatkan rendahnya minat baca di Indonesia, pertama-tama kita harus telusuri terlebih dahulu penyebabnya. Sebenarnya tingkat literasi di negara kita ini sudah banyak bertambah loh! Hal ini juga yang menjadi salah satu faktor tahun lalu Indonesia menjadi tamu kehormatan Frankfurt Book Fair 2015. Sayangnya peningkatan literasi ini belum sejalan dengan peningkatan minat baca. Minat baca masyarakat Indonesia tetap masih sangat rendah.<br /><br />Ternyata ada beberapa penyebab rendahnya minat baca di Indonesia:<br /><br />1. Jumlah penulis & penerbit yang masih sedikit<br />>> Ketimbang negara maju, jumlah penulis & penerbit di negara kita masih kalah jauh. Belum lagi penyebaran penerbit yang masih terpusat di Pulau Jawa. Hanya sebagian saja penerbit di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Seandainya distribusi penerbit ini lebih merata pasti akan banyak membantu peningkatan minat baca masyarakat lokal karena mereka juga otomatis akan lebih mengedepankan karya-karya penulis lokal yang isinya sedikit banyak dipahami dan diminati masyarakat setempat.<br /><br />2. Kurang bervariasinya genre buku di pasaran<br />>> Secara garis besar saja dapat dilihat kalau buku-buku fiksi jumlahnya jauh lebih banyak ketimbang buku-buku non-fiksi. Padahal seharusnya banyak loh buku-buku non-fiksi menarik yang dapat diterbitkan. Bahkan dari genre buku fiksi sendiri juga kebanyakan buku hanya mengangkat genre yang itu-itu saja. Padahal kemajemukan masyarakat kita ini justru akan jadi lahan subur untuk memunculnya genre-genre lain yang pasti akan memperkaya khasanah genre buku nusantara.<br /><br />3. Perpustakaan daerah dan sekolah yang kurang menarik dan kurang lengkap koleksi & fasilitasnya<br />>> Coba deh perhatikan perpusda atau perpus sekolah di daerah kamu. Menarik minatmu untuk datang berkunjung gak? Biasanya nih! Kalau koleksi perpustakaan itu lengkap, bervariasi dan up to date, orang pasti akan sangat senang untuk sering berkunjung. Biasanya kan perpusda dan perspus sekolah koleksi bukunya ya itu-itu saja. Seandainya lebih up to date dan bervariasi, dijamin pasti orang berbondong-bondong jadi pengunjung tetap perpustakaan deh! Gak masalah kok kalau kita memberikan 1 rak khusus untuk komik (bermuatan edukasi tentunya) di perpusda atau perpus sekolah untuk merangsang minat baca pengunjung. Oh iya, fasilitasnya juga perlu dilengkapi, minimal dengan koleksi video, audio-book, bahkan ruang diskusi.<br /><br />4. Kurangnya bonding moment keluarga dengan baca buku<br />>> Yup! Ini aku alami loh di keluargaku! Dulu mah boro-boro baca buku, wong minta beliin buku cerita aja keluargaku perlu mikir beribu kali. Untungnya sih masih bisa kuakali dengan pinjam ke perpus atau pinjam teman/saudara. Nah, sejak jadi emak2, aku biasakan membacakan buku untuk anak2ku sedari bayi. Hasilnya kelihatan banget loh! Si sulung yang belum genap usia 5 tahun sudah bisa baca sendiri sejak usia 4 tahun. Kuncinya hanya dengan rutin read-aloud setiap hari! Dia dan adiknya jadi terbiasa baca buku setap hari. Enaknya sekarang ini aku cuma tinggal nemenin mereka karena si sulung sudah bisa inisiatif baca untuk dia dan adiknya ;)<br /><br /><br />Intinya: ketimbang muluk2 bikin kampanye besar2an, yuk mulai dari diri sendiri dan keluarga terlebih dahulu dengan langkah2 sederhana dan realistis:<br /><br />1. Rutin baca buku setiap hari (baik pribadi maupun dengan anak2)<br /><br />2. Buat pojok baca dengan buku-buku pilihan (gak harus banyak koleksinya, yg penting menarik u/ dibaca)<br /><br />3. Buat blog berisi jurnal baca keluarga (selain untuk catatan pribadi, ini juga bs menarik pengunjung lain yg ingin cari referensi bacaan)<br /><br />4. Rutin kunjungan atau minjem buku ke perpusda/perpus sekolah anak (hemat!)<br />>> kalau aku biasanya 2x seminggu pinjam buku di perpus sekolah anak & 2 minggu sekali pergi ke perpusda bareng keluargaku<br /><br />5. Konsisten kasih hadiah buku ke kerabat/keluarga yang berulang tahun/merayakan sesuatu<br />Kittyhttps://www.blogger.com/profile/09625355489544197007noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-53769878112321440852016-04-19T16:34:44.221+07:002016-04-19T16:34:44.221+07:00Nama : Gentur Aji
Twitter : at elfstan
Email : elf...Nama : Gentur Aji<br />Twitter : at elfstan<br />Email : elfstan23 at gmail dot com<br /><br />Cara meningkatkan minat baca di Indonesia menurut saya :<br />1. Meminta komitmen pemerintah untuk mendukung dan menggalakkan serta mengadakan program peningkatan minat baca. Karena sejujurnya, dukungan pemerintah selama ini masih tidak terasa terkait peningkatan minat baca.<br />2. Mengkampanyekan gerakan gemar membaca kepada orang-orang terdekat kita.Genturhttps://www.blogger.com/profile/04443022655595740541noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-80743315325063297872016-04-18T19:41:54.275+07:002016-04-18T19:41:54.275+07:00Nama : Yanti
Twitter: @NelyRyanti
Email: sitinurya...Nama : Yanti<br />Twitter: @NelyRyanti<br />Email: sitinuryanti@yahoo.com<br /><br />Cara meningkatkan minat baca :<br />1. Mengajak ana membaca sejak dini, semenjak dalam kandungan, kita sering bacakan buku,sampe mereka lahir dan balita. Dengan sendirinya akan senang membaca. Ini saya buktikan sendiri, anak saya yang usia 6 th,sudah langganan baca buku dan komik. Kl anak2 lain minta mainan, anak sy minta beliin buku<br />2. Jangan malu, atau gengsi membaca buku dimana saja.ini dengan tidak langsung mengajak orang lain gemar baca<br />3. Adakan perpustakaan di setiap kampung, atau RW. Sehingga warga kampung tidak lagi nggosip,tp baca buku di perpustakaan,apalagi jika perpustakaannya sangat nyaman,misal ada wifi,atau kafe :)<br />4. Harga buku jangan kemahalan<br />Ini penting juga, meskipun sekarang ada ebook atau perpustakaan digital,tapi orang masih lebih suka membaca buku secara fisik. Jadi kalo bisa jangan kemahalan. Cukup terjangkau dehsalsa-nely.comhttps://www.blogger.com/profile/09033607878455909774noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-69285480513473754072016-04-18T17:27:55.698+07:002016-04-18T17:27:55.698+07:00bzee
busy_mail125@yahoo.com
@bzee_why
Untuk menin...bzee<br />busy_mail125@yahoo.com<br />@bzee_why<br /><br />Untuk meningkatkan minat baca, pertama-tama beri akses buku yg mudah untuk semuanya; bisa dengan menyediakan buku dengan harga terjangkau atau perpustakaan. Selanjutnya, buat kegiatan menarik seputar buku dan membaca, juga kampanye membaca dengan memberi kesan bahwa membaca itu keren dan menyenangkan.bzeehttps://www.blogger.com/profile/03498859173435579196noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-5345185908079825192016-04-18T15:23:33.319+07:002016-04-18T15:23:33.319+07:00Email: bluebell.twinkling69@gmail.com
Twitter: @Ha...Email: bluebell.twinkling69@gmail.com<br />Twitter: @HarismaWardani<br /><br />Aha! Aku sudah menerapkannya di sekolahku sendiri, dulu. Dan menurutku cukup sukses! *jika buku rusak dan bertekuk dimana-mana itu sebagai buktinya*. Saranku: Mulailah dari lingkungan di sekelilingmu dulu!<br /><br />Hal dasar paling pertama tentu saja menunjukan kecintaan kita kepada buku terlebih dahulu ke lingkungan sekeliling (hal ini berguna nantinya, implikasi sebagai sumber untuk rekomendasi atau sekedar meminjam nanti ketika dibutuhkan), lalu perhatikan karakter di sekeliling kita, sebab sungguh, semua orang itu suka membaca, hanya tergantung jenis apa yang mereka inginkan. Bacalah buku di hadapan mereka (memancing rasa penasaran, namun yah, dari dulu aku ngelakuinnya nggak ada niat gitu juga, sih XD) Lalu ketika mereka terpancing bait yang dilempar *syalala~*, mulailah membuka pembicaraan. Dari situ mulai tebak preferensi dasar yang mungkin mereka sukai. Majalahkah? Buku kutipankah? Komik? Atau novel ringan? Lalu lihat apakah kita bisa menawarkan buku koleksi sebagai percobaan untuk mereka.<br /><br />Salah malah jika langsung memaksakan bacaan berat, teman-temanku dulu mulainya dari majalah dan komik, lho. Dan akhirnya? Waktu mereka mulai coba-coba beli novel aku ikutan minjam XD *nggak buang duit~*<br /><br />Kesulitan dalam cara ini: Tergantung seberapa baik kau memprediksi karakter sekelilingmu, dan bagaimana cara sosialisasi yang biasa kau lakukan dengan sekeliling.<br /><br />Leonardo D'Caprio! :o/ *filmfilmfilm!*Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/00698503468175211722noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-23946052287189641912016-04-18T09:26:15.265+07:002016-04-18T09:26:15.265+07:00Nama: Ika
Twitter: @ika_utomo
Email: ika_luv_u@yah...Nama: Ika<br />Twitter: @ika_utomo<br />Email: ika_luv_u@yahoo.com<br /><br />Menurut saya, menumbuhkan minat baca harus dimulai dari hal-hal yang kecil dulu. Untuk seorang individu kecil seperti saya, bicara skala nasional masih terlalu susah, tapi bisa dimulai dari yang terdekat dan di sekitar kita dulu seperti keluarga, tetangga, dan teman.<br /><br />Meningkatkan minat baca di lingkungan keluarga misalnya, bisa mencontoh yang saya lakukan, dengan selalu memberi kado ulang tahun berupa buku pada adik-adik sepupu, saudara, atau keponakan-keponakan yang masih kecil (ya sebenarnya mau memberi kado buku ke saudara yang sudah dewasa pun tak apa, kok, hahahaaa). Saya selalu melakukan hal ini, dan esoknya jika bertemu dengan si saudara yang sudah saya beri kado ini, saya biasanya bertanya "bukunya sudah dibaca?" dan biasanya mereka pasti membacanya, hahahaaa... ampuh kan?<br /><br />Nah, trus di kalangan teman sebenarnya juga sama, kalau pas ngasih kado ulang tahun cenderung memberi buku saja, darpada misalnya baju atau aksesoris. Bisa juga dengan cara iseng "eh, aku baru baca buku bagus deh, kayaknya kamu bakalan suka. mau pinjem? ceritanya tentang....bla bla bla". Strategi "meminjamkan-buku-secara-paksa" ini sebenarnya sudah beberapa kali saya lakukan, dan memang efektif membuat si teman membaca buku itu, heheheee... eh, tapi buku yang dipinjamkan harus buku yang rela untuk dipinjam-pinjam lhooo, bukan koleksi yang terlarang dipinjam, soalnya ada kemungkinan rusak.<br /><br />Dalam hal tetangga, ada cara yang sebenarnya ingin saya lakukan, tapi belum sempat. Semoga secepatnya bisa terwujud. Yaitu dengan mendirikan Little Free Library di depan rumah. Hal ini sudah termasuk gerakan global untuk meningkatkan minat baca di dunia lho... silahkan mengunjungi littlefreelibrary.org untuk tahu lebih jauh masalah ini.<br /><br />Nah, kalau bicara skala nasional, saya sih cuma bisa berharap saja, semoga perpustakaan2 semakin lengkap buku2nya, fasilitasnya, juga harga buku diturunkan (itu komisi 50% untuk toko bukunya mungkin bisa dikurangi juga, nggak adil bagi penerbit kecil, penulis, juga pembaca yang tidak mampu beli buku karena harganya melambung terus). Harapan saja sih kalau ini...saya mah apaan...sebutir pasir di pantai... *ngesot*Ika Kartika Utomohttps://www.blogger.com/profile/16806842084051689339noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-48230791135743766562016-04-18T07:59:08.412+07:002016-04-18T07:59:08.412+07:00Nama: Linda Z
Twitter: @lindemort
Email: lindazn86...Nama: Linda Z<br />Twitter: @lindemort<br />Email: lindazn86@gmail.com<br /><br />Meningkatkan minat baca di Indonesia ini emang susah banget ya, Mas. Err.. nggak usah luas-luas amat deh sampe bahas ke seluruh Indonesia, aku ceritain kabar pembaca di Palembang ajah! xD<br /><br />Aku setuju sama saran-saran di atas (keren banget tuh yg ninggalin buku dengan maksud biar dibaca orang!). Kalo buku yang diadaptasi jadi pilem, aku udah pernah nularin ke kawanku: ada yang berhasil ada juga yang nggak. Temenku yang satunya kalo lagi seneng banget sama pilem rela deh dia baca bukunya lagi. Tapi yang satu lagi.. serius dia ngelihat buku kayak lihat kuman, nggak akan kesentuh, mending nonton pilemnya katanya! xD<br /><br />Mungkin niat baca itu emang harus ada niat dari pribadi itu sendiri yak. Kalau emang nggak niat banget kayak temenku itu, mau dikasih buku keren gratisan seabrek juga paling jadi ganjelan pintu. :')))<br /><br />Trus juga perpustakaan di Palembang dua tahun lalu pas aku terakhir dateng ke sana kurang keurus, kurang update, jadi sedih aja gitu pas dateng ke perpusnya. Sampe-sampe belum ada niat untuk ke sana lagi sampe sekarang. Jadi selain niat dari pribadi sendiri untuk membaca, menurutku peran pemerintah mendukung kegiatan membaca juga penting banget.<br /><br />Mungkin nanti awalnya memang cuman para kutubuku yang ramein perpus. Lalu kutubuku yang sering nongkrong disitu kenalan trus diskusi mau nularis virus membaca ke anak palembang, lalu terciptalah tren membaca! Terserah deh mau baca apa aja, mau buku-buku teenlit atau tuailait klasik sampe kamus lengkap biologi juga boleh, yang penting baca jadi ngetren. Kalo udah ngetren gitu kan masyarakat sekitar jadi latah dan pengen baca juga. "Wah, keren juga tuh baca buku, trus bikin reviewnya di blog. Kali aja bisa ngetren nih gue!" Yah.. tau sendiri kan, tren bisa mengubah segalanya. xD Berawal cuman pengen ikut-ikutan baca, eh jadi keterusan baca. Mantaaaps! xD<br /><br />Makasih giveaway-nya, Mastez. ^^<br />Sori kalo jawabanku di atas terkesan kayak buka aib temen. *ditendang* :pLinda♥https://www.blogger.com/profile/00820060493312679404noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-173082893781393194.post-6335721364718693492016-04-17T19:46:18.220+07:002016-04-17T19:46:18.220+07:00Eny
Domisili : jogja
Akun Twitter : @Enythxz
email...Eny<br />Domisili : jogja<br />Akun Twitter : @Enythxz<br />email : enytok03@gmail.com<br /><br />Meningkatkan minat baca harus dimulai dengan motivasi diri dalam membaca. Bagi saya pribadi pandangan selintas di atas sudah cukup untuk memicu akan pentingnya membaca bagi masyarakat, sebab itu adalah sebuah keharusan bila kita ingin menguasai dunia. Dengan membaca, pandangan kita menjadi terbuka terhadap hal-hal baru yang tidak kita ketahui sebelumnya. Salah satu kesalahan terbesar dari seseorang yang ingin mulai membiasakan diri untuk membaca adalah image buku dan bacaan yang sebenarnya ia buat sendiri: berat dan membosankan. Padahal banyak sekali jenis buku dengan karakteristik yang beragam. Saya dulu memulainya dengan membaca cerita fiksi seperti cerpen dan novel, berlanjut ke buku-buku praktis (yang pake kata kunci: cara, langkah,tips, kiat, dll), lalu berlanjut lagi ke buku motivasi dan pengembangan diri. Satu hal yang pasti: sesuaikanlah dengan minat anda. Agar niat untuk membaca tidak hanya berasal dari pikiran, tetapi juga dari hati. Minat baca harus dipicu dari diri kita untuk menumbuhkan rasa ingin tahu. Kita harus membuat pertanyaan setiap hal yang ada di sekitar kita dan carilah jawabannya di buku. Atau bisa juga melihat-lihat buku di toko atau perpustakaan dan cobalah pertanyakan, “Apasih isi buku ini?” Biasanya rasa ingin tahu dan penasaran sangat efektif untuk menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/13530494264528886217noreply@blogger.com