Judul: Please Look After Mom
Penulis: Kyung-Sook Shin
Penerjemah: Tanti Lesmana
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 296
ISBN: 9789792274868
Park So-Nyo, seorang ibu pejuang, perkasa, namun melemah karena umur dan penyakit, hilang ketika bersama suaminya hendak berkunjung ke rumah anaknya, di stasiun kereta bawah tanah di Seoul. Sang ibu hilang ketika pegangannya dengan sang ayah terlepas, dan si ayah masuk ke kereta api yang berangkat sedangkan si ib tertinggal di stasiun. Hilangnya sang ibu membuat anak-anaknya mencari dari stasiun tempat terakhir sang ibu hilang sampai ke penjuru Seoul. Namun sang ibu tak pernah diketemukan. Di usaha pencarian anggota keluarga tersebut, kenangan terhadap sang ibu mulai bermunculan.
Buku ini terdiri dari 4
bab serta 1 bagian epilog. Di bab pertama, kisah ibu digambarkan melalui
interaksinya dengan Chi-Hon, salah satu putri permpuannya. Bab 2,
menggambarkan interaksi ibu dengan Hyong-Chol putra pertamanya.
Sedangkan bab 3 mengisahkan interaksi sang ayah, sedang bab IV
mengisahkan pandangan sang ibu mengenai hidupnya bersama keluarga.
Banyak buku yang menceritakan tentang perjuangan ibu dalam usaha membesarkan anak-anaknya serta membahagiakan keluarganya. Buku ini meskipun mengambil tema yang banyak diangkat dalam buku lain, memberikan kesan yang sangat mendalam dan berhasil membuat perbedaan yang berarti bagi saya ketimbang buku-buku lainnya. Kisahnya sangat indah, bagaimana ibu, digambarkan di sini, berjuang demi anak-anaknya, menghadapi suami yang kabur dari rumah, serta menghadapi kerasnya kehidupan di tengah kemiskinan.
Semua yang kaulakukan membukakan dunia baru buatku. Kau membuatku melakukan berbagai hal untuk pertama kali. Kaulah yang pertama kali membuat perutku gendut, dan kaulah yang pertama kali menyusu padaku. Kata orang-orang, sewaktu melihat anak pertama, mereka merasa heran dan bahagia, tapi rasanya aku malah sedih. Benarkan aku yang melahirkan bayi ini? Sekarang aku mesti bagaimana? [halaman 93-94]
Meski dengan penuh kendala, sosok ibu di sini diceritakan sangat tegar. Ketika sang ibu sudah hilang, kenangan-kenangan akan bermunculan. Padahal ketika sang ibu asih ada, kita menganggapnya biasa. Apakah kehilangan diperlukan untuk membuat kita merenung, seberapa hebatnya kah sang ibu? Buku ini menyentuh, membuat kita merenung, apa yang sudah kita perbuat tapi melukai hati ibunda kita. Bagaimana besarnya jasa ibu, bahkan sampai pengorbanan apa yang sudah dilakukan seorang sosok bernama ibu.
sempat meneteskan air mata nggak mas? :')
BalasHapuspertanyaannya sama kayak vaan : sempat menitikkan air mata nggak, mas?
BalasHapusIdem ah... Mewek ngga? :p
BalasHapusmo nanya itu juga *nunjuk atas*
BalasHapus.
.
.
.
ehiya, trus si ibu ketemu gak?
haha. ini kenapa pada menanyakan satu hal itu ya? --a
BalasHapus***
jadi, ikutan nangis gak mas? :D
sepertinya buku ini menarik. Mengingat, cerita tentang ibu yg hingga hari ini saya blm mampu berbuat apa2 untuknya. makasih reviewnya mas? Salam kenal...
BalasHapus