Jumat, 31 Mei 2013

Mereka Bilang, Saya Monyet!


Judul: Mereka Bilang, Saya Monyet!
Penulis: Djenar Maesa Ayu
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 150
Cetakan: VII, Desember 2004
ISBN: 9789796869930

Mereka Bilang, Saya Monyet! adalah kumpulan cerpen Djenar Maesa Ayu pertama yang dibukukan. Beberapa cerpen yang dimuat di buku ini, sebelumnya pernah dimuat di beberapa harian nasional. Dengan berbekal bimbingan cerpenis senior terkenal, semacam Seno Gumira Ajidarma, Sutardji Calzoum Bachri, dan Budi Darma, maka tak pelak, karya Djenar patut mendapat perhatian di kalangan sastra Indonesia.

Sebenarnya, saya bukan penikmat rubrik cerita pendek di harian yang biasnya terbit di edisi minggu. Sebabnya kebanyakan ditulis dalam bahasan yang berat saya pahami. Selain itu kadang saya merasakan cerpen yang dimuat isinya nanggung, dan absurditasnya tinggi sekali. Saya memang bukan termasuk orang yang bisa memahami karya sastra dengan nilai sastra, tetapi saya hanya membaca sesuai dengan kepahaman saya.

Melihat Mereka Bilang, Saya Monyet! saya agak kurang suka dengan covernya. Terlalu minim dan kelam. Dan melongok isi cerita, banyak yang saya keluhkan di atas kerap saya temui dalam membaca cerpen demi cerpen di buku ini.

Yang jelas, membaca buku ini, memang perlu kedewasaan. Djenar Maesa Ayu beberapa kali mengisahkan sifat munafik, yang ditampilkan dengan "membentuk" karakterisasi hewan pada tokoh-tokoh di cerpennya. Beberapa kisah digambarkan dengan isi yang vulgar (tidak merujuk pada kata-kata yang dipakai). 

Ada satu kisah yang sangat unik, SMS. Djenar menulis kisahnya hanya dengan bentuk SMS-SMS yang dikirimkan oleh tokohnya. Karakter dan isinya sangat sederhana, sesederhana dan sesingkat bahasa SMS. Sayangnya dengan merangkaikan urutan bacanya, isi cerita SMS ini dapat dengan mudah ditebak. Namun, bagi saya, SMS adalah kisah yang paling menarik, dilihat dari bentuk dan ceritanya.

Kisah lain, penafsiran saya terhadap cerita-cerita ini, datar-datar saja. Antara menikmati dan tidak. Meski demikian, saya memandang karya ini cukup antusias. Meski kita tak perlu menyukainya. Untuk buku ini, 2 dari 5 bintang dari saya.

5 komentar:

  1. Wahaha... Inget waktu pertama kali baca buku ini. Maksudnya si Djenar ini opo to??? #teteploadingsampesekarang :)

    BalasHapus
  2. belom pernah baca bukunya djenar hahaha...sepertinya not my cup of tea juga zar :D

    BalasHapus
  3. judulnya bener2 mencolok, tapi ternyata isinya kurang ya?

    BalasHapus
  4. aku dulu pernah baca belum ya? hahaha lupa

    BalasHapus
  5. Ihiy ini salah satu buku favoritku :p sayangnya belum punya bukunya u.u gak gitu suka dengan cover yang dijual sekarang ini u.u

    BalasHapus