Jumat, 28 Juni 2013

Telanjang Dalam Kematian

Judul: Telanjang dalam Kematian
Judul Asli: Naked in Death
Penulis: J.D. Robb
Penerjemah: Sisilia Kinanti Gitomartoyo
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 440
Cetakan: I, Maret 2008
ISBN: 9789792236040

Di tahun 2058, kota New York, Letnan Eve Dallas menemukan kasus terbunuhnya seorang seorang wanita panggilan, Sharon DeBlass dengan snagat kejam. Padahal Sharon adalah cucu seorang senator berpengaruh, senator DeBlass, yang ingin mencalonka diri menjadi presiden dan termasuk senator yang konservatif terhadap kebijakan moral. Tekanan muncul berkaitan dengan penyelidikan Eve, datang dari senator DeBlass. Selain itu, kasus yang sebelumnya ditangani oleh Letnan Dallas berpengaruh pada psikologisnya. 

Salah satu tertuduh kuat pelaku pembunuhan, milyarder Roarke, justru semakin lama semakin memiliki kedekatan terhadap Eve. Padahal dilihat dari alibi, Roarke tidak memilikinya di saat pembunuhan. Senjata yang digunakan pun adalah senjata kuno, di mana Roarke memiliki koleksi, dan pembunuhan berikutnya, menggunakan senjata yang dibeli Roarke di sebuah lelang. Kekalutan Eve semakin menjadi-jadi.


Untuk pertama kalinya, saya mencoba roman detektif petualangan Eve Dallas dan miliarder Roarke, yang populer di kalangan teman BBI saya pencinta genre romance. Sebelumnya saya memang sudah menyukai kisah bergenre thriller detektif semacam Holmes, Poirot, dan lain-lain. Penasaran, akan ratingnya yang juga tinggi di goodreads dan kebetulan BBI melakukan posting bersama buku bergenre romantic.

Meski termasuk genre favorit, tak serta merta saya langsung menyukai buku ini. Rating yang tinggi dari buku ini di goodreads ternyata tidak seseru yang saya rasakan ketika membaca buku ini. Mungkin saya sudah terSherlock atau Poirot-sentris ketika membaca buku bergenre thriller, tapi mungkin karena nuansa romantismenya yang juga dominan, membuat saya seperti berekspetasi terlalu tinggi. Tapi sebenranya bukan karena romansanya juga, tapi saya agak kecewa dengan pembunuh yang bisa tertebak, justru tidak murni dari hasil penyelidikan sang tokoh, seperti ada yang 'hilang'. Yang mengganggu bagi saya adalah penggunaan alat-gadget yang sepertinya kurang detail dijelaskan oleh penulis. Beberapa kali saya kebingungan dengan alat-alat yang digunakan di halaman-halaman buku ini.

Namun, tidak berarti buku ini tak memberikan kelebihan. Ketegangannya dapat, romance-nya sendiri juga merupakan salah satu faktor yang membuat buku ini menarik, meski ekspose adegan seksualitasnya terasa.

9 komentar:

  1. terSherlock atau Poirot-sentris hahaha

    hah ... yang "ekspose adegan seksualitasnya terasa" <-- di halaman berapa Mas?

    BalasHapus
  2. Ikhhh, apa nih? Masa Roarke aku cuma dikasih 3 bintang?
    Jahat banget Ka Tezar, padahal adegan seksualitasnya kan biasa aja. Kalau gini, nanti tiap request tiket buat kendikres bakalan aku cuekkin, huh huh!


    :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin karena yg baca cowok Ren, jd efeknya tiak seheboh yg dibayangkan hihihi *kabur

      Hapus
  3. hehehe akhirnyaaaa berhasil juga baca Roarke yang beken itu :D mungkin emang harus punya ekspektasi lain ya, kalau baca buku thriller dengan unsur roman yang kental kayak gini.

    BalasHapus
  4. Menantang dibaca, setidaknya dr judulnya hahaha

    BalasHapus
  5. hahaha, awal2 sih suka bingung sm gadget2nya, tpi lama2 stlh volume kesekian udah biasa aja. Smakin ksini mmg bnyak pengembangan karakter tokoh2nya yg smkin jdi brasa aq kenal :)
    Kalo gaya pemecahan misterinya ya...mmg ga tlalu WOW sih, malah bbrpa kali trakhir aq review kalo tkesan mendadak ketemu pnjahatnya...ad yg hilang aja gitu...
    tpi lgi2 soal selera juga sih :P

    BalasHapus
  6. Wah ada yang mau coba-coba baca Eve-Roarke hehe, klo boleh aq kasih masukan kang Tez...seri ini dibuat berseri karena kekuatan kisahnya pada perkembangan karakter tokohnya meski kasusnya selesai dalam setiap buku. Jadi jika tidak terbiasa apalagi langsung loncat ke buku no. 4 atau 5 ya ini, memang rada bingung. Apalagi penulis tidak membuat semua kasusnya cukup menarik untuk disimak (ada yang bagus ada yang biasa banget).
    Beda dengan Ren yang asli tertarik sam adegan-hot-nya hahaha, aq lebih suka thriller-suspense yang melibatkan psychological aspect, nah disini yang lebih menarik :D
    Bisa cek beberapa review-ku di sini : http://my-mystery-readings.books.blogspot.com/search/label/JD Robb

    BalasHapus
  7. thriller atw detektif, masih belum jadi minatku meski romannya kental :)
    kenapa ya?

    BalasHapus
  8. wuih Mas Tezar akhirnya baca In Death series yg Roarke-nya sering jadi pria idaman anak BBI :D

    BTW, aku juga kurang dapet feel buku ini (sorry yah buat semua yg suka, cuma opiniku saja)

    BalasHapus