Jumat, 20 September 2013

Tales from the Road

Judul: Tales from the Road
Penulis: Matatita
Editor: Dhewiberta
Penerbit: B first
Cetakan: I, Juni 2009
Jumlah Halaman: 234
ISBN:  9789792438505


Buku traveling bagi saya berarti saya bisa 'menyaksikan' dunia lain di saat kita tak bisa melihat dunia tersebut. Membaca buku travelling khususnya ketika sang penulis bisa meng-explore daerah yang dia kunjungi sekaya-kayaknya bis amembuat saya serasa berada di tempat yang sama dengan sang penulis ketika berinteraksi dengan obyek tulisannya.

Matatita, semestinya memiliki bekal yang kaya untuk membuat sebuah buku travelling yang memanjakan pembacanya. Pendidikan antropologinya, ditambah kemahiran menulisnya, rasanya sudah cukup menjadi petunjuk bahwa dia mampu menghasilkan tulisan travelling yang bermutu. Ditambah, travelling menjadi kesenangan yang membahagiakan untuknya.

Begitu harapan saya ketika membuka buku Tales from the Road ini. Memang, gaya tulis Matatita enak diikuti. Dia berani menulis tanpa pakem baku yang membuat tulisannya menjadi lebih kaya. Apalagi pengalaman suka duka dia ceritakan sehingga tak hanya kesan manis saja yang dia tinggalkan untuk pembacanya. 

Lalu apa yang membuat saya tidak memberi rating tinggi untuk buku ini? Kesan penulis sayangnya menurut saya terlalu kuat menguasai isi tulisannya. Kurangnya obyektivitas, dimana sebuah pengalaman dirasakan dengan pandangan yang berbeda oleh orang lain, menjadikan buku ini serasa terlalu penulis-sentris. 

Seperti misalnya, dia mengeluhkan tukang becak yang memasang harga murah di malioboro tetapi menarik keuntungan dari pembelian penumpang yang diantarkannya di outlet-outlet yang dikunjungi (halaman 29). Mungkin banyak memang yang tak menyukai cara yang dilakukan oleh tukang becak tersebut tetapi bisa jadi ada penumpang yang memang berkebutuhan dengan cara tersebut.

Namun bukan berarti buku ini tak menggasyikkan. Pengalaman penulis memperkaya pengetahuan saya tentang tempat-tempat yang penulis kunjungi, lebih dari sekedar buku-buku travelling biasa, meski obyek travveling yang dituliskan masih terbatas, tak sebanyak yang saya harapkan dari 200-an lebih halaman dalam buku ini. Sebuah buku yang berani meng-eksplore pengalaman pribadi ke khalayak pembaca, seperti apa adanya seperti ini menjadi salah satu buku yang menarik untuk diikuti.

1 komentar:

  1. Saya biasa aja terhadap buku ini ._. Nyesal membelinya malah, hanya sekali baca dan tidak ada keinginan untuk membacanya ulang >.<

    BalasHapus