Senin, 30 Desember 2013

Monsieur Lecoq


Judul: Monsieur Lecoq
Penulis: Emile Gaboriau
Penerjemah: Lylian
Penyunting: Muthia Esfand
Penerbit: VisiMedia
Jumlah Halaman: 524
ISBN: 9789790651432


Lecoq, tanpa nama depan, awalnya hanyalah detektif muda yang tanpa harapan. Tapi sebuah kasus pembunuhan bisa mengangkat derajat karirnya, menjadikan dia menjadi terobsesi. . Namun kasus yang dia hadapi sangatlah rumit. Sang atasan, Gevrol, yang meremehkan kemampaun Lecoq membiarkan Lecoq menyelidiki sebuah kasus pembunuhan berantai di sebuah kedai minuman bersama Absinthe, petugas kepolisian tua yang bodoh.

Lecoq berusaha menuntaskan kasus tersebut, justru di saat orang lain menggangap usahanya akan sia-sia. Bersama hakim Segmuller dan Absinthe, mereka bertiga harus melawan pemikiran lain, bahwa penyelidikan mereka akan sia-sia semata.


Awalnya saya merasa tertarik akan buku ini, mengingat buku ini menjadi inspirasi Sir Arthur Conan Doyle menciptakan detektif terkenal, Holmes yang terkenal itu. Kisah bagian awalnya menjanjikan. Tetapi saya agak kecewa ketika menginjak bagian pertengahan sampai akhir Lecoq lebih terobsesi pada kasus yang dihadapinya. Dan menjadikan ceritanya seperti lepas tak berfokus.

Dan yang menjadi titik kecewaan saya memuncak, adalah saya bisa menebak akhir dari kisha ini di bagian-bagian akhir sebelum kisah berakhir. Yah, bukan menjadi hal yang menyenangkan sih ketika kita tak mendapat kejutan di akhir cerita.

Untuk buku ini, terjemahannya cukup bagus. Meski banyak typo yang masih bertebaran namun tak menganggu kenikmatan membaca. Dan nuansa kehidupan Paris di masa lampau bisa dinikmati secara visual di sini.

4 komentar:

  1. Wah Visimedia banyak nerjemahin novel2 Prancis ya kang

    BalasHapus
  2. kek gimana sejarahnya novel ini bisa menginspirasi SH? *penasaran

    BalasHapus
  3. wah sama bukunya, Monsieur Lecoq juga hehe. tapi saya kebalikannya, justru suka buku ini. menurutku di situ karakter si Lecoq dengan obsesinya, dan di situ letak keamatirannya. ya walaupun endingnya emang kurang memuaskan sih, maksudnya karena agak gantung, tapi buku ini bikin mata mantengin terus dan penasaran. cuma sama ama mbak Alvina, saya juga penasaran, gimana ceritanya si Lecoq itu bisa menginspirasi SH ya? hmm...

    BalasHapus
  4. Klo ada hal yg bikin kendor penyelidikan dari suatu cerita detektif emang ngeselin banget ya.. :D untungnya bukan cerita cinta yg bikin kendor penyelidikan dia. Klo cerita cinta makin nyebelin tuh mastez buatku.

    BalasHapus