Judul: Korupsi
Judul Asli: L'Homme Rompu
Penulis: Tahar Ben Jelloun
Penerjemah: Okke K.S. Zaimar
Penerbit: Serambi
Cetakan: I, November 2010
Jumlah Halaman: 236
ISBN: 9789790240735
Murad, insinyur lulusan Prancis berkerja di kementerian Pekerjaan Umum Maroko. Jabatannya cukup tinggi, namun sikap hidup lurusnya membuat dia hidup miskin. Padahal asistennya, Haji Hamid hidup dengan gelimpangan harta karena mau untuk disogok. Beberapa kali Hamid dan Direktur, atasan Murad, berusaha merayu Murad untuk mau menerima sogokan-sogokan berbagai jenis bentuk. Dari amplop, sampai domba di saat idul Adha.
Namun Murad memiliki hati yang keras. Meski demikian sang istri, Hilma, justru tak suka dengan kehidupan miskin yang dibawa oleh suaminya. DItambah salah satu anaknya yang sering jatuh sakit dan membutuhkan biaya pengobatan yang besar membawa godaan bagi Murad. Dan makin lama, hati Murad akhirnya goyah, apalagi ketika dia berkeinginan untuk menikahi Nadia, saudara sepupu jauhnya. Akankah Murad akhirnya tergoda untuk melakukan korupsi?
Kisah Murad dalam buku Korupsi ini diangkat oleh penulis sebagai penghormatan kepada penulis Indonesia, Pramoedya Ananta Toer yang telah melahirkan buku Korupsi. Saya belum pernah membaca buku Korupsi karya Pram sehingga tak bisa membandingkan dengan buku ini, meski demikian saya merasa intinya sama, tentang kebiasaan korupsi yang membuat negara semakin terperosok dalam kemiskinan.
Buku ini diceritakan dengan menggunakan sudut pandang orang pertama. Dengannya saya mengharapkan kisha pergulatan batin yang lebih hidup. Namun sayang, akhirnya saya lebih banyak mendapatkan banyak ceracauan dari tokoh Murad sehingga membuat buku ini terkesan membosankan. Kurangnya dialog dalam buku ini juga membuat buku ini terasa lebih kering.
Meski demikian, tema yang diambil sangatlah menarik. Ini yang mungkin jarang diambil sebagai topik utama dalam sebuah novel. Terjemahannya bagus dan saya suka juga dengan covernya. Meski demikian, karena mungkin eksekusinya yang saya kurang sukai membuat saya kurang bisa menikmati buku ini. Ter5lepas dari itu, saya menjadi penasaran dengan buku Korupsi-nya PAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar