Kamis, 10 Januari 2013

Memory and Destiny

Judul: Memory and Destiny
Penulis: Yunisa KD
Editor: Hetih Rusli
Co Editor: Raya Fitrah
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 264
ISBN: 9789792256581
 
Maroon Winata, di usia kecilnya berjumpa dengan jiwa Donald Basuki, yang hampir meninggal ketika kecelakaan yang menimpanya. Kemunculan Donald, dalam bentuk malaikat(?), selalu membekas dalam diri Maroon, namun beranjak dewasanya, Maroon melupakan sosok Donald. Sementara itu Donald yang kemudian pulih, dari kecelakaan tersebut, langsung menjadi tergila-gila terhadap segala sesuatu yang terkait dengan hal bernama maroon, dari warna sampai ke grup band Maroon 5.

Ketika Maroon menginjak dewasa, perjumpaan dengan Donald mengingatkan pada sekilas bayangannya di masa kecil ketika sering ditemani sosok Donald. Kedekatan pun berjalin antara Maroon dan Donald. Sayangnya kecelakaan yang menimpa Maroon mengakibatkan Maroon menderita amnesia. Berharap akan kesembuhan Maroon, Donald menunggu Maroon untuk menjalin kisah cintanya.
 
Sebenarnya saya tak teratraik untuk membaca buku ini, kalau tidak ada heboh mnegenai buku ini di Goodreads. Entah berapa karakter yang terhabiskan dalam kehebohan terkait review buku ini di Goodreads. Dan kebetulan ketika saya datang ke perpustakaan, ada buku ini yang tersedia dipinjam. Berkaitan dengan target baca yang menumpuk, disertai alasan tipisnya buku ini, serta menuntaskan hasrat ingin tahu saya akan buku ini, saya kemudian meminjamnya.

Kesan saya hampir sama seperti apa yang dikeluhkan teman-teman. Tak ada yang istimewa dalam kisah Maroon dan Donald. Keluhan saya terutama perlu diungkapkan terhadap penggunaan kata, yang maaf, menurut saya terlalu berlebihan. Juga jalan cerita yang sungguh membuat saya kerap berkening kepala. Bagaimana sosok Donald yang mengalami kecelakaan, jiwanya bisa berpetualang sampai bertemu Maroon kecil di Westminster Abbey bahkan sampai ikut menemani di Jakarta dan selama sekolah. Atau ketika Maroon kecil merenungkan sosok tampan Donald, sampai menciptakan rumus (?) Ken/Rhett + Pantom = Ken/Phantom = kakak ini. (halaman 15). Belum lagi keseharian jiwa Donald menemani Maroon. Menemani belajar, menolong ayah Maroon, George ketika sakit jantung mendadak, atau malah bertempur melawan pocong (?) (halaman 35).

Apalagi konflik, yang kerapkali menjadi jalan buat penulis membuat buku menjadi menarik, kesannya di buku ini datar. Saya yang jarang membaca kisah romance, sudah yakin kalau di akhir kisah Maroon akan berpasangan dengan Donald. Meskipun ada tokoh David sebagai sosok ketiga, kesannya kurang kuat. Juga ekspos yang terlalu berlebihan dari penulis untuk hal-hal yang tak penting, seperti anting besar yang disebut sebagai sering dipakai tokoh sinetro di Indonesia, troli di bandara Singapura, dan sebagainya. Juga kesan yang saya herankan, adalah buku ini mirip seperti buku motivasi kalau dilihat dengan kata-kata motivasinya. Maaf buat penulis, saya menganggap buku ini bukan buku bagus. Meski saya bisa menghabiskan buku ini dalam 1 hari, tetapi itu pun demi target membaca buku berikutnya.

7 komentar:

  1. Baca juga mas? :D
    Waktu nulis review buku ini aku sempet nge-blank ga inget nama karakter2 cowok di buku ini gyahaha ingetnya cuma Ken dan Ricky Martin :p
    Kesian para karakternya terpendam sama nama besar Ken, Rhett, Phantom dan Ricky Martin XD

    BalasHapus
    Balasan
    1. wuah, asyik ternyata ada temennya. Iya tuh ada Donald ama David, double D, hahaha

      Hapus
  2. Sinetron banget ceritanya ya! *jahat* hehe.. :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengejek sinetron, tapi sinetron banget ceritanya

      Hapus
  3. Bentar-bentar. Serius.. dari sekian review buku ini yang aku baca.. baru kali ini aku nemu kata "Pocong". Serius mas ada berantem sama pocongnya? Ohmayy mulai nyesel kemarin di IRF nggak nyomot ini buku padahal udah di depan mata. kk

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya.. itu pas ceritanya si Maroon kan ditemani ama roh/jiwa/malaikat si Donald. Nah si Maroon kan suka ngomong ama Donald, la orangtuanya curiga ada makhluk halus. Udah dipanggilah orang pintar, tapi jadinya malah si Donald berantem ama monster putih, yang kalau si Maroon tahunya di TV Indonesia, disebut pocong :))

      Hapus
  4. Ahh... Review begini mah ngga bakal bikin mbak YKD naik pitam #bosoendonesaformal

    #mlipir

    BalasHapus