Judul: Kan Kukenang Selalu
Judul Asli: A Walk to Remember
Penulis: Nicholas Sparks
Penerjemah: Kathleen S.W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 256
Cetakan: IV, Mei 2003
ISBN: 9796867567
Landon Carter tak menyangka, bahwa kelak dia akan jatuh cinta kepada Jamie Sullivan. Putri Pendeta Hegbert Sullivan. Bagaimana tidak, Jamie adalah tipikal seorang gadis yang kolot. Pakaian seadanya, selalu berbuat baik, ramah pada semua orang, dan membawa alkitab kemana-mana. Tipikal putri pendeta sejati.
Namun, ketika terpaksa harus mengajak Jamie untuk datang kencan di acara sekolah, sampai harus berpartner dalam sandiwara tahunan sekolah, Landon semakin mengenal dekat sosok Jamie, yang sebelum-sebelumnya tak dikenalai meskipun selalu satu sekolah, dan di lubuk perasaan Landon, kedekatan ini semakin berbuah pada perasaan suka dan cinta.
Namun kedekatan itu ditolak oleh Jamie, karena Jamie menyimpan sebuah rahasia yang membuat dia tidak bisa dicintai oleh Landon, setidak-tidaknya menurut Jmaie
Saya sendiri baru pertama kali ini membaca karya Nicholas Sparks, yang digadang-gadang hasil karyanya mampu menyentuh hati, juga beberapa klai dibuat versi film. Genre romance sendiri, meskipun jarang saya sentuh beberapa kali saya baca sehingga tak terlalu awam bagi saya membaca buku dengan jenis cerita seperti ini.
Buku ini bisa dibilang sebagai salah satu eksekusi tema romance dengan baik. Meski memiliki kemiripan dengan buku-buku lainnya, kekuatan Nicholas Sparks menurut saya adalah kalimatnya yang tidak dilebih-lebihkan. Entahlah, apakah penulisnya berjenis kelamin yang sama dengan saya, tapi saya merasa nyaman ketika membaca buku ini.
Meski demikian, ada kalimat yang membuat saya terdejavu dengan buku romance lainnya, Love Story yang dikarang oleh Erich Segal. Di halaman 232, Sparks menulis, Malam itu aku menangis dalam pelukan ayahku untuk pertama kalinya dalam hidupku. Buat yang sudah membaca Love Story akan teringat bagian yang serupa walaupun saya lupa, apakah kata-kata yang digunakan sama persis dengan buku ini.
Buku ini dengan kesederhanaan dan cerita yang menyentuh menjadi salah satu karya yang menarik untuk dinikmati. Sebagai kisah hidup yang tak terlalu berlebihan, kadang bisa membuat kita tersedot perhatiannya ketika membaca buku ini. Sebuah buku yang menarik.
Namun, ketika terpaksa harus mengajak Jamie untuk datang kencan di acara sekolah, sampai harus berpartner dalam sandiwara tahunan sekolah, Landon semakin mengenal dekat sosok Jamie, yang sebelum-sebelumnya tak dikenalai meskipun selalu satu sekolah, dan di lubuk perasaan Landon, kedekatan ini semakin berbuah pada perasaan suka dan cinta.
Namun kedekatan itu ditolak oleh Jamie, karena Jamie menyimpan sebuah rahasia yang membuat dia tidak bisa dicintai oleh Landon, setidak-tidaknya menurut Jmaie
Saya sendiri baru pertama kali ini membaca karya Nicholas Sparks, yang digadang-gadang hasil karyanya mampu menyentuh hati, juga beberapa klai dibuat versi film. Genre romance sendiri, meskipun jarang saya sentuh beberapa kali saya baca sehingga tak terlalu awam bagi saya membaca buku dengan jenis cerita seperti ini.
Buku ini bisa dibilang sebagai salah satu eksekusi tema romance dengan baik. Meski memiliki kemiripan dengan buku-buku lainnya, kekuatan Nicholas Sparks menurut saya adalah kalimatnya yang tidak dilebih-lebihkan. Entahlah, apakah penulisnya berjenis kelamin yang sama dengan saya, tapi saya merasa nyaman ketika membaca buku ini.
Meski demikian, ada kalimat yang membuat saya terdejavu dengan buku romance lainnya, Love Story yang dikarang oleh Erich Segal. Di halaman 232, Sparks menulis, Malam itu aku menangis dalam pelukan ayahku untuk pertama kalinya dalam hidupku. Buat yang sudah membaca Love Story akan teringat bagian yang serupa walaupun saya lupa, apakah kata-kata yang digunakan sama persis dengan buku ini.
Buku ini dengan kesederhanaan dan cerita yang menyentuh menjadi salah satu karya yang menarik untuk dinikmati. Sebagai kisah hidup yang tak terlalu berlebihan, kadang bisa membuat kita tersedot perhatiannya ketika membaca buku ini. Sebuah buku yang menarik.