Sabtu, 12 Oktober 2013

Coba Tunjuk Satu Bintang

Judul: Coba Tunjuk Satu Bintang
Penulis: Sefryana Khairil
Editor: Mita M. Supardi
Penerbit: Gagas Media
Cetakan: I, 2013
Jumlah Halaman: 210
ISBN: 9797806472

Coba Tunjuk Satu Bintang merupakan karya pertama Sefryana Khairil pertama yang saya baca. Meski baru meraba-raba sejauhmana gaya penulisan Sefryana tapi saya merasa gaya bahasa dia terlalu umum, tak jauh berbeda dengan kisah-kisah romans biasa. Memang sih kalau membaca beberapa review teman-teman tentang buku ini, merasa bahwa ada yag hilang dari Sefryana di buku ini.

Marsya, Kimi, Dio, dan Rama adalah empat sahabat yang dekat. Di antara mereka, Masya sempat bertunangan dengan Dio. Namun pertunangan tersebut gagal dikarenakan mendadak Dio harus pergi ke Hamburg guna mewujudkan cita-citanya dan menunjukkan kemampuannya terhadap keluarganya. Karena kegagalan ini, Marsya sangat membenci Dio. 

Dio pun menyadari kesalahannya. Ketika pulang berlibur kembali ke indonesia, dia bermaksud minta maaf. Namun Marsya masih memendam rasa marah dan benci kepada Dio dan dia mendekat dengan Andro, sahabat lamanya. Sedangkan Rama dan Kimi berusaha mendekatkan kembali Dio dan Marsya menjadi pasangan kembali. 

Yang saya tahu Sefryana Khariril termasuk penulis yang populer di tengah penggemar genre romance di Indonesia. Meski saya tak banyak membaca kisah romance, sepintas dua pintas saya sering membaca namanya. Kepopuleran yang membuat saya sekali-kali ingin membaca hasil karyanya. Sayang saya merasa failed dengan karya yang satu ini.

Kisahnya sendiri menurut saya tak terlalu istimewa. Dan dari setengah bacaan, saya sudah tahu mau dibawa ke mana cerita akan dibawa oleh penulis. Juga romansanya yang tak terlukiskan dengan kata-kata yang menarik. Memang Sefryana menulis dengan ungkapan-ungkapan astronomi untuk menggugag kata-katanya tapi saya lebih tertarik akan ilustrasinya. Selain itu konflik yang dibuat pun terasa klise sekali.

Bukan berarti karya ini tak bagus. Tapi saya sadar dengan kepopulerannya dan kemampuan menulisnya, Sefryana mampu membuat karya yang lebih baik, dari buku ini. Dan sayang kalau sebuah karya yang biasa-biasa saja harus menjadi jejak awal saya untuk membaca karya dia.

2 komentar: