Judul: Perempuan Suci
Judul Asli: The Holy Woman
Penulis: Qaisra Shahraz
Penerjemah: Anton Kurnia & Atta Verin
Penerbit: Mizan
Jumlah Halaman: 520
Cetakan: VI, April 2008
ISBN: 9789794334065
Zarri Bano, sudah beberapa kali menolak lamaran untuk menikahinya. Kejelitaan dan kekayaannya memang membuat dia menjadi idola para pria, di desa Sindu, sebuah desa di Pakistan. Namun di suatu saat Sikander, rekan adik Zarri Bano, Jafar berhasil memikat hati Zarri Bano.
Namun sebelum pernikahan bisa terjadi, Jafar tetiba meninggal dunia akibat kecelakaan. Berdasar tradisi lokal, Zarri tak boleh menikah dengan seorang lelaki untuk mempertahankan warisan dari orangtuanya. Ia harus menjadi seorang perempuan suci, yang menikah dengan Al Qur'an, seumur hidupnya.
Awalnya saya merasa membaca buku ini akan penuh dengan konflik, begitu membaca blurbnya. Akan timbul pertentangan tentang pengangkatan menjadi seorang perempuan suci dari sosok Zarri Bano. Memang konflik kerap muncul tetapi terlalu datar dan memaksa bagi saya. Saya yang membacanya menjadi gregetan. Zari Banno yang diceritakan seorang wanita yang kuat menjadi lemah karena tekanan psikologis dari orang tuanya menjadi seorang perempuan suci. Sesudah itu konflik berputar pada hal itu. Ada konflik lain yang ditulis oleh penulis memang dalam buku ini tapi saya merasanya hanya untuk menguatkan isi buku ini semata.
Namun bagi saya, penulis mampu membuat cerita yang tak lantas membosankan. Penulis mampu mengngkat cerita yang menarik di samping konflik utamanya. Dan ini membuat 500 halaman dari buku ini tak menjadi kepanjangan. Cerita tentang Pakistannya cukup bagus. Di luar itu, saya jadi lebih memahami tentang dunia ISlam di negara lain, di luar pemberitaan yang menyebutkan orang Islam di sana beraliran fundamentalis.
Apakah saya menyukai buku ini? Antara ya dan tidak. Tetapi buku ini memberikan kisah yang cukup eksotis. Tentang sebuah kehidupan.