Judul: Larasati
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara
Jumlah Halaman: 180
ISBN: 9789799731296
Buku
ini adalah buku Pramoedya pertama yang saya baca, setelah memenangkan buku ini gratis dari Goodreads Indonesia dalam rangka baca bersama buku fiksi di bulan April 2011. Agak kaget dengan
penulisan Pram, yang langsung melaju cepat di bagian awal, dengan stau
tokoh sentral, Larasati, dilingkari oleh berbagai tokoh dan
karakteristik.
Larasati, atau Ara, adalah bintang di masa yang tidak tepat. Dia bintang film terkenal, tapi seting roman ini adalah masa-masa pergerakan revolusi. Di mana, apa pun yang dilakukan oleh Ara, benar-benar bermata dua. Karena dia berada di antara dua kutub, orang-orang pro revolusi maupun pro penjajah. Dan Ara sendiri memilih utuk hidup sebagai pro revolusi dan menjadikan Revolusi sebagai impiannya. Dengan impiannya itu, ia memilih untuk hidup di lingkungan rumah ibunya, di Jakarta, yang merupakan daerah kekuasaan penjajah ketimbang hidup lebih nyaman di Yogya, daerah yang dimiliki oleh tentara nasional pada saat itu.
Ara bergerak dalam pusaran waktu, ketika dia mendapat kunjungan seorang tentara muda di penginapan, mendapatkan pengalaman tak enak di stasiun dan penjara, sampai harus dicurigai sebagai antek NICA oleh pasangan kakek nenek tetangga ibunya. Begitu waktu bergulir, Ara mendapatkan rasa takut ketika merasakan sendiri bagaimana rasa mengalami pertempuran. Juga mendapatkan dia dalam saat-saat bersama Jusman, laki-laki arab yang hanya bertindak atas nafsu kepada Ara, yang harus berakhir justru di saat impiannya terwujud, revolusi.
Untuk merasakan bagaimana gambaran hidup di era perjuangan revolusi, Pram menggambarkannya kepada kita dengan baik, dengan alur yang cepat berjalan di awal dan tengah cerita dan tiba-tiba melambat di akhir cerita, cukup menarik.
waduh yang ini juga ada di tumpukan buku dan juga merupakan karya Pramudya yang pertama saya beli :P
BalasHapusOk bulan depan dijadwal deh... nice review :)