Judul: Haji Murad
Penulis: Leo Tolstoy
Penerjemah: Fahmy Yamani
Editor: Anton Kurnia
Penerbit: Serambi Ilmu Semesta
Cetakan: I, Juli 2013
Jumlah Halaman: 242
ISBN: 9789790244023
Haji Murad, bisa dikatakan sebagai salah satu ikon pertemuan dua kebudayaan dalam sastra klasik. Kebudayaan Muslim dan Barat. Kisah perlawanan Murad terhadap kekaisaran Rusia diangkat oleh Leo Tolstoy dalam sebuah epik sejarah yang bernas. Haji Murad sendiri adalah orang nomer dua di Chechnya yang memberontak terhadap kekuasaan Rusia. Sebagai panglima perang, ia sangat ditakuti dan disegani oleh kerajaan Rusia.
Saya sudah lama mengingakan buku ini semenjak kisah ini disebut dalam sebuah karya buku religi yang saya baca. Dan beruntung, pertengahan 2013, Serambi menerbitkan buku ini, di mana sebelumnya buku ini diterbitkan dalam era yang sudah lama, sehingga saya kesulitan mendapatkan bukunya. Sebagai literatur klasik, Haji Murad digambarkan oleh Tolstoy dalam rangkaian kalimat panjang yang bahasanya "agak sulit". Beruntung terjemahannya cukup bagus sehingga tak banyak kesulitan unntuk memahami sebagaian besar isi buku.
Awalnya saya menduga kisah berfokus pada perperangan yang dilakukan oleh Haji Murad, namun kebanyakan lebih pada sebuah pergulatan pikiran Haji Murad dan perjalanan yang mengirinya. Banyak tokoh yang digambarkan mungkin akan membuat sedikit kesulitan menangkap jalannya cerita tetapi keseluruhan alur cerita cukup lancar.
Di luar kesulitan memahami cerita secara lancar, sebagai sebuah produk sastra, Haji Murad termasuk kategori buku yang sayang untuk dilewati.
Arghhh saya agak kecewa ma buku ini >.< terlalu banyak pertanyaan yang tidak terjawabkan ._. bikin frustasi T____T
BalasHapus