Selasa, 22 Mei 2012

The Sign of Four

Judul: The Sign of Four (Empat Pemburu Harta)
Penulis: Arthur Conan Doyle
Penerjemah: Sendra B. Tanuwidjaja
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 213
ISBN: 9789792283020
"Otakku, tidak puas dengan berdiam diri. Beri aku masalah, beri aku pekerjaan, beri aku sandi yang paling rumit, atau analisis yang paling berkelit-kelit dan aku akan kembali menjadi diriku yang semula." [Sherlock Holmes, halaman 7]
Sherlock Holmes, seorang detektif konsultan fiktif karya Arthur Conan Doyle, bertempat tinggal di Baker Street 221B, kota London pada akhir abad 19. Dalam menganalisis permasalahan yang dia hadapi, sering dibantu oleh temannya Dr. Watson, seorang pensiunan perang Afghanistan. Holmes selama ini terkenal sebagai detektif yang mengandalkan keahlian deduktifnya, mampu menyelesaikan masalah dengan sangat mengejutkan. 

Kali ini Holmes, didatangi oleh Miss Morstan, putri seorang kapten Inggris, namun kehilangan sang ayah. Kasus yang dilaporkan oleh Miss Morstan, berkaitan dengan surat-surat misterius yang dia terima. Berbekal surat yang ada, Holmes bersama Watson dan Miss Morstan menemui Mr Thaddeus Sholto, dan didapati bahwa saudara Thaddeus, Bartholomew, berhasil menemukan harta karun peninggalan ayah Sholto bersaudara, Mayor John Sholto, yang sebenranya hak kepemilikannya terbagi dua bersama ayah Miss Morstan, Kapten Morstan.

Namun ketika berangkat menuju kediaman Bartholomew, ternyata didapatkan bahwa Bartholomew baru saja tewas, tertusuk paser beracun. Dan dengan sigap Holmes menyelidiki pembunuhnya sampai diketahui bahwa sang pembunuh telah kabur dengan kapal sewaan. Bagaimana Holmes berhasil menangkap sang penjahat diceritakan dengan sangat apik dalam buku ini. Tentu saja dengan pameran keahlian Holmes dalam berdeduksi, menyamar, dan mengerahkan pasukan detektif cilik, laskar jalanan Baker Street, akhirnya dapat ditangkap sang pelaku kejahatan.

Meskipun buku ini bukan karya terbaik Holmes, menurut saya, saya masih bisa terkejut-kejut dengan hebatnya analisis Holmes. Di bagian awal saja, Holmes berhasil melakukan analisis terhadap jam milik Watson, hanya dengan mengamatinya saja, sudah bisa menyimpulkan jejak kepemilikan jam tersebut sampai ke karakteristik kehidupannya. Dan itu dihasilkan dari seni deduksi yang khas. Beberapa peneliti sudah ada yang mencoba mengkonsepkan dan menganalisis teori deduksi Holmes, salah satunya bisa dikunjungi di situs ini.

Bagi saya, Holmes adalah karya detektif no. 1. Ketenangan, kecermatan, dan keterampilan yang dimiliki tiada duanya. Kita mungkin meremehkan sebuah informasi yang muncul di surat kabar, tetapi bagi Holmes, itu bisa saja menjadi sumber pengetahuan yang penting. Tak heran, seringkali Holmes menggunakan kumpulan artikel dari surat kabar yang ia kumpulkan menjadi buku, sebagai referensi dalam penyelidikannya. Selain itu otaknya tak bisa dibiarkan diam, kerapkali untuk membuang waktu, ia sering melakukan percobaan kimia, atau memainkan biola klasiknya. Sosok Holmes seperti inilah yang menjadikan dia benar-benar sosok detektif murni, ketimbang misalkan Poirot yang "lebih santai" dalam beraksi namun hasil analisanya mengejutkan.
Holmes, unik namun kemampuan deduksi yang dimilikinya luar biasa.

#PostingBareng dalam memperingati Ultah Sir Arthur Conan Doyle, 22 Mei 1859 dan lomba #SherlockQuest di blog bacaklasik


10 komentar:

  1. Eh jadi "sign of four" itu merujuk pada apa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sign of Four merujuk pada orang yang pertamakali merampas harta itu, salah staunya si penjahat di kasus ini. Kalau aku tulis takutnya malah jadi spoiler :(

      Hapus
  2. Aku belum punya ini *cari ah* iya mas SH mengajari kita untuk tidak mengabaikan detail terkecil karena siapa itu detail itu memiliki peranan yg sangat penting

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup, betul, betul, betul (upin-ipin mode) :D

      Hapus
  3. Aku suka Holmes karena dia juga suka kimia ~syalalallaa
    *salah fokus

    BalasHapus
  4. judulnya mungkin perlu dikoreksi Mas, on jadi of :P
    btw,sampul bukunya beneran gambar yang di atas itu ya? kok kurang bagus ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ups, sorry, trims ya, sudah diperbaiki

      Hapus
  5. Aku cuma baca yang lskar jalanan doang
    Soalnya cuma dapet itu aja ebook indonya wakakakak...

    BalasHapus