Sabtu, 31 Agustus 2013

Kan Kukenang Selalu

Judul: Kan Kukenang Selalu
Judul Asli: A Walk to Remember
Penulis: Nicholas Sparks
Penerjemah: Kathleen S.W.
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 256
Cetakan: IV, Mei 2003
ISBN: 9796867567

Landon Carter tak menyangka, bahwa kelak dia akan jatuh cinta kepada Jamie Sullivan. Putri Pendeta Hegbert Sullivan. Bagaimana tidak, Jamie adalah tipikal seorang gadis yang kolot. Pakaian seadanya, selalu berbuat baik, ramah pada semua orang, dan membawa alkitab kemana-mana. Tipikal putri pendeta sejati.

Namun, ketika terpaksa harus mengajak Jamie untuk datang kencan di acara sekolah, sampai harus berpartner dalam sandiwara tahunan sekolah, Landon semakin mengenal dekat sosok Jamie, yang sebelum-sebelumnya tak dikenalai meskipun selalu satu sekolah, dan di lubuk perasaan Landon, kedekatan ini semakin berbuah pada perasaan suka dan cinta.

Namun kedekatan itu ditolak oleh Jamie, karena Jamie menyimpan sebuah rahasia yang membuat dia tidak bisa dicintai oleh Landon, setidak-tidaknya menurut Jmaie


Saya sendiri baru pertama kali ini membaca karya Nicholas Sparks, yang digadang-gadang hasil karyanya mampu menyentuh hati, juga beberapa klai dibuat versi film. Genre romance sendiri, meskipun jarang saya sentuh beberapa kali saya baca sehingga tak terlalu awam bagi saya membaca buku dengan jenis cerita seperti ini.

Buku ini bisa dibilang sebagai salah satu eksekusi tema romance dengan baik. Meski memiliki kemiripan dengan buku-buku lainnya, kekuatan Nicholas Sparks menurut saya adalah kalimatnya yang tidak dilebih-lebihkan. Entahlah, apakah penulisnya berjenis kelamin yang sama dengan saya, tapi saya merasa nyaman ketika membaca buku ini.

Meski demikian, ada kalimat yang membuat saya terdejavu dengan buku romance lainnya, Love Story yang dikarang oleh Erich Segal. Di halaman 232, Sparks menulis, Malam itu aku menangis dalam pelukan ayahku untuk pertama kalinya dalam hidupku. Buat yang sudah membaca Love Story akan teringat bagian yang serupa walaupun saya lupa, apakah kata-kata yang digunakan sama persis dengan buku ini.

Buku ini dengan kesederhanaan dan cerita yang menyentuh menjadi salah satu karya yang menarik untuk dinikmati. Sebagai kisah hidup yang tak terlalu berlebihan, kadang bisa membuat kita tersedot perhatiannya ketika membaca buku ini. Sebuah buku yang menarik.

Jumat, 30 Agustus 2013

Scene on Three #1

Ikutan meme lagi, hehehe. Rasanya udah lupa berapa meme yang diikuti, tapi semoga saja bisa konsisten, demi meramaikan blog ini. Kali ini memeyang saya ikuti adalah Scene on Three dimana kita memajang adegan yang menurut kita sangat menarik, dihost oleh kakak Bzee, yang tayang setiap ada angka 3 di tanggal hari itu.

Untuk episode pertama ini, saya mengambil kejadian dari sebuah buku non fiksi, memoar dr Ang Swee Chai, petugas medis sukarelawan di Lebanon untuk pengungsi Palestina, dalam bukunya From BBeirut to Jerusalem, yang saya pilih untuk baca dan post review bareng bersama BBI bulan Agustus ini.

Suatu hari, aku harus mengeluarkan sebutir peluru dari telapak tangan seorang pemuda Palestina; peluru itu menyebabkan telapak tangannya tak bisa ditutup. Peluru itu tersangkut di tulang metakarpal ketiga. Tidak ada obat bius dan aku harus mengoperasinya tanpa menggunakan sarung tangan, amsker bedah, maupun topi. Aku didampingi seorang perawat yang menggenggam sebatang lilin.
Sebelum memulai, aku memperingatkan dia, "Ini akan menyakitkan-kami kehabisan obat bius."
Ia menjawab dengan tegas, "Doctora, Anda lupa, saya orang Palestina." Apa yang dapat kukatakan kepada pasien yang menjawab dengan kata-kata seperti itu? Operasi itu berhasil dilakukan bahkan tanpa menggunakan pembiusan lokal. (hal 287)
Sebuah momen yang menyentuh hati saya. Bukan sekedar karena si pemuda Palestina harus dioperasi tanpa pembiusan tetapi juga karena jawaban yang diberikan. Sahabat Palestina di sana kerapkali menderita seolah-olah bertambahnya 'penderitaan' tak menjadi pensusah hati bagi mereka. Momen ini, adalah sebuah pengingat bagi saya.

Apa momen dalam buku, yang membuat Anda berkesan? Ikutan yuk meme Scene on Three dengan cara sbb:
  1. Tuliskan suatu adegan atau deskripsi pemandangan/manusia/situasi/kota dan sebagainya ke dalam suatu post.
  2. Jelaskan mengapa adegan atau deskripsi itu menarik, menurut versi kalian masing-masing.
  3. Jangan lupa cantumkan button Scene on Three di dalam post dengan link menuju blog Bacaan B.Zee.
  4. Masukkan link post kalian ke link tools yang ada di bawah post Bacaan B.Zee, sekalian saling mengunjungi sesama peserta Scene on Three.
  5. Meme ini diadakan setiap tanggal yang mengandung angka tiga, sesuai dengan ketersediaan tanggal di bulan tersebut (tanggal 3, 13, 23, 30, dan 31).

From Beirut to Jerusalem

Judul: From Beirut to Jerusalem
Penulis: Ang Swee Chai
Penerjemah: Dina Mardiana
Editor: Andityas Prabantoro
Penerbit: Mizan
Cetakan: II (Edisi Baru), November 2010
Jumlah Halaman: 476
ISBN: 9789794335932
Saya menangis ketika membaca buku ini untuk pertamakalinya. Ilmu kedokteran dan keterampilan sastra menjadikan kesaksian ini begitu mengiris -Farid Gaban
Endorsement yang ditulis oleh Farid Gaban ini menurut saya tak berlebihan. Buku ini memang seperti itu, apa adanya. Setidaknya itulah yang saya rasakan setelah membaca buku ini. Pertama kali melihat buku ini saya sudah terpikat dengan tampilan, deskripsi, dan judulnya. Serasa semua berkonspirasi memikat mata dan minat saya untuk memiliki buku ini.

Mengisahkan sebagian pengalaman hidup Ang Swee Chai, seorang dokter bedah tulang asal Singapura yang menetap di Inggris, ketika memilih untuk terbang ke Libanon ketika untuk menjadi sukarelawan medis ketika terjadi perang antara tentara Israel melawan pengungsi Palestina di kamp pengungsian Sabra-Shatila, di Beirut, 1982.

Dari kesaksian dr. Ang, kita dapat mengetahui bahwa keadaan para pengungsi Palestina begitu mengenaskan. Orang tua mereka berpindah dari Palestina, ketika tanah mereka direbut oleh Zionis Israel di tahun 1948, namun di tempat pengungsian seperti kamp Sabra-Shatila pun mereka harus menghadapi kekerasan fisik. Ketika dr. Ang tiba untuk pertama kalinya di Beirut, harapan tentang perdamaian begitu membuncah, karena pada saat itu gerilyawan PLO, yang dianggap sebagai teroris bagi Israel, dideportasi namun sesudah deportasi tersebut yang terjadi justru pembantaian besar-besaran yang dilakukan terhadap pengungsi di kamp Sabra-Shatila.

Sebagai petugas medis sukarelawan di rumah sakit Gaza, dr. Ang merasakan nestapa yang dirasakan oleh orang-orang Palestina tersebut. Alat-alat medis yang terbatas, di mana fasilitas yang ada terkena bumi hangus, jumlah penduduk yang padat, beberapa teman sejawat sukarelawan yang justru malah mau enak-enaknya saja padahal di depan mata banyak korban jiwa yang masih memerlukan bantuan, serta tindakan biadab tentara Israel, yang justru menangkapi tenaga medis asing dan menginterogasi mereka seperti yang sempat dialami oleh dr. Ang sendiri.

Kemanusiaanlah yang membuat dr. Ang yang semula karena pandangan keagamaannya mendukung Israel menjadi berbalik arah mendukung rakyat Palestina. Meski kemanusiaan pula yang membuat ia juga mau mengobati tentara yang dibencinya. Tetapi nilai kemanusiaan juga lah yang membuat ia senasib dengan penderitaan rakyat Palestina, ketika ia tahu meskipun menderita mereka mau memberikan apa saja kepada orang lain termasuk kepada dr. Ang.

Mungkin hati ini akan tercelos, ketika tentara Israel memburu seorang bocah berusia 3 tahun yang melempari batu. Ketika tentara-tentara tersebut menanyakan bocah tersebut siapakah yang mengajari dia, jawaban singkat kakaknya membuat para tentara tersebut memburu sang kakak, yang ternyata didapati hanyalah setahun lebih tua dari bocah kecil tersebut.

Episode hidup yang dialami oleh dr. Ang bukan hal yang dibuat-buat. Dengan membaca buku ini, saya merasa di pelosok dunia lain, masih ada orang yang terkunkung. Masih ada yang menderita terusir dari negeri tercintanya dan masih belum tahu kapan bisa kembali ke tanah air tercinta mereka. Sebuah kisah sejati yang perlu dibaca untuk mengetahui apa yang terjadi di dunia ini. Dan sayangnya, buku ini diberhentikan peredarannya di Amerika Serikat, negara yang justru mengklaim keterbukaan informasinya terbuka lebar.

Untuk mengakhiri tulisan ini, izikanlah saya mengutip sebuah paragraf dalam buku ini yang membuat saya merenung dalam-dalam, sebagai bagian yang tak lekang maknanya oleh waktu untuk selalu diingat:
Mereka punya sebuah mimpi. Dan aku berbagi mimpi itu dengan mereka: mimpi tentang sebuah dunia yang tampak jelas di tengah-tengah semburan gas air mata dan reruntuhan yang berasap di kamp-kamp pengungsi. Sebuah dunia tempat seorang bocah sebelas tahun tak perlu belajar cara menggunakan sepucuk kalashnikov atau mesin peluncur roket untuk membela keluarganya. Sebuah dunia yang damai, adil, dan aman, tempat aku tak perlu mengatakan kepada seorang anak, "Pergilah ke sekolah," hanya untuk mengetahui bahwa sekolahnya telah dibom, atau mengatakan kepada seorang gadis, "Bantulah ibumu menyiapkan makan malam," hanya untuk melihatnya kembali kepadaku dan mengatakan bahwa ibu dan keluarganya telah dibunuh. Sebuah dunia tempat kami tak perlu lagitakut terkubur hidup-hidup di dalam puing-puing. Sebuah dunia tempat aku tak perlu lagi memperbaiki bagian-bagian tubuh yang patah hanya untuk melihatnya dipatahkan lagi, atau memeluk tubuh remuk seorang bocah dengan tanganku dan bertanya, "Mengapa?" atau mendengar orang-orang bertanya, "Berapa lama lagi?" Sebuah dunia tanpa penjara, tanpa penyiksaan, tanpa rasa sakit, tanpa kelaparan, dan tanpa kartu-kartu identitas pengungsi, tempat aku dapat berteduh di rumahku sendiri dan mendengarkan nyanyian ibuku seraya menutup mata di penghujung hari. Tempat itu adalah mimpi kami, Jerusalem kami. (dr. Ang Swee Chai, 465-466).

Lonceng Nagasaki

Judul: Lonceng Nagasaki
Penulis: Takashi Nagai
Penerjemah: Ismet Fanany
Peneerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, 1989
Jumlah Halaman: 224
ISBN: 9794036196

Lonceng Nagasaki merupakan memoar dari dr. Takashi Nagai, seorang dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Nagasaki, ketika mengalami peristiwa peledakan bom atom oleh pasukan sekutu, 9 Agustus 1945, salah satu momen yang menyebabkan Jepang menyerah pada Perang Dunia II. Momen tersebut memang akan dikenang sepanjang masa oleh bangsa Jepang, dan penulisan memoar ini oleh dr. Takashi Nagai, menjadikan kenangan pahit sekaligus memberitahukan kepada kita, betapa rusaknya akibat yang ditorehkan oleh senjata terdahsyat yang pernah diciptakan manusia.

Kejadian yang diceritakan begitu nyata oleh penulis. Sampai pada momen-momen mengerikan yang terjadi setelah bom atom dijatuhkan oleh pasukan sekutu. Begitu mengerikannya, sampai-sampai matahari pun dikira sudah meledak. Dari segi medis, penulis yang juga menjadi korban selamat dari bom atom tersebut menjelaskan detail-detail akibat yang ditimbulkan secara media bagi korban-korbannya.

Biasanya kita hanya tahu dari sejarah yang diajarkan di sekolah tentang peristiwa peledakan bom atom ini, namun dengan membaca buku ini, detail-detail kengerian yang ditimbulkan oleh sebuah senjata mungil bisa mengakibatkan sebuah bencana yang luar biasa, dan membuat memoar ini terasa menyentuh. Bagi saya yang kurang dalam buku ini, adalah penggunaan kata-kata yang kurang lugas dalam bercerita, sehingga terasa membingungkan saya di beberapa bagian cerita.

Kisah ini, sebagai sebuah perjalanan hidup dunia dan dalam lingkup sejarah pergolakan dunia, terasa sekali maknanya. Sebuah karya yang tak pernah usang.

Kamis, 29 Agustus 2013

Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma

Judul: Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma
Penulis: Idrus
Penerbit: Balai Pustaka
Jumlah Halaman: 176
Cetakan: 27, 2010
ISBN: 9789794072189

Sebagai salah satu karya sastrawan besar, Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, memberikan alternatif bacaan sastra di antara tebaran sastra modern yang mewarnai dunia pustaka di Indonesia.  Terbagi menjadi 3 bagian cerita: Zaman Jepang; Coret-coret di Bawah Tanah; dan Sesudah 17 Agustus 1945, Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma merupakan kumpulan cerita pendek, berjumlah 11 cerita pendek, dan satu naskah drama.

Bisa dibilang, kisah-kisah yang diangkat Idrus adalah kisah yang sudah bisa dikategorikan sebagai karya sastra absurb, meski pesan-pesan yang disampaikan oleh Idrus masih bisa teraba-raba. Dan membaca Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, kita dapat membaca latar belakang keadaan Indonesia menjelang dan sesudah kemerdekaan, diceritakan dengan kalimat-kalimat panjang, namun tetap berisi dari setiap kalimatnya.

Favorit saya dalam buku ini adalah kisah Ave Maria. Sebuah cerita yang sedikit mengenaskan tapi kadangkala terasa segar dibaca. Karya lainnya mengangkat ironi di masa perang, sebuah kenangan yang perlu dibaca oleh generasi sekarang sebagai pelajaran. 

Sebagai kekayaan sastra Indonesia, Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma patut diapresiasi, bahwa karya ini pun menjadi landsan generasi sastra sekarang untuk berkarya.

Gelang Giok Naga

Judul: Gelang Giok Naga
Penulis: Leny Helena
Editor: M. Irfan Hidayatullah
Penerbit: Qanita
Jumlah halaman: 316
Cetakan: I, November 2006
ISBN: 9793269510


Yang Kuei Fei, seorang selir kesayangan kaisar china di tahun 1723, Jhia Si, melarikan diri dari istana, ketika mendapatkan bahwa kaisar tewas, bersama Kasim Fu. Kaburnya dia disebabkan intrik yang terjadi di istana, padahal ia sedang mengandung putri tunggal kaisar. Melarikannya diri Yang Kue Fei, membawa gelang giok naga yang diwariskan turun temurun ke anak putri.

Dan kisah pun menginjak pada abad ke-20. Di mana pola cerita bertanjak pada dua wanita china, A Lin dan A Sui, di mana mereke berlayar dari negeri China ke pulau Jawa berkait dengan nasib yang memaksa mereka harus berpindah lokasi hidup, dan mengarungi hidup baru di tanah Jawa, dengan berbagai kesukaran dan halangan.

Takdir membuat A Lin dan A Sui menjadi pasangan besan, meski di antara mereka terdapat rasa benci. Apalagi ketika A Sui harus menggadaikan gelang giok naga yang menjadi warisan turun temurun. Meski saling membenci, mereka mencintai cucu yang sama, Swanlin, yang menjadi sentral cerita pada separuh bagian akhir kisah dalam buku ini.

Usia Swanlin beranjak dewasa pada saat di mana etnis keturunan China di Indonesia menjadi manusia yang dering mendapat perlakuan rasialis dari orang-orang sekitarnya, bahkan mengalami masa-masa genting di mana kejatuhan orde baru melahirkan masa-masa mencekam bagi masyarakat keturunan China, justru pada saat itu lah Swanlin berusaha untuk mendekatkan diri kepada teman-temannya yang berasal dari berbagai suku ras.


Apresiasi saya berikan untuk novel, yang diangkat dari lomba cerita bersambung salah satu majalah wanita di Indonesia ini. Covernya keren, saya suka. Tema yang diangkat pun cukup menarik, ditambah eksekusinya yang apik, membuat novel ini sangat sayang untuk dilewatkan. Meski merupakan novel pertama, sang penulis tak seperti menulis seperti penulis pemula, meski di beberapa bagian novel, masih ditemui satu dua cerita yang membuat kening berkerut, seperti ketika digunakannya bahasa asing dalam buku ini.

Meski ide ceritanya tidak orisinil, saya cukup terkesan dengan cerita yang diangkat penulis. Meski demikian, saya merasa faktor Gelang Giok Naganya kurang diangkat lebih banyak, sebuah perjalanan hidup interaksi dalam kebangsaan Indonesia sangat menarik untuk bisa dicermati dalam kisah Gelang giok Naga. Sisi lain kehidupan warga keturunan China yang diangkat dalam buku ini membukakan mata, masalah-masalah yang dialami oleh bagian hidup bangsa Indonesia ini, utamanya ketika gejolak keruntuhan orde baru melekat.

Rabu, 28 Agustus 2013

Wishful Wednesday #42

Selamat berjumpa lagi dengan rabu ceria. Semoga hidup semakin cerah dengan impian memiliki buku baru, hehehe. Karena setiap rabu ada meme asyik yang sayang untuk dilewatkan, wishful wednesday, di mana kita memajang buku impian kita, dihost oleh kak Astrid.....

Untuk minggu ini saya mau pajang buku :

House of Silk karangan Anthony Horowitz
Pertama kali dalam sejarah, setelah 125 tahun, ahli waris Sir Arthur Conan Doyle akhirnya mengakui satu-satunya novel seri baru Sherlock Holmes.
Maka, sekali lagi, petualangan dimulai …


London, 1890. Baker Street 221B.
Seorang penjual benda-benda seni, Edmund Carstairs mengunjungi Sherlock Holmes dan Dr. John Watson untuk meminta bantuan. Dia telah diancam oleh seorang buronan yang sepertinya sudah mulai mengikutinya sejak dia pulang dari Amerika. Beberapa hari berikutnya, rumahnya dirampok dan keluarganya menerima surat ancaman. Setelah perampokan itu, sebuah pembunuhan terjadi.
Holmes dan Watson pun akhirnya tanpa sengaja masuk ke dalam dunia bawah tanah Boston. Dan semakin jauh mereka kasusnya, mereka menemukan misteri Rumah Sutra yang menghubungkan pemerintah dengan criminal tingkat tinggi. Sebuah kasus yang mungkin berakibat pecahnya sosial London.

Kenapa saya pilih buku ini? Jujur saya mengakui bahwa saya adalah salah seorang sherlockian. Dan meski bukan dikarang oleh penulis aslinya, SIr ARthur Conan Doyle, buku ini sepertinya layak untuk dikoleksi. Apalagi banyak pujian untuk buku ini di goodreads. Lalu apa buku impian ANda minggu ini? Ikutan ww yuk dengan cara:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Senin, 26 Agustus 2013

Pemenang Giveaway Unwind

Yay, akhirnya saat pengumuman siapakah yang berhak mendapatkan 1 eksemplar buku Unwind, salah satu buku favorit saya, dalam giveaway yang saya selenggarakan minggu lalu. Dan alhamdulillah, sampai terakhir sudah didapat 96 peserta giveaway :) Terima kaish untuk kesediannya mengikuti giveaway ini. Walau bagaimana pun juga saya hanya bisa menyediakan 1 eksemplar buku, dan keputusan siapa yan mendapatkan buku tersebut harus dilakukan dengan undian secara random. Jadi buat yang belum beruntung, semoga di lain kesempatan bisa mendapat rezeki yang sama atau lebih.

Saya menggunakan situs random.org untuk menentukan peserta yang menang, dengan tampilan sebagai berikut:
Dan dari pengurutan peserta yang ikut didapat nama pemenang sebagai berikut:
Yup, selamat buat "Dion Yulianto", saya akan mengirimkan email, dan harap dibalas 3 x 24 jam. Apabila tidak maka pemenang akan digantikan dengan yang lain. Terima kasih buat semua peserta giveaway, semoga di lain kesempatan saya bisa membuat giveaway lain.

Buying Monday #2

Halo semuanya! Senin terakhir di bulan Agustus. Berarti saatnya update Buying Monday :( Meme yang dihost oleh Aul dari The black in the book ini gunanya menampilkan daftar belanjaan buku selama satu bulan :). Yuk yang mau ikutan bisa kontak Aul, mahasiswi baru Teknik Industri di Unisba Bandung :)

Bulan ini lumayan banyak juga daftar dosa saya tapi senangnya banyak dapat buntelan juga sih, hahaha :)
So list buku baru di bulan Agustus adalah:
1. Sinchan 21 --> Ngikuti komiknya, hahaha
2. Shonan Junai Gumi 2 --> idem ama yang di atas
3. Samudra di Ujung Setapak (Neil Gaiman) --> Beli gara-gara kepo ama kehebohan buku ini di BBI
4. Train Man  --> Aku suka ama doramanya, densha otoko, dan ternyata baru tahu kalau doramanya diambil dari novel, makanya koleksi :)
5. The Invisible Man (HG Wells) --> nitip ama kak Bzee pas sale di Gramedia Solo
6. Anak Rembulan (Djokolelono) --> beli 15ribu rupiah saja di sale Mizan
7. The Window Giraffe (Peter Zilahy) --> dapat juga di salenya Mizan
8. Korupsi (Tahar Ben Jelloun) --> udah lama belinya, nitip kak Dhila pas sale Gramedia Matraman, cuma baru nerima bulan ini
9. Stardust  (Neil Gaiman) --> idem no 8, tapi sale di Carrefour Bekasi
10. Bekisar Merah (Ahmad Tohari) --> beli sale di Gramedia Pandanaran Semarang, udah lama jadi wishlist sih
11. The Night Circus (Erin Morgensten) --> dapat 2nd dari mbak Uci
12. The Exorcist  (William Peter Blatty) --> sempet masuk wishful wednesday sih, beli di Toga Mas dapat tambahan diskon 5%
13. Islam Sehari-hari (Vbi Djengotten) --> sempat masuk WW juga nih :)
14. The Historian (Elisabeth Kostova) --> beli online murah, dikrain 2nd ternyata masih baru :)
15. Kung Fu Boy 4

Dan alhamdulillah dapat buntelan buku dari penerbit dan teman-teman yang semoga amal baiknya dibalas Allah SWT dengan rezeki yang lebih baik :)
1. Di Bawah Bendera Merah (Mo Yan) dapat dari Penerbit Serambi
2. An Artist of the Floating World (Kazuo Ishiguro) dapat dari kak Dani, udah lama jadi wishlist, termasuk salah satu 1001 books you must read before you die
3. 1421 (Gavin Menzies), dapat sebagai hadiah ulang tahun dari kak Astin Soekanto
4. Sherlock Holmes: Misteri di Wisma Wisteria (Arthur Conan Doyle) dapat dari translatornya yang baik hati, kang Dion Yulianto
5. Mereka Datang ke Bagdad (Agatha Christie) juga dapat dari kang Dion
6. Nibiru (Tasaro GK) dapat dati kura-kura berbikini, teman di serapium
7. Heroes of the Valley (Jonathan Stroud), idem
8. Lost Man's Lane (Anna Katharine Green), dapat dari penerbit Visi Media
9. Band of Brothers (Stephen E. Ambrose) dari mbak Truly & Perpustakaan UI

Apa Buying Monday-mu bulan ini? :)

  1. Follow The Black in The Books melalui email atau bloglovin'.
  2. Buat post tentang buku-buku apa saja yang dibeli selama bulan itu, publish setiap hari Senin terakhir di bulan itu.
  3. Masukan link post tersebut di linky yang disediakan (di bawah link postingan Buying Monday Aul).
  4. Linky akan dibuka selama 3 minggu, agar bagi yang terlambat, masih bisa mengikuti meme ini.
  5. Bila ada yang memasukan link tentang book haul bulan berikutnya (bukan bulan yang ditentukan), maka link itu akan dihapus dari linky.
  6. Jangan lupa melihat-lihat book haul peserta lain! :D

Kamis, 22 Agustus 2013

Musuh Dalam Selimut

Judul: Musuh Dalam Selimut
Judul Asli: The Secret Adversary
Penulis: Agatha Christie
Penerjemah: Mareta
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: III, September 2002
Jumlah Halaman: 336
ISBN: 9789796860210

Sebuah kapal penumpang, Lusitania, mengalami kecelakaan setelah ditorpedo. Jane Finn seorang penumpang yang selamat mendadak diberikan seorang penumpang misterius, sebuah dokumen rahasia. Dokumen tersebut, lima tahun kemudian dicari oleh sekelompok orang di bawah pimpinan Mr. Brown, sosok misterius, guna menimbulkan keresahan di kerajaan Inggris.

Thomas "Tommy" Bereford dan Prudence "Tuppence" Cowley, dua sahabat lama yang bertemu, menjadi terlibat dalam aksi pencarian dokumen tersebut, harus berusaha mencari Jane Finn dan dokumen rahasia tersebut, di tengah kejaran kelompok Mr Brown, yang misterius namun serba tahu akan pergerakan Tommy dan Tuppence.


Jujur, ini baru pertama kali saya baca petualangan pasangan Tommy dan Tuppence, meskipun sudah beberapa kali membaca karya Agatha Christie. Meskipun jika dibandingkan, saya lebih suka tokoh Poirot ataupun Miss Marple, kisah Tommy dan Tuppence ini sebenarnya tak kalah mengasyikkan.

Meski, jujur saya dapat menebak di tengah jalan siapa jatidiri Mr. Brown sesungguhnya, petulangan yang menegangkan mengangkat penilaian saya untuk buku ini. Rasanya petualangan yang dikisahkan Queen of the Crime ini lebih memikat dari beberapa kisah tokoh lainnya, meski demikian saya perlu meng-eksplore sejauhmana petualangan-petualangan Tommy-Tuppence lainnya memikat tidaknya, tetapi setidaknya di buku pertama petualangan Tommy Tuppence ini saya cukup suka.

Dan ending yang menarik, di luar siapa tokoh Mr. Brown sesungguhnya, terasa khas Agatha Christie banget. Bagi penyuka karya-karya Agatha Christie tentu saja, buku ini layak menjadi pilihan.

Kelas '58

Judul: Kelas '58
Judul Asli: The Class
Penulis: Erich Segal
Penerjemah: Threes Susilastuti
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: II, Oktober 2007
Jumlah Halaman: 648
ISBN: 9789792232608

Andrew Eliot, alumni Harvard University angkatan 58 menjadi panitia reuni alumni angkatan tersebut di tahun ke 25 semenjak angkatan tersebut lulus dari Harvard. Dia mengalami kecemasan karena hidupnya setelah lulus dirasanya tak memberikan kejelasan. Padahal sebagai alumni salah stau perguruan tinggi terbaik di Amerika Serikat, teman-temannya telah mencapai kegemilangan prestasi.

Buku ini menceritakann perjalanan Eliot, dan beberapa rekannya sesama angakatan 58. Ada Daniel Rossi, dikecewakan orang tuanya karena menganakemaskan kakaknya yang berprestasi di bidang atletik, sementara Dani sendiri hanya sukses di bidang musikal. Jason Gilbert Jr, kebanggan Harvard dengan prestasinya di bidang olahraga, yang kecewa dengan identitas Yahudinya serta penolakan dari Yale, Ted Lambros, anak pengusaha rumah makan Yunani, yang berbeda dengan teman-teman senagkatannya tinggal di asrana, dia sendiri harus bekerja sampai malam untuk menmbiayai kuliahnya di Harvard, dan George Keller, pelarian dari Hongaria namun pekerja keras sampai menjadi kandidat menteri luar negeri Amerika Serikat.


Saya merasakan bahwa Segal memiliki kemampuan untuk menulis rangkaian cerita yang rumit, namun dengan penggunaan kalimat yang sederhana namun kuat. Dengan buku setebal 648 halaman, saya pikir akan sulit bagi seorang penulis mengembangkan cerita yang bisa menarik pembaca dalam panjangnya halaman yang ditulis. Dan meski beberapa bagian membuat saya agak jenuh dengan buku ini, sebagian besar cerita mampu memikat saya sehingga saya tetap memutuskan untuk menghabiskan isi buku ini.

Sebenranya karakter cerita ini mirip dengan beberapa buku Segal lain yang pernah saya baca. Berbagai konflik bercerampur, dan tak ada konflik utama tetapi tema besar tetap terintis dalam keseluruhan konflik ini, dalam buku ini bagaimana kiprah tokoh-tokoh alumni kelas 58 Harvard ini.

Dan membaca buku ini, saya jadi lebih banyak tahu tentang bagaimana intrik dalam pendidikan lanjut di sebuah universitas di Amerika Serikat. Kisah yang sangat menarik, di luar kisah kehidupan tokoh-tokoh utamanya, dan bagi saya, nilai itu yang menjadi kelebihan terbesar dari buku ini. 

Rabu, 21 Agustus 2013

Wishful Wednesday #41

Selamat datang lagi di hari rabu, masih di suasana syawal. Memang masih syawal #dikeplak. Kembali lagi posting buku Wishful Wednesay pilihan lagi dong, hehehe...Yuk mumpung masih rabu, ikutan meme Wishful Wednesday, yang dihost oleh kak Astrid di blog Books to Share
OK buku yang saya impikan untuk dimiliki bulan ini adalah:
Dear Kitty by Anne Frank

Sejak ditemukan di loteng tempat Anne Frank menghabiskan dua tahun terakhir usianya, buku hariannya-yang diberi nama "Kitty"-menjadi karya klasik dunia. 
Buku luar biasa ini menjadi peringatan akan betapa kejamnya perang sekaligus kesaksian atas betapa dahsyatnya semangat hidup manusia.Pada 1942, saat Nazi menduduki Belanda, seorang gadis Yahudi berusia 13 tahun bernama Anne Frank beserta keluarganya meninggalkan rumah mereka di Amsterdam untuk bersembunyi.
Selama dua tahun berikutnya, sampai keberadaan mereka diketahui Gestapo, mereka dan satu keluarga lain tinggal terasing di "Paviliun Rahasia" sebuah kantor. Terputus dari dunia luar, mereka mengalami kelaparan, kejemuan, tekanan tiada henti akibat hidup di dalam ruang gerak terbatas, dan ancaman ditemukan serta kematian yang selalu membayangi.
Di dalam buku hariannya yang ditulis dalam persembunyian, Anne merekam pengalamannya yang amat mengharukan dengan gamblang dan enak dibaca. Pemaparannya menyentuh perasaan, terkadang menggemaskan dan lucu, mengisahkan pengalaman hidup, keberanian dan kerentanan manusia, cita-cita dan harapan, kisah cinta dan persahabatan, serta potret seorang gadis remaja penuh semangat.
 
 Kenapa saya memilih buku ini? Yang jelas, buku ini memang sudah lama populer, dan saya kepingin tahu apa yang digoreskan oleh Anne Frank sampai buku ini menjadi salah satu buku terkenal di mana-mana. Ini wishlist saya minggu ini, bagaimana dengan Anda? Ikutan yuk Wishful wednesday dengan cara:
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Rabu, 14 Agustus 2013

Giveaway Unwind

Hai, mau bikin giveaway nih, dan semoga berkenan........
Kali ini mau bikin giveaway buku menarik, judulnya Unwind karya Neal Shusterman, dan diterjemahkan oleh teman saya di Blogger Buku Indonesia, kak Mery Riansyah 


Bukunya sesuai jadwal baru akan terbit 22 Agustus 2013, tapi kak Mery sudah berbaik hati mengirimkan satu eksemplar kepada saya dan saya suka buku ini. Buku ini masuk salah satu fave saya pokoknya :) Review menyusul ya.
Lalu bagaimana cara mengikuti GA ini? Berikut ketentuannya:
1. Peserta GA berlokasi di Indonesia, atau memiliki alamat kirim hadian (bila menang) di Indonesia.
2. Giveaway diselenggarakan dari tanggal 14 - 24 Agustus 2013
3. Peserta mengisi form terlampir, dan mengisi pertanyaan Buku apa yang Anda pernah baca dan membuat Anda menangis. Mohon diberi keterangan singkat. Dan bila berkenan bisa share (tidak wajib ko), dan bisa memasukan sharenya ke form dimaksud
4. Setiap peserta giveaway hanya bisa ikut serta satu kali saja, bila ada pelanggaran, saya berhak mencoret keikutsertaan
5. Pengumuman akan dilakukan, insya Allah di minggu keempat bulan Agustus, dan akan dikirimkan kepada pemenang yang mengkarifikasi email permintaan alamat dari saya, selambat-lambatnya 3 hari kerja setelah pengumuman dan email dari saya dikirimkan. Apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan si pemenang tidak membalas email dari saya, maka saya akan mengganti pemenangnya.
6. Keputusan tidak dapat diganggu gugat.

Wishful Wednesday #40

Kembali bertemu dengan rabu yang indah, semoga kabar kita semua baik-baik saja, dan akhirnya update Wishful Wednesday lagi ^^. Setelah minggu lalu tak bisa ikut karena libur lebaran, hehehehe :)
Apalagi minggu ini sang host Wishful Wednesday, kak Astrid merayakan ultah blognya, dan mengadakan giveaway di blognya :) Selamat, semoga sukses selalu blog Books to Share...Dan semoga saya menang lagi di giveawaynya kak Astrid, yay!

Untuk minggu ini buku yang menjadi WW saya adalah:
Kitab Omong Kosong karya Seno Gumira Ajidarma
(bisa di beli di sini)

Cerita ini memang ditulis oleh Togog, yang merasa minder dan terasingkan dalam sebuah dunia yang sangat memuja Semar. Berkisah tentang malapetaka serbuan balatentara Sri Rama yang menyapu anak benua, dan menghadirkan pemandangan bencana.
Inilah kisah Satya dan Maneka, rakyat yang menjadi korban, yang menjelajah dalam pencarian Walmiki penulis Ramayana, sembari berlayar di samudera cerita. Inilah saat kematian Sang Hanuman, wanara agung yang ditakdirkan berumur panjang, untuk menjaga kebudayaan. Kenapa Togog menganjurkan cerita ini tidak dibaca? Nah!
Kenapa saya memilih buku ini, well, karena sebenarnya sih saya belum update tentang karya-karya Seno Gumira Ajidama, di mana beberapa teman menggemari tulisannya. Dan saya jadi malu, karena sebagai pembaca Indonesia, belum membaca salah stau karya beliau. Semoga terkabulkan.   

Yang belum ikutan WW, yuk ikutan , caranya adalah sebagai berikut
  1. Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
  2. Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
  3. Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
  4. Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)

Selasa, 13 Agustus 2013

Unwind

Judul: Unwind
Penulis: Neal Shusterman
Penerjemah: Mery Riansyah
Editor: Barokah Ruziati
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, Agustus 2013
Jumlah Halaman: 456
ISBN:  9789792298024

Perang sipil kedua, yang lebih dikenal dengan Perang Heartland, antara masyarakat kubu pro-kehidupan (menentang aborsi dan sejenisnya) dan pro-pilihan (membolehkan hal-hal seperti aborsi dsb.), dimana dipertentangkan prinsip tentang pembunuhan manusia dengan kondisi tertentu, menghasilkan keputusan damai yang terwujud dalam RUU Kehidupan. RUU tersebut mengakomodasi kedua pendapat. Bahwa hidup seorang manusia semenjak janin sampai usia ketiga belas harus tetap terjaga. Namun, dari usia 13 - 18 tahun terhadap seorang manusia karena keadaaan tertentu, orang tua bisa menyerahkan anaknya untuk dilakukan tidakan unwind (pemisahan raga).  

Connor, dijadikan unwind, karena karakternya tidak diuskai oleh orangtuanya. Risa seorang anak penghuni panti asuhan, dijadikan unwind karena negara tidak bisa menampung anak-anak sebanyak mungkin ditambah kemampuan Risa bermusik tak dapat dijadikan andalan di masa depan. Lev, dijadikan unwind karena ajaran agama yang dianutnya, meminta pengorbanan, dan dialah yang terpilih dari keluarganya. Ketiganya bertemu dalam sebuah insiden dan melarikan diri dari program Unwind tersebut, dan berusaha menyelamatkan diri sampai usia delapan belas tahun, di mana pada usia tersebut, merupakan usia aman dari program Unind.

Menarik, kesan pertama yang saya tangkap ketika membaca deskripsi singkat tentang buku ini. Ratingnya yang tinggi di goodreads (4,22) membuktikan bahwa buku ini dengan kesan 'sadis' banyak disukai oleh pembaca. Ditambah dengan kemampuan menulis yang membuat isi karyanya tak membosankan, Neal Shusterman berhasil menciptakan sebuah buku yang patut diacungi jempol.

Tak hanya menimbulkan ketegangan ketika melahap halaman di mana ketiga remaja tersebut melarikan diri serta menghindari tangkapan dari polisi, tapi beberapa kali perdebatan antar tokoh dalam buku ini menimbulkan 'pemikiran segar' di benak saya, bahwa arti hidup tak semudah yang kita bayangkan. Pengalaman hidup seseorang bisa mengayakan orang lain, dan meskipun buku ini adalah buku fiksi, saya bisa bilang, buku ini pun bisa membuat saya merenung, memikirkan makna hidup.

Banyak bagian buku ini yang saya suka dan membuat buku ini menjadi salah satu buku favorit saya. Sebuah perjuangan hidup, sebuah pemahaman akan nilai hidup, dan sebuah pelajaran hidup tentang nilai-nilai hidup. Inilah buku Unwind.  

Di Bawah Bendera Merah

Judul: Di Bawah Bendera Merah
Penulis: Mo Yan
Pemerjemah: Fahmy Yamani
Penerbit: Serambi Ilmu Semesta
Jumlah Halaman: 144
Cetakan: I, Juli 2013
ISBN: 9789790244108

Menarik, mengikuti kisah perjalanan hidup seorang peraih nobel sastra. Apalagi kisah hidupnya digoreskan sendiri dengan pena sang peraih Nobel. Buku ini, Di Bawah Bendera Merah, adalah sebagian kisah hidup yang diceritakan oleh Mo Yan, peraih Nobel Sastra 2012. Dalam buku ini, Mo Yan, mengkisahkan beberapa bagian kisah hidupnya, yang unik serta mencengangkan.

Diawali dengan pengalamannya, ketika dirinya yang sudah dikeluarkan di sekolah, namun ia sering mendatangi sekolahnya. Di sana ia menyaksikan bagimana rekan-rekan belajarnya, yang menjadi bekas teman sekelasnya. Salah satunya He Zhiwu, rekannya yang kerap diceritakan oleh Mo Yan dalam buku ini.

Dikisahkan ayah dari Lu Wenli, berprofesi sebagai supir truk Gaz 51, sebuah profesi yang populer di desa. Dalam sebuah tugas sekolah, dimana semua rekan sekelas Mao Yan menuliskan esai tentang cita-cita mereka untuk menjadi sopir truk, He Zhiwu malah menulis ingin menjadi "ayah Lu Wenli". Apa yang dilakukan oleh Lu Wenli tersebut menjadi hal kontroversi.

Kisah berlanjut dengan pengalaman Mo Yan, ketika menginjak karir militer. Dan ia pun bertemu dengan satu truk Gaz 51 lagi. Impiannya untuk bisa menyentuh truk tersebut akhirnya terkabulkan. Sebuah kisah yang sungguh-sungguh menarik ketika Mo Yan menceritakan interaksinya dengan truk buatan Rusia tersebut. Sampai ketika sukses dalam krir penulisannya, Mo Ya pun bersentuhan dengan truk tersebut!


Mengenal buku ini, saya menambah sisi lain informasi tentang China. Sebagai memoar, buku ini pun terasa ringan, berbeda dengan pandangan bahwa nobelis sastra akan menghasilkan tulisan yang berat. Juga covernya yang manis, bagi saya buku ini sangat menarik. 

Kisah yang digoreskan pena Mo Yan ini, mengantarkan kita pada apa yang dipandang Mo Yan pada hidup di sekitarnya, bagaimana Mo Yan mengalami masa harus meninggalkan sekolah, hidup sebagai tentara, sampai kiprah penulis yang membuat dia menjadi terkenal. Sebuah kisah mengasyikkan untuk diikuti. Sayangnya adalah dengan pengalaman hidup yang mestinya cukup panjang, tak semua terpaparkan di sini.

Jumat, 02 Agustus 2013

Oda Nobunaga #1

Judul: Oda Nobunaga Vol. 1
Penulis: Sohachi Yamaoka
Penerjemah: Ribeka Ota
Peberbit: Kansha Books
Cetakan: I, Juni 2013
Jumlah Halaman: 465
ISBN: 9786021798115

Kisah Oda Nobunaga, bagi penggemar sejarah bangsa Jepang tentu sudah menjadi cerita yang biasa dibaca dan didengar. Siapa yang tak kenal tokoh yang terkenal akan visinya menyatukan bangsa Jepang ini. Sohachi Yamaoka, dalam buku ini, menggambarkan seluk beluk perjuangan Oda Nobunga, dalam mewujudkan visinya, mencapai Jepang bersatu.

Cerita diawali dengan kehidupan Nobunaga, yang dianggap sebagai manusia bodoh karena tingkahnya yang aneh semenjak lepas dari upacara kedewasaan. Namun siapa snagka, sikapnya yang dianggap bodoh dan aneh itu, berlandaskan sebuah pemikiran ke depan, yang tak bisa diperkirakan oleh orang-orang sekitarnya. Perkawinannya dengan Putri Noh,putri Saito Dosan mengukuhkan sifat visioner Nobunaga. Di balik strategi penguasaan Saito Dosan menikhakan putrinya dengan Nobunaga, putra Nobuhide, penguasa Kastel Nagoya, untuk menguasai Kastel Nagoya, justru menimbulkan ketakjuban dari Saito Dosan, karena kepintaran Nobunaga, bahkan berbalik mendukung Nobunaga.

Meski demikian, tetap saja ada sifat perlawanan terhadap Nobunaga, termasuk dari adiknya Oda Nobuyuki dan orang-orang di sekitarnya. Di tambah perlawanan dari Yoshusatsu terhadap kepemimpinan ayahnya, Saito Dosan semakin keras. Nobunaga dituntut untut berjuang keras, menyatukan kekuasaannnya di balik perpecahan serta berusaha untuk mewujudkan cita-citanya, menyatukan Jepang.


Kisah Oda Nobunaga oleh Sohachi Yamaoka ini bisa dibilang memikat saya untuk membalik lembar demi lembar. Meski sudah pernah sempat membaca beberapa bagian kisah hidup Nobunaga di buku lain, ketertarikan saya tak padam untuk menghabiskan buku ini. Sebuah kisah menarik, yang disajikan dengan kalimat yang enak dibaca -terjemahannya pun sangat bagus, ada sedikit typo. tapi tak mengganggu konsentrasi membaca saya.

Sebagai bahan acuan sejarah seorang tokoh, bisa dirasa buku ini tak membosankan. Bagi yang belum pernah mengetahui latar belakang sejarah Jepang di masa Nobunaga, mungkin akan kesulitan mencerna sistem pemerintahan yang sedikit rumit tapi begitu memahami alur keluarga serta sistem kekuasaan di sana, saya rasa akan lancar ketika membaca buku ini.

Buat pemerhati dan penggemar sejarah dan perpolitikan di Jepang, buku ini tentu snagat menarik. Bahkan buat penggemar kebudayaan Jepang, buku ini juga sangat berharga, untuk dibaca. Dari kisah Nobunaga inilah kita bisa lebih memperkaya ide dan pengetahuan kita tentang Jepang, sebuah negara yang besar, tak besar begitu saja, tapi berkembang dari masa silam, salah satunya dari era Nobunaga ini.

Kamis, 01 Agustus 2013

Tangan Kelima

Judul: Tangan Kelima
Penulis: Christian Armantyo
Editor: Muthia Esfand
Penerbit: VisiMedia
Jumlah Halaman: 366
Cetakan: I, Mei 2013
ISBN: 9789790651838

Rantau, tak bisa didampingi oleh ayah kandungnya ketika ia diwisuda dari jurusan arkeologi karena ayahnya meninggal mendadak.  Ketika hendak mengemasi barang-barang milik ayahnya karena rumah ayahnya terjual, Rantau bersama temannya Daan menemukan sebuah mobil mercedes benz sl klasik, yang ia pun tak tahu siapa pemilik mobil tersebut karena seingatnya, sang ayah tak pernah memaerkan memiliki mobil tersebut. Berkeinginan untuk mengembalikan mobil kuno dan langka tersebut ke pemiliknya, Rantau menyelidiki siapa pemilik mobil tersebut, dari BPKB yang dia temuakn di mobil tersebut.

Ada empat nama yang tercantum dalam BPKB tersebut, dan Rantau melacak dari pemilik terakhir, di mana ia bertemu dengan Anna putri tangan keempat yang ingin membantu Rantau menyelidi ke pemilik-pemilik sebelumnya. Penyelidikan yang dilakukan mereka berdua, membawa mereka ke sebuh misteri yang mengancam mereka, di tambah Daan yang justru berkeinginan untuk menjual mobil tersebut. Akankah diketahui siapa tangan kelima, alias pemilik terakhir mobil tersebut?


Sebagai penggemar buku-buku ber-genre mystery, buku ini termasuk salah satu yang memuaskan minat saya. Meski sebelumnya lebih banyak terkontaminasi karya-karya novelis luar, semacam Agatha Christie dan Conan Doyle, ternyata sebagai buku produk Indonesia, Tangan Kelima berhasil memikat saya.

Mungkin ada yang terasa janggal, bagi saya, seperti Rantau yang langsung setuju ketika Anna mengajukan diri menjadi partner, juga ketika dia langsung mau ikut ketika diajak terbang ke Hongkong. Tapi selain itu, jujur saya suka novel ini. Misteri yang diangkat unik dan beda dengan buku lainnya. Eksekusinya pun bagus. Kalimat yang digunakan bisa cepat dimengerti, apalagi latarnya berada di Indonesia, serasa dekat dengan keseharian.

Dan yang saya sukai jelas efek kejutan dari misteri yang terungkap di bagian akhir cerita. Seolah-olah penulis berhasil menggiring saya ke tebakan yang salah. Meski memang beberapa alur bisa saya tebak, kemana jalan cerita akan berlangsung. Namun ending buku ini bagi saya sangat mengejutkan. Dan hal seperti ini yang membuat buku berjenis misteri terasa mengasyikkan. Untuk buku ini, saya menilai 4  dari 5 bintang.