Judul: Sherlock Holmes: Misteria di Wisma Wisteria
Penulis: Arthur Conan Doyle
Penerjemah: dion Yulianto & Dian Rachmawati
Penerbit: Laksana
Cetakan: I, Juli 2013
Jumlah Halaman: 208
ISBN: 9786027968134
Sherlock Holmes, detektif rekaan Arthur Conan Doyle bisa dibilang merupakan salah satu detektif tersohor di dunia fiksi. Sifatnya yang cuek terhadap lingkungan sekitar bila otaknya beraksi, kadang ketus dan menjengkelkan, serasamembuat kecerdasanya berlipat-lipat.
Dalam buku ini kita menghadapi 3 petualngan Holmes, 2 dalam bentuk kisah yang dipaparkan Holmes kepada Watson, dan satu petualangan bersama Dr. Watson, teman sehatinya.
Karamnya Kapal Gloria Scott, mengisahkan cerita Holmes muda, saat masih berstatus mahasiswa, ketika menginap di rumah temannya, Victor Trevor. Bagaimana dengan analisisnya Holmes berhasil menebak sejarah lama kehidupan Trevor senior yang membuat dia menjadi ketakutan. Kehidupan macam apakah yang dilakukan oleh Trevor senior ketika muda, serta mengapa datangnya rekan lama dari Trevor membuat Trevor senior mengalami kematian?
Kasus kedua, Misteri di Wisma Wisteria mengajak kita berpetualang bersama Holmes dan Watson pada kasus pembunuhan seorang staf dubes Spanyol Garcia yang menetap di Wisma Wisteria. Sebuah misteri yang berkaitan dengan kejadian-kejadian aneh yang dialami oleh TUan Scott Eccles, yang melaporkannya kepada Holmes. Berkerjasama dengan inspektur desa, Mr Baynes, namun dengan metode yang berlainan, Holmes berusaha menyeesaikan misteri Wisma Wisteria.
Silver Blaze, sebagai kasus terakhir dalam buku ini mengisahkan dicurinya sebuah kuda andalan yang mau dilombakan dalam lomba pacuan kuda. diduga mafia perjudian lah yang melakukan pencurian tersebut. Dikejar waktu oleh waktu pacuan yang semakin dekat, Holmes harus segera menemukan kuda pacuan tersebut, Silver Braze.
Ketiga kasus tersebut seperti kasus-kasus Holmes lainnya diceritakan dengan sangat memikat. Sebagai seorang Sherlockian, mungkin penilaian saya terlalu subyektif tetapi apa yang digoreskan oleh Sir Arthur Conan Doyle yang membuat saya menggemari tokoh ciptaan beliau tersebut menjadikan saya memiliki nilai lebih untuk Sherlock Holmes. Meski dibandingkan kisah detektif lainnya, ceritanya mengalir kurang runtut tetapi membaca kisah Holmes menjadi sebuah keasyikkan bagi saya. Gaya analisis yang semau-guenya Holmes, namun ketika sampai pada bagian penyelesaian sering saya terpikay dengan cara Holmes tersebut. Dan inilah yang membuat Holmes, berbeda. Dan mungkin akan membuat karya ini akan berumur panjang :)
Dalam buku ini kita menghadapi 3 petualngan Holmes, 2 dalam bentuk kisah yang dipaparkan Holmes kepada Watson, dan satu petualangan bersama Dr. Watson, teman sehatinya.
Karamnya Kapal Gloria Scott, mengisahkan cerita Holmes muda, saat masih berstatus mahasiswa, ketika menginap di rumah temannya, Victor Trevor. Bagaimana dengan analisisnya Holmes berhasil menebak sejarah lama kehidupan Trevor senior yang membuat dia menjadi ketakutan. Kehidupan macam apakah yang dilakukan oleh Trevor senior ketika muda, serta mengapa datangnya rekan lama dari Trevor membuat Trevor senior mengalami kematian?
Kasus kedua, Misteri di Wisma Wisteria mengajak kita berpetualang bersama Holmes dan Watson pada kasus pembunuhan seorang staf dubes Spanyol Garcia yang menetap di Wisma Wisteria. Sebuah misteri yang berkaitan dengan kejadian-kejadian aneh yang dialami oleh TUan Scott Eccles, yang melaporkannya kepada Holmes. Berkerjasama dengan inspektur desa, Mr Baynes, namun dengan metode yang berlainan, Holmes berusaha menyeesaikan misteri Wisma Wisteria.
Silver Blaze, sebagai kasus terakhir dalam buku ini mengisahkan dicurinya sebuah kuda andalan yang mau dilombakan dalam lomba pacuan kuda. diduga mafia perjudian lah yang melakukan pencurian tersebut. Dikejar waktu oleh waktu pacuan yang semakin dekat, Holmes harus segera menemukan kuda pacuan tersebut, Silver Braze.
Ketiga kasus tersebut seperti kasus-kasus Holmes lainnya diceritakan dengan sangat memikat. Sebagai seorang Sherlockian, mungkin penilaian saya terlalu subyektif tetapi apa yang digoreskan oleh Sir Arthur Conan Doyle yang membuat saya menggemari tokoh ciptaan beliau tersebut menjadikan saya memiliki nilai lebih untuk Sherlock Holmes. Meski dibandingkan kisah detektif lainnya, ceritanya mengalir kurang runtut tetapi membaca kisah Holmes menjadi sebuah keasyikkan bagi saya. Gaya analisis yang semau-guenya Holmes, namun ketika sampai pada bagian penyelesaian sering saya terpikay dengan cara Holmes tersebut. Dan inilah yang membuat Holmes, berbeda. Dan mungkin akan membuat karya ini akan berumur panjang :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar