Tampilkan postingan dengan label Yudhi Herwibowo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yudhi Herwibowo. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 Mei 2015

Halaman Terakhir

Judul: Halaman Terakhir
Penulis: Yudhi Herwibowo
Editor: Miranda Harlan
Penerbit: Nourabooks
Cetakan: 1, Februari 2015
Jumlah Halaman: 436
ISBN: 9796027816657

Saya memang kuper. Baru tahu sosok Jenderal Polisi Hoegeng ketika menyaksikan episods Kick Andy yang membahas tentang sosoknya. Episode yang membuat mas Yudhi Herwibowo akhirnya berinisiatif untuk melahirkan karya ini, Halaman Terakhir, sebuah novel yang menceritakan sosok Hoegeng, polisi terjujur di dunia.

Dari episode Kick Andy tersebut saya mengetahui bahwa Hoegeng adalah sosok yang bersih, jujur dan luar biasa. Di buku inilah detail-detail tersebut, diungkap oleh sang penulis.

Ada 2 kasus, diangkat dalam buku ini, yang memberikan tekanan 'maha berat' untuk Hoegeng, dalam posisinya sebagai kapolri yang bersih, kasus pemerkosaan Sumaryah, gadis ndeso, penjual telur di Yogyakarta, dan kasus penyelundupan mobil-mobil mewah oleh pengusaha Soni Cahaya. Sebenarnya kedua kasus tersebut bisa diselesaikan oleh jajaran kepolisian bawahan Hoegeng tetapi ketetlibatan tangan-tangan yang tak tersentuh membuat posisi Hoegeng menjadi dilema. Mundur salah, maju kena. Namun integritas Hoegeng memang sangat luar biasa. Dan kelokan-kelokan kelibatan kasus-kasus tersebut diceritakan dengan menarik oleh penulis.

Meski mengangkat kisah nyata, memang buku ini diolah menjadi sebuah karya fiksi. Saya suka ketika mas Yudhi mengangkat kisah faktual ini menjadi gaya fiksi. Tak terlalu berat sehingga mudah ditangkap. Namun sayangnya, di beberapa sisi, detail cerita menurut saya agak berlebihan untuk sebuah karya fiksi. Tapi secara keseluruhan, bagaimana mas Yudhi memotong alur cerita untuk menggantikan dengan bagian cerita yang lain, keberanian untuk berputar sejenak menceritakan bagian hidup Hoegeng, serta pembagian bab yang tak terlalu panjang isinya, menjadikan buku ini enak diikuti dan tak membuat cepat jenuh membacanya.

"Adalah baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik." (Hoegeng)
Kutipan di atas, yang dimuat di cover buku, menunjukkan bagaimana Hoegeng menjalankan tugasnya sebagai seorang polisi. Dan memang akhirnya sejarah membuktikan bahwa Hoegeng menorehkan kiprahnya sebagai orang yang baik. Saya merasa senang sebagai warga Indonesia yang memiliki sosok beliau dalam salah satu episode perjalanan bangsa. Dan beruntung membaca buku ini karena dengannya saya bisa memiliki pengetahuan tentang sosok baik itu.

Selasa, 08 Oktober 2013

Enigma

Judul: Enigma
Penulis: Yudhi Herwibowo
Editor: Anin Patrajuangga
Penerbit: Grasindo
Jumlah Halaman: 224
Cetakan: I, 2013
ISBN: 9786022511922

Beruntung sekali saya bisa mendapatkan satu lagi buku bagus. Kali ini, Enigma buah karya mas Yudhi Herwibowo, berhasil memikat saya. Enigma, sebuah kisah yang menarik sebuah pemahaman, akan arti persahabatan dan cinta. Dan misteri yang melekat di antaranya.

Ada lima tokoh yang kisahnya diangkat dalam novel ini. Hasha, Isara, Patta, Chang, dan Goza. Ditambah Kurani yang menggenapi enam sahabat seangkatan di jurusan Komunikasi UGM. Sebuah warung lotek di dekat daerah Kanisius Yogyakarta merekatkan mereka pada sebuah jalinan persahabatan. Kurani meninggalkan mereka di tahun kedua karea berpindah kuliah di salah satu perguruan tinggi lain. Dan novel ini mengisahkan, perjalanan hidup kelima orang sahabat itu, dengan sudut pandang masing-masing, berkaitan dengan hidup dan keterlibatan satu sama lain.

Kisah diawali ketika Hasha hendak melangsungkan pernikahan dengan Kurani. Ishara yang waktu itu memilih untuk bercerai dengan Patta, merasakan bahwa dia harus kembali ke Yogya untuk menemukan kembali kenangannya akan masa-masa lampaunya dan juga memiliki sebuah tujuan, bertemu dengan Hasha, sahabat yang dicintainya.

Pertemuan kembali Hasha dengan Chang, serta selanjutnya dengan Isara membuka sebuah peristiwa lama yang membuat Isara dan Hasha, meski sebenarnya saling memendam rasa justru menjadi saling menjauh, bahkan Isara memilih untuk menikahi Patta, yang tak dicintainya tetapi mencintainya. Sedangkan Goza, seolah-olah ada tangan tak tersentuh yang membuat dia bersentuhan kembali dengan teman-temannya tersebut, meski bukan dalam sebuah kesengajaan.


Seperti yang saya tulis di bagian awal saya menyukai buku ini. Iya. Bukan semata-semata karena terkenang akan kota Yogyakarta sih, tapi mas Yudhi berhasil menyusun sebuah cerita yang kompleks dengan kata-yang yang mengalir lancar dan tak rumit. Dan meski pola cerita tak runtut, kadang maju mundur disesuaikan dengan sudut pandang siapa yang diambil, tak membuat buku ini kehilangan lubang pada plot ceritanya. Dan yang pasti saya suka sama ceritanya.

Meski memadukan sebuah kisah romantisme dan misteri tak membuat Enigma harus 'mati' dengan kata-kata romansa tetapi Enigma justru berhasil dibuat dengan kelugasan kata-katanya. Selain itu saya suka juga dengan ilustrasi di dalam bukunya. Seolah-olah mempertegas jalannya cerita. Namun bukan berarti karya ini tak memiliki kekurangan. Berbagai typo masih bertebaran, meski tak mengganggu bagi saya. 

Selasa, 05 Februari 2013

Miracle Journey: Kisah Perjalanan Penuh Keajaiban Kitta Kafadaru

Judul: Miracle Journey: Kisah Perjalanan Penuh Keajaiban Kitta Kafadaru
Penulis: Yudhi Herwibowo
 Jumlah Halaman: 184
Penerbit: Elex Media Komputindo
ISBN: 9786020203799

Hidup memang penuh misteri. Dan penuh keajaiban. Kitta Kafandaru memiliki cacat tubuh yang membuat dirinya pada awalnya dihina, memiliki punuk di punggungnya. Tetapi cacat tersebut justru tidak membuat sosok Kitta menjadi tak bernilai di masyarakat Kofa, desa tempat ia tinggal di pelosok Larantuka Nusa Tenggara Timur, tapi berkat keajaiban yang ia miliki, dimana tangannya memiliki daya untuk menyembuhkan. Di balik kelemahan ada kelebihan. Pada suatu saat dia jatuh cinta pada gadis yang disembuhkan, tetapi disayangkan, cintanya di tolak. Kecewa dengan penolakan tersebut, Kitta Kafandaru merasa penolakan tersebut diakibatkan keadaan fisiknya yang buruk. Kecewa karena ditolak, Kitta Kafandaru berusaha menyembuhkan dirinya sendiri. Diakemudian berkelana, melarikan diri dari Kofa.

Dalam perjalanan berkelananya tersebut, dia bertemu dengan seorang ame tua, yang menceriatkan sebuah kisah tentang seorang pria pembawa hujan,. Di mana sang pembawa hujan adalah orang yang memiliki keajaiaban mampu membuat hujan dari pasir yang dibawa di tasnya. Namun sang pembawa hujan, dalam kisah si ame tua, memutuskan untuk hidup sebagai diri sendiri dan hanya mau membuat hujan tiga kali saja. Setelah itu dia memutuskan hanya menjadi manusia biasa saja. Berpikir bahwa dirinya memiliki kemiripan, Kitta Kafandaru berkelana sambil berharap dia hanya memiliki tiga kali kekajaiban saja seperti sosok pria pembawa hujan. Dan dalam perkelanaannya saja, dia menemukan tiga orang yang memang membutuhkan keajaiban tangannya tersebut.

Kisah Kitta Kafandaru bukalan kisah biasa. Saya membaca Miracle Journey, sebagai kisah yang penuh perenungan akan sebagian jiwa kita. Sifat kita. Pembenaran kita. Serta petualangan kita dalam hidup. Meskipun sosok Kitta Kafandaru hanya ada dalam rangkaian kata fiksi yang ditulis mas Yudhi, sosok jiwa ini memang ada dalam setiap tubuh kita. Kita seringkali mendapatkan celaan dari kekurangan yang kita miliki. Kita seringkali kabur dari rumah di kala menghdapi masalah, dan kita kerap menilai seseorang cuma dari apa yang kita rasakan, tanpa melihat secara jujur.
Tak ada masalah yang terlalu berat, atau yang terlalu ringan. Kalau terlalu berat, tentu kita tak akan bisa menghadapinya, dan bila terlalu ringan, kita takut cenderung meremehkannya. [halaman 37].
Meskipun bahasanya agak berat, saya merasa tertarik untuk mengikuti arah perjalanan Kitta Kafandaru. Seringkali cerita yang dituliskan, menggugah isi psikologis saya. Meskipun kadang saya masih terkaget-kaget dengan bentuk keajaiaban yang dimiliki tokoh-tokoh dalam buku ini, saya masih menikmati rangkaian kata dalam buku ini dengan nyamannya. 

Untuk Miracle Journey, saya beri 4 bintang!