Judul: Demon's Lexicon
Penulis: Sarah Rees Brennan
Penerjemah: Rini Nurul Badariah
Penyunting: Helena Theresia
Penerbit: Ufuk
Jumlah Halaman: 360
Cetakan: II, September 2011
ISBN: 9786029159899
Penyunting: Helena Theresia
Penerbit: Ufuk
Jumlah Halaman: 360
Cetakan: II, September 2011
ISBN: 9786029159899
Iblis dan penyihir, kombinasi yang menakutkan. Tapi di dunia rekaan Sarah Rees Brennan memang diciptakan kisah dimana iblis dan penyihir bekerjasama dalam kejahatan, di mana iblis bernafsu untuk bisa mewujudkan diri di dunia. Dan itu pun harus dilakukan dengan bantuan penyihir, itu pun sang iblis harus memasuki jasad makhluk hidup.
Nick dan Alan, kakak beradik Ryves, hidup dengan dikejar-kejar oleh penyihir dari Lingkaran Obsidian. Ayah mereka tewas dalam pengejaran tersebut, dan ibu mereka harus hidup dengan jiwa yang tak dapat dikendalikan. Lingkaran Obsidian, di bawha pimpinan Black Arthur mengejar jimat yang di bawa ibu Ryves bersaudara. Untuk menghindari kejaran tersebut, keluarga Ryves harus berpindah-pindah tempat.
Masalah timbul ketika Mae dan Jamie, kakak beradik teman Nick di sekolah, datang meminta pertolongan, karena Jamie mendapatkan tanda Iblis tingkat tiga. Di tengah pencarian upaya untuk menghilangkan tanda iblis tersebut, Alan justru ikut mendapat tanda iblis juga. Dan kesulitan muncul karena untuk menghilangkan tanda iblis tersebut, mereka harus membunuh dua penyihir. Dari dikejar-kejar kini mereka harus mengejar penyihir-penyihir tersebut.
Saya suka novel ini. Sungguh. Kisahnya memang biasa. Awalnya datar dan saya merasa bosan. Tapi makin dalam novel fantasy ini semakin membuat saya berkeinginan untuk mennutaskannya. Twist di bagian akhir buku ini keren.
Awalnya saya memang agak jenuh dengan tipikal sifat Nick. Hanya mengeluh, mudah tersinggung dan sarkatis, ternyata ada penyebabnya. Alan yang kelihatan cool, juga menurut saya membuat buku ini, awalnya, hanya datar. Tetapi tanggung jawab Alan yang besar, di mana dia mendapatkan amanah untuk menjaga keluarganya, setelah tewasnya ayah mereka tercinta, semakin dalam membuat buku ini semakin menarik.
Dan pengejaran yang dilakukan oleh Ryves bersaudara,terhadap penyihir Obsidianmembuat klimaks pada buku ini menurut saya keren, dengan ditambah kejutan, yang, tidak saya duga-duga, menjadikan kisah fantasy yang ini patut untuk dicoba baca. So, tak ada kata yang pantas saya berikan terhdap buku ini, selain keren!
Nick dan Alan, kakak beradik Ryves, hidup dengan dikejar-kejar oleh penyihir dari Lingkaran Obsidian. Ayah mereka tewas dalam pengejaran tersebut, dan ibu mereka harus hidup dengan jiwa yang tak dapat dikendalikan. Lingkaran Obsidian, di bawha pimpinan Black Arthur mengejar jimat yang di bawa ibu Ryves bersaudara. Untuk menghindari kejaran tersebut, keluarga Ryves harus berpindah-pindah tempat.
Masalah timbul ketika Mae dan Jamie, kakak beradik teman Nick di sekolah, datang meminta pertolongan, karena Jamie mendapatkan tanda Iblis tingkat tiga. Di tengah pencarian upaya untuk menghilangkan tanda iblis tersebut, Alan justru ikut mendapat tanda iblis juga. Dan kesulitan muncul karena untuk menghilangkan tanda iblis tersebut, mereka harus membunuh dua penyihir. Dari dikejar-kejar kini mereka harus mengejar penyihir-penyihir tersebut.
Saya suka novel ini. Sungguh. Kisahnya memang biasa. Awalnya datar dan saya merasa bosan. Tapi makin dalam novel fantasy ini semakin membuat saya berkeinginan untuk mennutaskannya. Twist di bagian akhir buku ini keren.
Awalnya saya memang agak jenuh dengan tipikal sifat Nick. Hanya mengeluh, mudah tersinggung dan sarkatis, ternyata ada penyebabnya. Alan yang kelihatan cool, juga menurut saya membuat buku ini, awalnya, hanya datar. Tetapi tanggung jawab Alan yang besar, di mana dia mendapatkan amanah untuk menjaga keluarganya, setelah tewasnya ayah mereka tercinta, semakin dalam membuat buku ini semakin menarik.
Dan pengejaran yang dilakukan oleh Ryves bersaudara,terhadap penyihir Obsidianmembuat klimaks pada buku ini menurut saya keren, dengan ditambah kejutan, yang, tidak saya duga-duga, menjadikan kisah fantasy yang ini patut untuk dicoba baca. So, tak ada kata yang pantas saya berikan terhdap buku ini, selain keren!
Uoooo boleh tukeran buku saya mau cover yang ini tapi kehabisan :((
BalasHapusAnyway, saya udah baca sampai buku ketiga dan yang paling saya suka itu Alan, doting big brother is always the best~
Aku ga gitu suka covernya haha *still judge a book by cover*
BalasHapusTapi ceritanya keren ya ternyataa~
yg aku suka dari YA yg ini tuh, karakternya imperfet dan interaksi Alan-Nick yg bromancenya berasa banget :D
BalasHapus