Judul: Silver Stone: Rahasia Batu Perak
Penulis: Ardina Hasanbasri
Editor: Jia Effendie
Penerbit: Atria
Jumlah Halaman: 313
Cetakan: I, Januari 2011
ISBN: 9789790244689
Apa yang akan kita lakukan bila ada rencana terkait masa depan kita yang tak kita inginkan? Hanya menuruti saja, atau mencoba melawan recana tersebut? Alyssa yang merupakan seorang putri raja dari kerajaan Meza, dan hendak dijodohkan oleh ayahnya dengan seorang pangeran kerajaan lain, melarikan diri sampai acara pertunangan dilangsungkan. Bersama Pasque pelayan pribadinya, Alyssa berpetualang, mencari batu yang menurut seorang peramal, yag mereka ketemui di tengah jalan, bisa memberitahukan segala hal.
Namun petualangan tak bisa berjalan mulus. Aksi kabur Alyssa dengan meninggalkan surat palsu, bahwa dia diculik oleh penyihir M, mengakibatkan Mirabel, seorang penyihir, merasa dia menjadi tertuduh penculikan. Mirabel, dengan Tartum, anak buahnya berusaha menggagalkan rencana Alyssa dan merebut peta yang dimiliki Alyssa.
Meski petanya bisa diambil oleh Mirabel namun Alyssa berusaha untuk menuntaskan misinya. Di tengah jalan, ketika usahanya hampir mengalami kegagalan, dia bertemu seorang anak pengrajin kayu, Troy, dan pangeran dari kerajaan tetangga, Damon. Dan mereka berjuang bersama, meski sering terjadi perselisihan kecil antara Alyssa dan Damon.
Namun petualangan tak bisa berjalan mulus. Aksi kabur Alyssa dengan meninggalkan surat palsu, bahwa dia diculik oleh penyihir M, mengakibatkan Mirabel, seorang penyihir, merasa dia menjadi tertuduh penculikan. Mirabel, dengan Tartum, anak buahnya berusaha menggagalkan rencana Alyssa dan merebut peta yang dimiliki Alyssa.
Meski petanya bisa diambil oleh Mirabel namun Alyssa berusaha untuk menuntaskan misinya. Di tengah jalan, ketika usahanya hampir mengalami kegagalan, dia bertemu seorang anak pengrajin kayu, Troy, dan pangeran dari kerajaan tetangga, Damon. Dan mereka berjuang bersama, meski sering terjadi perselisihan kecil antara Alyssa dan Damon.
Kisah Alyssa menurut saya seperti kisah yang dituliskan motivator. Nuansa nasihatnya terasa sekali, berbeda dengan kisah-kisah fantasy lain yang pesannya tersirat. Meski demikian gamblang, tapi nasihatnya sangat menarik. Selain itu yang menarik di sini, adalah bagaimana penulis membuat sosok Alyssa seperti anak kecil. Tanpa pernah memikirkan masalah yang mungkin dihadapi, yang penting bergerak terus sampai tujuannya tercapai.
Sayang, menurut saya, covernya kurang menarik. Seolah-olah buku ini ditujukan sebagai dongeng untuk anak-anak. Padahal kalau nuansa gambarnya lebih tegas akan menjadi lebih menarik lagi. Dan dengan demikian nilai buku ini bisa bertambah lebih baik lagi.
Saya berkesimpulan; buku ini menarik tetapi kalau kemasannya lebih baik, tentu lebih banyak yang akan lebih menyukai lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar