Judul: The Secret Life of Bees
Penulis: Sue Monk Kidd
Penerjemah: Wita Lestari
Jumlah Halaman: 439
Penerbit: Trans Media
ISBN: 9789797990282
Lily Owens, hanyalah gadis piatu biasa berumur 14 tahun. Namun jejak kehidupannya dipenuhi dengan kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya sendiri T. Ray, sedangkan ibunya Deborah Fontanel sudah meninggal dunia ketika Lily masih menginjak usia 4 tahun. Bayangan meninggalnya sang
ibu selalu menghantui Lily karena masih ada jejak ingatan bagaimana
ibunya terbunuh, ketika ribut dengan sang ayah dan dari senjata yang
terlepas, di saat Lily hendak memberikan senjatanya tersebut ke sang
ibu, sang ibu malah terbunuh. Lily hidup diasuh oleh pengasuh negronya, Rosaleen, justru dimana setting cerita novel ini yang berkisar tahun 1964 adalah masa rasialisme di Amerika Serikat sedang memuncak. Di saat hendak melakukan pemilihan umum di kota, Rosaleen melakukan reaksi ketika tindakan rasis dilakukan oleh tiga orang pemuda kepadanya, dan reaksinya tersebut mengakibatkan Rosaleen harus dipenjara dengan perlakuan fisik dilakukan oleh pemuda-pemuda tersebut.
Lily memutuskan mengajak Rosaleen kabur dari rumah sakit tempat Rosaleen dirawat sekaligus dari kungkungan ayahnya, menuju kota Tiburon, hanya berlandaskan tulisna yang dia dapat di foto Bunda Maria berkulit hitam peninggalan ibunya. Dengan jejak foto Bunda Maria tersebut, ia bersama Rosaleen menemukan kehidupan unik keluarga Boatwright, keluarga peternak lebah, dan memutuskan untuk tinggal bersama mereka.
Keluarga Boatwright yang terdiri dari August, June dan May, ternyata memiliki keterkaitan sebelumnya dengan sang ibunda, dan hal itu akan mengubah hidup Lily.
Membaca buku ini, kita akan mendapatkan banyak hal. Pengetahuan tentang hidup lebah, juga sejara rasialisme terhadap orang-orang berkulit hitam, meski Undang-undang Hak Sipil di Amerika Serikat, sudah ditandatangani. Negara demokrasi terbesra di dunia, Amerika pun pernah mengalami sejarah pahit dengan rasialisme ini. Hal yang tak ditutup-tutupi oleh penulis, bahkan dengan gambalang diceritakan sampai ketika Opsir kota Tiburon, Eddie Hazelwurst, menanyakan kepada Lily, mengapa dia tinggal bersama keluarga Boatwright yang berkulit hitam.
Perpaduan pengetahuan akan sejarah rasialisme tahun 1960-an, pengetahuan tenmtang lebah, serta kisah pencarian jati diri snag ibu oleh Lily, menjadikan buku ini layak menjadi pilihan. Sayang cerita yang terlalu datar sering saya jumpai di buku ini. Tapi banyak kutipan kata yang bisa menjadi inspirasi kita. Salah satunya, yang menjadi favorit saya berikut:
Jika kau membutuhkan sesuatu dari seseorang, selalu berikan orang itu cara untuk memberikannya kepadamu -halaman 403-