Judul: Jejak Langkah
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara
Cetakan: 9, Februari 2012
Jumlah Halaman: 724
ISBN: 9789799731258
Minke, akhirnya mendaraskan kakinya di tanah betawi. Untuk menempuh kependidikan sebagai seorang dokter Jawa. Di Betawi inilah, bibit kebangsaan yang ditanamkan oleh Khouw Ah Soe, terus bertunas, ketika dia meneruskan titipan dari rekannya itu teruntuk Ang san Mei.
Jatuh cinta terhadap Ang san Mei, Minke akhirnya menikahinya. Namun semangat Ang san Mei untuk meneruskan cita-cita kebangsaan Tiong Kok tak pernah pudar meskipun sudah bersuamikan Minke. Dan pada akhirnya, meninggalnya Ang san Mei, ditambah kegagalannya untuk meluluskan diri menjadi dokter, menggelorakan semangat kebangsaan Minke, dan diwujudkan dalam bentuk bacaan dan organisasi.
Medan Prijaji menjadi media yang Minke buat. Sedangkan organisasi yang dia rancang adalah Syarikat Dagang Islamiyah.
Seperti dua karya sebelumnya, dalam tetralogi buru, Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah menceritakan sebuah episode perjalanan bangsa yang sering dilupakan orang. Menarik sekali ketika Pram menulis, gaya ceritanya sangatlah memiliki daya yang bisa menarik pembacanya untuk bisa tergugah. Memang layak disebut kalau Tetralogi Buru adalah masterpiece sastrawan Indonesia.
Sejarah yang dituliskan Pram adalah sebuah masa yang tak boleh terlupakan oleh bangsa, masa di mana pergerakan kebangsaan mulai tertitiskan dalam langkah-langkah perjuangan bangsa di saat itu.