Judul: Three Act Tragedy -Tragedi Tiga Babak
Penulis: Agatha Christie
Penerjemah: Mareta
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 288
ISBN: 9789792229714
Hercule Poirot, banyak orang tahu, adalah sosok detektif yang mengandalkan sel kelabu di otaknya, untuk memecahkan masalah. Berbeda dengan detektif lain, yang mengandalkan keahlian pencarian jejak fisik bekas terjadinya permasalahan, tetapi memilih untuk mengandalkan keahlian berpikirnya. Meskipun demikina, kerapkali penyelesaian kasus oleh dia sangat gemilang.
Kali ini Poirot menghadapi masalah, ketika diundang dalam sebuah pesta oleh Sir Charles Cartwright, seorang pensiunan aktor drama, dimana salah satu tamunya, pendeta Babbington yang dikenal baik dan tidak memiliki masalah, meninggal mendadak. Di tengah kesimpangsiuran penyebab kematian pendeta Babbington, terjadi kematian dari teman Cartwright, Sir Bartholomew Strange, seorang dokter syaraf terkenal, pada pestanya yang tamu-tamunya sendiri adalah tamu yang diundang pada pesta Cartwright. Kali ini, penyebab kematian Strange terang benderang, yaitu teracuni nikotin cair. Gemas dengan kematian sahabatnya, Cartwright bersama Mr. Satterthwaite dan Miss Lytton Gore, yang juga hadir pada kedua pesta yang berakhir mengenaskan tersebut, mengadakan penyelidikan mencari pembunuh dr. Strange dan pendeta Babbington, yang akhirnya diketahui penyebab meninggalnya: sama-sama teracuni nikotin.
Di tengah jalan, Poirot bergabung untuk membantu mereka. Namun di tengah penyelidikan, muncul satu pembunuhan kembali. Dan lengkaplah tiga babak tragedi pembunuhan yang diduga dilakukan oleh orang yang sama. Dan seperti biasa, penyelesaian kasus oleh Poirot sangat unik, tak hanya sering mengecoh pembacanya, tetapi juga mempermainkan perasaan tokoh-tokoh dalam buku. Unik dan tak lekang oleh zaman. Dan ini yang menurut saya, menjadikan Agatha Christie bisa menjadi favorit bertahun-tahun sampai sekarang.
Review ini dilakukan bersama BBI buku karya Agatha Christie, ratu novel misteri pada 29 Februari 2012.
Kali ini Poirot menghadapi masalah, ketika diundang dalam sebuah pesta oleh Sir Charles Cartwright, seorang pensiunan aktor drama, dimana salah satu tamunya, pendeta Babbington yang dikenal baik dan tidak memiliki masalah, meninggal mendadak. Di tengah kesimpangsiuran penyebab kematian pendeta Babbington, terjadi kematian dari teman Cartwright, Sir Bartholomew Strange, seorang dokter syaraf terkenal, pada pestanya yang tamu-tamunya sendiri adalah tamu yang diundang pada pesta Cartwright. Kali ini, penyebab kematian Strange terang benderang, yaitu teracuni nikotin cair. Gemas dengan kematian sahabatnya, Cartwright bersama Mr. Satterthwaite dan Miss Lytton Gore, yang juga hadir pada kedua pesta yang berakhir mengenaskan tersebut, mengadakan penyelidikan mencari pembunuh dr. Strange dan pendeta Babbington, yang akhirnya diketahui penyebab meninggalnya: sama-sama teracuni nikotin.
Di tengah jalan, Poirot bergabung untuk membantu mereka. Namun di tengah penyelidikan, muncul satu pembunuhan kembali. Dan lengkaplah tiga babak tragedi pembunuhan yang diduga dilakukan oleh orang yang sama. Dan seperti biasa, penyelesaian kasus oleh Poirot sangat unik, tak hanya sering mengecoh pembacanya, tetapi juga mempermainkan perasaan tokoh-tokoh dalam buku. Unik dan tak lekang oleh zaman. Dan ini yang menurut saya, menjadikan Agatha Christie bisa menjadi favorit bertahun-tahun sampai sekarang.
Review ini dilakukan bersama BBI buku karya Agatha Christie, ratu novel misteri pada 29 Februari 2012.