Sabtu, 04 Februari 2012

Smart Patient


Judul: Smart Patient: Mengupas Rahasia Menjadi Pasien Cerdas
Penulis: Agnes Tri Harjaningrum
Editor: Rini Nurul Badariah, Nurhadiansyah
Penerbit: Lingkar Pena Publishing House
Halaman: 214
ISBN: 9786028851305













"Dokter = penyebab kematian nomor 3 di Amerika!" (halaman -65-).
Dokter Agnes Tri Harjaningrum, boleh saja heran, bagaimana huisart (dokter keluarga) di Belanda tidak memberikan obat apa pun kepada anaknya saat menderita demam, tapi justru karena itulah, dia semakin tersadar akan pentingnya Rational Use of Medicine, yang berarti apa yang selama ini terjadi dalam pengobatan di masyarakat kita adalah 'irasional', kalau nggak pasien yang berobat harus pulang dengan membawa obat di tangan, atau dokter yang selalu memberikan obat, meskipun dalam kasus tidak dibutuhkannya obat sama sekali.

Buku ini, membuat kita belajar dari sistem pelayanan kesehatan di Belanda, dimana dokter hanya bisa didatangi dengan perjanjian terlebih dahulu -teman saya seorang WN Belanda sering menulis status di akun FBnya tentang membuat perjanjian dengan dokter pribadinya sekalipun-, ketimbang di Indonesia, dokter yang laris diantri sampai puluhan bahkan ratusan pasien dalam sehari, mengakibatkan si dokter tidak bisa optimal dalam pelayanannya. Jangan lupa, dokter pun adalah manusia biasa, itu salah satu pegangan dalam buku ini, yang ditekankan oleh penulis.

Catatan yang diberikan sangat informatif, pembaca pun tidak perlu pusing dnegan istilah ilmiah, karena penulis sudah membuat buku panduan yang cocok dengan orang awam yang minim informasi tentang dunia medis, ditambah logika yang masuk di akal pembaca. Tentu saja peranan editing yang baik, ikut mempengaruhi bagusnya buku ini.

Salah satu alasan yang membuat saya menilai sebuah buku adalah bagus, adalah memberikan manfaat untuk pembacanya, dan percayalah, buku ini sudah memberikannya.

3 komentar:

  1. Wah, lha kalau sakit mendadak gitu di Belanda gmn dong? Masa tetep harus bikin janji dulu yg antrinya bisa sampe berbulan2? *penasaran*

    BalasHapus
  2. ada sistem dokter jaga, kalau nggak salah inget, itu pun jam kerjanya terbatas

    BalasHapus
  3. sumpah...kalau dengar cerita rekan2 sejawat ttg sistem pelayanan kesehatan di negara Barat itu bikin iri deh. Semuanya teratur rapi, gak semrawut kayak di sini. Dan pasien juga udah tau what to expect dari dokternya.
    Mudah2an sih someday Indo bisa kayak gitu juga

    BalasHapus