Judul: Men(g)akali Pikiran
Penulis: Willy Wong
Penerbit: VisiMedia
Jumlah Halaman: 244
ISBN: 9789790651722
Buku ini provokatif sekali! Dari covernya, pengantarnya, sampai isinya! Buku ini bicara 44 jurus dari penulisnya, berkisar pemainan pikiran, bagaimana si penulis berusaha memperkaya pembacanya dengan pembelajaran diri.
Sebagaimana buku motivasi lainnya (eh, apakah si penulis bermaksud membuat buku ini menjadi sebuah buku motivasi?), biasanya dibuat model buku yang tak umum. Di buku ini, sang penulis langsung memprovokatori pembacanya, untuk memilih, melanjutkan atau tidak membaca buku ini setelah membaca bab pertama dalam buku ini. Sebuah tantangan yang cukup menarik, apalagi dengan penggunaan kata aku-kau dalam buku ini, merujuk kepada gaya provokator sang penulis. Suka? Lanjutkan baca. Tidak? Segeralah tinggalkan buku ini, apabila hanya sekedar membacanya di toko buku. Demikian, tantangan sang penulis.
Dengan gaya keakuan penulisnya dalam menggunakan bahasanya, buku ini serasa sebagai keangkuhan semata dari penulisnya. Tetapi maksud penulis di sini adalah bagaimana dia berusaha masuk ke mindset pikiran pembacanya. Mungkin sebuah pilihan yang berat bagi seorang penulis, apalagi dnegan genre motivasi/pengembangan diri. Tetapi tantangan juga bagi pembaca, mau melanjutkan atau meningglkan bacaan ini, apakah pembaca mau menangkap isi buku ini, mereguk semakin dalam?
Buku ini, boleh dibilang menarik. Berbagai tips bisa kita baca dalam 44 babnya. Kita bisa melompati bagian bab, tapi disarankan untuk membacanya secara berturut-turut. Dan akan lebih enak membacanya dengan pikiran yang lebih terbuka. Bahasanya memnag berat, tapi banyak kebijakan yang bisa kita petik. Sayangnya, aplikatif dari isi buku ini saya rasakan kurang banyak. Ada beberapa metode yang diberikan contoh, dalam bentuk kalimat-kalimat yang dekat dengan keseharian, tetapi rasanya masih snagat minim.
Selain itu fokus di tiap babnya saya masih belum dapatkan keterkaitan dari bab sebelumnya. Lompatan-lompatan yang terasa terlalu "lebar" ini terasa mengganggu, karena membuat kita perlu berkonsentrasi dengan cara yang lain lagi, setiap pergantian bab. Tetapi kedalaman isi di tiap babnya sudah sangat bagus, menurut opini saya.
Sebagaimana buku motivasi lainnya (eh, apakah si penulis bermaksud membuat buku ini menjadi sebuah buku motivasi?), biasanya dibuat model buku yang tak umum. Di buku ini, sang penulis langsung memprovokatori pembacanya, untuk memilih, melanjutkan atau tidak membaca buku ini setelah membaca bab pertama dalam buku ini. Sebuah tantangan yang cukup menarik, apalagi dengan penggunaan kata aku-kau dalam buku ini, merujuk kepada gaya provokator sang penulis. Suka? Lanjutkan baca. Tidak? Segeralah tinggalkan buku ini, apabila hanya sekedar membacanya di toko buku. Demikian, tantangan sang penulis.
Dengan gaya keakuan penulisnya dalam menggunakan bahasanya, buku ini serasa sebagai keangkuhan semata dari penulisnya. Tetapi maksud penulis di sini adalah bagaimana dia berusaha masuk ke mindset pikiran pembacanya. Mungkin sebuah pilihan yang berat bagi seorang penulis, apalagi dnegan genre motivasi/pengembangan diri. Tetapi tantangan juga bagi pembaca, mau melanjutkan atau meningglkan bacaan ini, apakah pembaca mau menangkap isi buku ini, mereguk semakin dalam?
Buku ini, boleh dibilang menarik. Berbagai tips bisa kita baca dalam 44 babnya. Kita bisa melompati bagian bab, tapi disarankan untuk membacanya secara berturut-turut. Dan akan lebih enak membacanya dengan pikiran yang lebih terbuka. Bahasanya memnag berat, tapi banyak kebijakan yang bisa kita petik. Sayangnya, aplikatif dari isi buku ini saya rasakan kurang banyak. Ada beberapa metode yang diberikan contoh, dalam bentuk kalimat-kalimat yang dekat dengan keseharian, tetapi rasanya masih snagat minim.
Selain itu fokus di tiap babnya saya masih belum dapatkan keterkaitan dari bab sebelumnya. Lompatan-lompatan yang terasa terlalu "lebar" ini terasa mengganggu, karena membuat kita perlu berkonsentrasi dengan cara yang lain lagi, setiap pergantian bab. Tetapi kedalaman isi di tiap babnya sudah sangat bagus, menurut opini saya.
Punya ebooknya ga?
BalasHapus