Judul: Auguste Dupin
Penulis: Edgar Allan Poe
Penerjemah: Istiana Prajoko
Editor: Muthia Esfand
Penerbit: Visi Media
Jumlah Halaman: 326
ISBN: 9789790651425
Auguste Dupin, adalah salah satu detektif yang merupakan inspirasi bagi lahirnya detektif-detektif terkenal belakangan. Kejeniusan Dupin, adalah dengan menyelesaikan kasus yang dihadapi dengan metode ratiocination, yang berarti mengedepankan argumentasi, silogisme, dan latar belakang kasus dalam menarik kesimpulan. Edgar Allan Poe, pencipta tokoh Dupin, melahirkan tiga karya terkait dengan Dupin, yaitu The Murders in the Rue Morgue, The Mystery of Marie Rogêt, dan The Purloined Letter. Buku Auguste Dupin terbitan VisiMedia ini ditambah dengan dua kisah karya Poe lainnya, yaitu The Gold-Bug dan The Facts in the Case of M. Valdemar.
Dalam kisah Pembunuhan di Rue Morgue, Dupin menyelesaikan masalah terbunuhnya Madame L'Espanaye dan putrinya Mademoiselle Camille L'Espanaye, dalam sebuah kejadian ruang tertutup. Dengan analisis yang Dupin dapatkan dari berita yang muncul di koran, serta sedikit penyelidikan di lokasi kejadian perkara, dengan gemilang, Dupin berhasil mengetahui siapa pembunuhnya, dan menyelamatkan seorang yang salah tangkap akibat pembunuhan itu. Cara penyelesaian yang dilakukan termasuk gemilang, menurut saya. Karena memang kerumitan yang ditemui, ketika saya baca, masih sangat membingungkan.
Di kisah Misteri Pembunuhan Marie Roget, Dupin menyelesaikan pembunuhan Marie Roget yang ditemukan tenggelam di sebuah sungai. Dengan menganalisis pemberitaan dari harian-harian yang terbit, Dupin menghasilkan kesimpulan yang bisa digunakan untuk melacak pembunuh. Untuk kisah ini, saya agak kesulitan ketika membaca deskripsi yang dipaparkan terlalu panjang. Mungkin tipikal karya klasik, adalah membuat tulisan dengan kalimat-kalimat yang panjang.
Dalam kasus Kisah Surat yang Dicuri, Dupin menghadapi masalah menemukan surat penting yang dicuri oleh D, seorang menteri, padahal isinya snagat pententing. Prefek polisi sudah melakukan analisis dan pencarian secara mendetail sebagaimana polisi biasa, namun tidak dapat menemukan surat tersebut. Dengan analisa logika yang cukup jeli, Dupin berhasil mendapatkan surat penting tersebut.
Untuk Kisah Kumbang Emas, diceritakan pencarian harta karun dari bajak laut Kidd oleh William Legrand, sorang hartawan yang jatuh miskin. Saya takjub ketika kode yang dibuat oleh Kidd berhasil dipatahkan dengan baik oleh Legrand. Bersama Kisah Surat yang Dicuri, kisah ini menjadi favorit saya di buku ini.
Sedangkan Fakta-fakta dalam Kasus M. Valdemar, mengokohkan Poe sebagai salah satu penulis terbaik di genre horror. Diceritakan bagaimana Valdemar yang sekarat karena turbecolosis harus menderita ketika menerima eksperimen pengujian hinopsis.
Saya baru pertamakali membaca karya Edgar Allan Poe. Secara umum, meski lebuh menyukai karya Doyle, kisah Dupin ini sangat menarik. Meskipun kerap kelelahan membaca kalimat dengan jumlah kata yang panjang. Salut untuk Visi Media yang menerbitkan karya Poe dengan tokoh Dupin ini. Dengan membaca buku ini saya merasakan bagaiman Doyle terprngaruh akan karya Poe. Meski demikian kritik perlu saya tekankan untuk beberapa kesalahan ketik ketika beberapa kali menjumpai beberapa kalimat yang tercetak tanpa pemisahan spasi. Secara umum, karya Poe ini memang menarik untuk dibaca penyuka kisah detektif dengan latar klasik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar