Jumat, 25 Juli 2014

Salahkan Bintang-bintang

Judul: Salahkan Bintang-bintang
Judul Asli: The Fault in Our Stars
Penulis: John Green
Penerjemah: Ingrid Dwijani Nimpoeno
Editor: Prisca Primasari
Penerbit: Qanita
Cetakan: I, Desember 2012
Jumlah Halaman: 424
ISBN: 9786029225587

Siapa sih yang kepingin mengidap kanker? Nggak ada. Tapi apa yang harus kita lakukan di saat vonis kanker jatuh untuk kita? Menyelami bagaimana seorang penderita kanker yang tahu bahwa hidupnya akan berakhir dalam waktu yang cepat membuat kisah hidup penederita kanker terasa menyentuh....

Hazel Grace dan Augustus Waters. Dua orang pengidap kanker. Dipertemukan dalam sebuah perkumpulan penderita kanker. Kisahnya sederhana, mereka saling jatuh cinta. Dan seperti yang ditebak, buku ini menceritakan kepedihan dan kenangan kisah cinta mereka.

"Dunia bukanlah pabrik pewujud keinginan."
Meski saya sudah menyebut kalau jalan cerita bisa ditebak tapi kemasan buku ini yang akhirnya membuat saya menyukai buku ini. Kisah yang mungkin sedikit lebih menyentuh realitas, bahwa kadangkala tidak semua pengidap kanker harus mendapat apa yang dia inginkan, mungkin karena belas kasihan orang lain. Dan yah, tipikal remaja Amerika kental terasa di sini, tak beda jauh dengan novel-novel atau acara televisi di sana tapi penulis, John Green, menurut saya cukup cerdas, membuat cerita yang tak biasa saja. Apa yang John Green tulis adalah kehidupan :)

Kalau bisa dibilang, edisi terjemahan ini memang banyak menuai kritikan dari 3 sisi, judul trejemahan, cover, dan hasil terjemahan. Untuk dua poin awal, saya memang setuju. Covernya kurang menunjukkan isi buku, dan ya terlalu kekanak-kanakan. Dan saya juga bingung dengan maksud terjemahan, Salahkan Bintang-bintang. Mungkin kalau kesulitan mencari padanan judul yang tepat, bisa menggunakan judul aslinya saja. Untuk terjemahan, saya pikir masih bisa mengikuti tanpa kesulitan, meski hal ini bersifat subyektif, berbeda dengan pembaca yang lain.

So far, meski saya belum menyaksikan filmnya, saya sudah mempu berimajinasi tentang kisah TFIOS. Sebuah karya yang bagi saya menyentuh, dan saya sendiri memberikan apresiasi untuk karya yang ini.

3 komentar:

  1. Untuk edisi bahasa Indonesia, saya malah maunya cover yang ini karena kurang suka buku dengan cover film. Tapi, judul terjemahannya memang kurang menarik.

    BalasHapus
  2. covernya terlalu ceria ya untuk ukuran buku sesedih ini, hehe... cover yang versi film mirip cover impor :)

    BalasHapus
  3. Adegan favoritku waktu adegan nuang sampanye. terus ada bintang bintangnya XD

    BalasHapus