Senin, 25 Februari 2013

Oliver Twist

Judul: Oliver Twist
Penulis: Charles Dickens
Penerjemah: Reni Indardini
Penerbit: Bentang Pustaka
Cetakan: II, Agustus 2011
Jumlah Halaman: 578
ISBN: 9786028811156

Oliver Twist, tak tahu apa-apa. Tapi semenjak lahir, dia hidup menderita. Ibu kandungnya meninggal di kala melahirkannya. Sedangkan ayahnya, tak ada yang mengenal. Hidup di panti milik desa, di mana keserakahan pengurus desa maupun panti membuat kehidupan Oliver menjadi menderita. Bahkan sampai ketika Oliver kecil harus magang di seorang pengusaha jasa pemakaman, dirinya difitnah oleh seniornya, sehingga Oliver memutuskan melarikan diri ke London.

Di London, dia bertemu dengan sebuah kelompok penjahat, di bawah pimpinan si tua Fagin, yang berusaha mencoba mendidik Oliver  Twist menjadi anggota baru kelompok tersebut, tanpa sepengetahuan Oliver. Namun dalam percobaan pertama, dimana Oliver diajak oleh Dawkins, anak buah Fagin untuk mencopet, Oliver yang tak tahu apa-apa tertangkap dan kemudian takdir menemukan dirinya dengan Mr. Brownlow, si korban pencopetan yang merasa Oliver tak bersalah. 

Di kala membantu Mr. Brownlow untuk mengembalikan buku ke toko buku, OLiver Twist berjumpa dengan kelompok penjahat tersebut dan disekap. Bahkan dia, diserahkan Fagin kepada Bill Sikes, untuk membantu merampok di sebuah rumah. Malang, di saat proses perampokan tersebut, Oliver tertembak, sedangkan Sikes dan kawan-kawan kaburnya. Namun, berkat kepercayaan sang tuan rumah, Mrs. Mayle, beserta anak angkatnya, Rose, dan dokter keluarga mereka, Mr. Losberne, Oliver Twist justru dirawat bahkan diasuh oleh Mrs. Mayle. Di tengah perawatan Mrs. Mayle tersebutlah, sosok jati diri Oliver Twist mulai terkuak satu demi satu.


Oliver Twist, disebut-sebut sebagai karya yang diciptakan Dickens sebagai bentuk keprihatinan beliau terhadap anak-anak Inggris di saat itu yang banyak jatuh dalam kemiskinan dan harus turun ke jalan-jalan. Memang, karakteristik Oliver Twist terasa sekali, di mana dia hidup dengan kemiskinan, dan kejahatan jalanan sedang merajalela. Dickens dalam karya ini memang terlihat memberikan kritik terhadap pejabat yang korup dengan menggunakan bahasa sarkastik, di berbagai ceritanya.

Oliver Twist merupakan karya pertama Dickens yang saya baca. Mengenal Dickens lewat buku ini membertikan kesan kepada saya bahwa Dickens sangat tajam dalam bermain kata. Beberapa kali saya harus merenung, membaca ulang untuk mendapatkan makna dari kata-kata yang tersirat. Dan untuk karya klasik, Dickens membuat karya yang kompleks. Tak heran, saya tak bisa menamatakan buku ini secara cepat.

Tapi Dickens menurut saya berhasil menciptakan karya yang menyentuh. Oliver Twist menunjukkan kisah keprihatinan yang dialami seorang yatim piatu, di mana pengurus desa atapun pengurus panti lebih memilih mencari harta, bukannya peduli terhadap kaum papa. Juga jalinan kisah yang indah, menjadikan saya memberi 4 bintang untuk buku ini.

3 komentar:

  1. Siip! Oliver Twist ini novel Dickens yang boleh dibilang paling ringan dan menghibur. Udah nonton filmnya? Yg karya Roman Polanski bagus lho, settingnya persis di buku!

    BalasHapus
    Balasan
    1. belum nonton sama sekali :(
      jadi kepingin nonton

      Hapus
    2. saya punya filmnya, tapi belum ditonton. seperti pernyataan #sikap mas tezar tempo hari di WA, baca dulu, baru tonton. hehe. syukurlah bukunya baru saja dikirimi dion. mungkin awal bulan depan baru mulai baca. :D

      Hapus