Rabu, 24 April 2013

Pangeran Pencuri

Judul: Pangeran Pencuri
Penulis: Cornelia Funke
Penerjemah: Hendarto Setiadi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 420
Cetakan: II, Maret 2011
ISBN: 978979226883

Orang dewasa tidak ingat lagi, bagaimana rasanya,
menjadi anak-anak.
Walaupun mereka mengaku begitu.
Mereka tidak tahu lagi. Percayalah padaku.
Mereka sudah lupa semuanya.
Betapa dunia dahulu berkesan lebih besar bagi mereka.
Betapa repotnya memanjat ke atas kursi.
Bagaimana rasanya kalau harus selalu menengadah?
Lupa.
Mereka tidak tahu lagi.
Kau pun akan melupakannya.
Kadang-kadang orang dewasa bercerita, betapa indahnya
ketika mereka masih anak-anak.
Mereka bahkan bermimpi menjadi anak-anak lagi.
Tetapi apa yang mereka mimpikan ketika masih anak-anak?
Tahukan kau?
Aku rasa, mereka bermimpi ingin cepat-cepat dewasa.

Bagian awal dari buku ini, yang dikutip di atas memang cocok dengan isi buku ini. Kita seringkali berpikir ketika kecil, bahwa menjadi besar itu enak. Begitu juga ketika dewasa, ingin rasanya kembali ke masa kanak-kanak lagi. Pangeran Pencuri mengisahkan sebuah alat yang bisa membolak-balik umur. Tapi keseluruhan kisah tidak menggambarkan alat tersebut. Membaca Pangeran Pencuri, kita akan berpetualang bersama Bo dan Prosper, yang kabur dari paman dan bibi mereka - Max dan Esther Hartlieb, bertemu dengan Pangeran Pencuri, Scipio dan gang-nya, Riccio, Mosca & Tawon hidup dalam kehidupan jalanan Venezia.

Pangeran Pencuri merupakan pimpinan yang dikenal karena kerap mencuri dan tak pernah tertangkap. Dengan hasil curiannya tersebut, dia menghidupi kelompok anak-anaknya. Namun sosoknya dikenak misterius, dengan menggunakan topeng dan hanya mau menjumnpai kelompoknya tersebut di saat-saat tertentu.

Petulangan menjadi semakin menarik ketika bibi Esther menyewa seorang detektif, Victor Gertz, untuk melacak Bo dan Prosper, serta adanya misi penting dari seseorang yang bernama Conte, lewat Barbarosa pemilik toko antik di kota yang sering menerima barang tadahan hasil pencurian Pangeran Pencuri. Kelindanan peristiwa yang terjalin semakin membawa kita menyusuri lorong demi lorong kota Venezia......

Kisah Pangeran Pencuri membuat saya merasa berada di Venezia. Deskripsi yang dituliskan Funke cukup detail, dan dilengkapi peta, yang sayangnya ditempatkan di halaman belakang. Namun ilustrasi yang digambar langsung oleh Cornelia Funke mempercantik isi buku ini. Kisahnya sendiri menurut saya sangat sederhana, diterjemahkan dengan baik. Meski penggantian setting cerita di tiap babnya agak menganggu saya. 

Dan kejutan-kejutan yang saya dapatkan dari membaca buku ini, sangat menarik. Meski dengan balutan cerita yang sederhana, buku ini membuat saya terpikat. Sebuah kisah anak-anak yang saya suka. Sebuah buku yang menurut saya, menarik untuk direkomendasikan. 

Betapa sering kita berandai-andai, bis akembali ke masa kecil.....

2 komentar:

  1. Ahhhh sudah lama mengincar buku ini tapi cover yang dulunya >.< Soalnya saya penggemar Cornelia Funke >.<

    BalasHapus