Rabu, 15 Agustus 2012

Dead Girl Dancing

Judul: Dead Girl Dancing
Penulis: Linda Joy Singleton
Penerjemah: Maria Susanto
Jumlah Halaman: 347
Penerbit: Atria
ISBN: 9789790243835
Amber, seorang gadis SMA, memenuhi permintaan tolong neneknya, Grammy, tapi yang terjadi adalah dia bangun sebagai sosok orang lain! Dan yang ada adalah ia berada di tubuh Sharayah, yang sejatinya adalah kakak perempuan dari pacarnya, Eli.Ternyata Amber menyetujui permintaan tolong neneknya untuk menjadi Penghuni Sementara, dimana dia tugasnya adalah untuk masuk ke tubuh orang lain, dengan tetap menjalankan kehidupan Jiwa Asli, yang harus memulihkan trauma yang dialaminya.

Namun dalam menjalankan tugasnya seorang Penghuni Sementara akan menghadapi Penghuni Kegelapan yang akan menghisap kekuatan dan energi sang Penghuni Sementara. Dan sulitnya, sosok Penghuni Kegelapan akan sulit dikenal namun dia akan selalu mengejar-ngejar Penghuni Sementara. Untuk melaksanakan kewajiban sebagai seorang Penghuni Sementara, Amber mendapatka panduan dari buku Panduan Evaluasi Pelaksanaan (PEP).

Bersama teman-teman Sharayah, Mauve dan Sadie, yang belum dikenal sama sekalinya, Amber menjalani perjalanan ke pantai selatan. Padahal di tengah kepanikannya karena belum mengenal jatidiri dari tubuh yang dimasukinya, Amber harus bertindak selaku Sharayah, sehingga kesulitan-kesulitan kerap menghadang Amber. Apalagi Amber belum mengenal tugas seorang Penghuni Sementara secara keseluruhan, ditambah PEP yang seharusnya menjadi panduan untuknya tertinggal di kamarnya. Buta dengan sosok Sharayah, teman-teman Sharayah dan tugasnya sendiri sebagai seorang Penghuni Sementara, menjadikan ceritanya penuh dengan kejutan tak terduga. 

Petulangan Amber dalam tubuh Sharayah, merupakan kisah utama yang melatari buku kedua seri Dead Girl ini. Saya sendiri belum membaca seri pertama buku ini, Dead Girl Walking, tetapi kita tak akan kesulitan memahami jalannya cerita mengingat ringkasan garis besar buku sebelumnya dapat kita jumpai di buku kedua ini.

Membaca Dead Girl Dancing, menarik rasa minat saya ke dalam lembaran-lembaran buku ini. Dengan bahasa yang ringan saya dengan mudah memahami isi cerita, serta kehidupan anak muda di Amerika memang selalu memikat bila dirangkai dalam cerita yang renyah dan ringan. Dan percaya tidak, Amber yang sebenarnya kerajingan membaca buku pengembangan diri, dengan kerapkali mengulang apa yang dibaca pada buku-buku pengembangan diri saya, menambah keinginan saya untuk membaca buku tipe tersebut.  

2 komentar: