Rabu, 30 Oktober 2013

The Sea

Judul: The Sea
Penulis: John Banville
Penerjemah: Wawan Eko Yulianto
Penerbit: Ufuk
Jumlah Halaman: 356
Cetakan: I, Februari 2010
ISBN: 9786028224789

Max Mooden, seorang ahli sejarah seni harus berkabung ditinggalkan oleh istrinya karena kanker yang diderita. Keributannya dengan putri tunggalnya membuat dia meninggalkan rumah untuk tinggal di sebuah desa pelosok, di rumah Cedar di desa  Ballyless. 

Di sana ia bertemu keluarga Grace, dan sebuah kenangan lama berkelebat lagi. Dan kisa Mooden berptar pada kenangan serta pelariannya terebut.


Sebagai pemenang Mna Booker Award tentu saja saya berharap akan keindahan sastra pada buku ini. Memang setelah saya baca, sifat sastranya kental sekali. Namun yang terjadi malah membuat saya semakin bingung ketika menamatkan buku ini.

Terjemahannya sendiri sebenarnya bagus, tapi penulis membuat ceritanya yang berbuat naratif, seolah-olah melatih kesabaran saya dalam membaca buku ini. Sebuah buku yang berat, saya akui. Dan lagi-lagi saya harus menyerah pada stigma, bahwa buku yang meraih penghargaan dan masuk dalam kategori 1001 books you must read before you die adalah buku yang berat untuk dipahami oleh pembaca biasa. 

Bukan berarti buku ini jelek menurut saya. Yang jelas covernya cantik. Warna ungu yang mendominasi terlihat klop dengan ilustrasi di sampul depan. Pengantarnya menjanjikan, serta terjemahnnya masih bisa saya pahami. Tapi memang konflik yang dibuat naratif bagi saya sangat membingungkan apalagi dengan sedikitnya kata-kata yang dipakai dalam buku ini. Overall, meski saya tak terlalu kecewa akan buku ini, saya hanya bisa memberikan 2 bintang untuk buku ini.

10 komentar:

  1. 1001 books itu memang menantang banget buat dibaca Mas Tez.. The Sea ini juga sepertinya agak suram ya ceritanya..

    BalasHapus
  2. Ini pernah difilm-kan kah? soalnya covernya kok kaya versi movie tie in gitu ya...setuju, buku2 man booker ini sungguh banyak yang suram nuansanya :p

    BalasHapus
  3. naratif itu salah satu guru kesabaran setelah memancing.. *apasih :D

    BalasHapus
  4. Hahaha...akhirnyaaa berhasil juga kan ngereview. Bingung ya, mau cerita lbh banyak, ntar jadi spoiler. Tp kamu surprised gak sih di endingnya? Terutama identitas Miss Vavasour itu, kalo ttg Rose & Mrs. Grace sih udah agak ketebak ya pas kejar2an itu :P

    BalasHapus
  5. Kalau bukunya mau dilempar ke aku boleh lho kak :D

    BalasHapus
  6. Buku - buku Man Booker kayaknya banyak bermain di masa lalu tokoh dan juga masa depan ya. Di The White Tiger iya, di Amsterdam yang dibaca Mbak Astrid iya, disini juga iya...:O

    BalasHapus
  7. Nyastra tapi malah bikin bingung ya Mas :)

    BalasHapus
  8. Ini mastez malah bahas kavernya :))

    Tapi iya sih. Aku jadi tertarik sama buku ini karena kavernya (.__.)

    BalasHapus
  9. Aku pernah liat buku ini entah di mana, covernya Ufuk emang cantik2. Sayang mahal. Ntar moga ada obralan ini deh buat ditimbun

    BalasHapus
  10. Wah, ini pemenang Manbooker 2005 ya? yg ngalahin sejarah traktor yg aku baca XD

    BalasHapus