Senin, 12 Mei 2014

An Artist of The Floating World

Judul: An Artist of the Floating World
Penulis: Kazuo Ishiguro
Penerjemah: Rahma Wulandari
Penerbit: Elex Media Komputindo
Cetakan: I, 2013
Jumlah Halaman: 226
ISBN: 9786020204970
 
Bicara tentang sastra galau, mungkin An An Artist of the Floating World ini bisa ikategorikan sebagai salah satunya. Mengisahkan tentang seorang pensiunan pelukis yang punya pengaruh, Masuji Ono, pada zaman setelah perang Dunia II. Kematian Kenji, putranya, kegagalan pertama miai putri keduanya, Noriko, dan kehidupan berkeluarga Setsuko putri pertamanya, membawa kehidupan Ono seperti komidi yang selalu berputar.
 
Tentu saja, perputaram hidup selalu diwarnai kebimbangan-kebimbangan hidup. Kazuo Ishiguro berhail membuat sosok Masuji Ono, menjadi tipikal kehidupan yang galau di masa-masa setelah kekalahan Jepang di Perang Dunia. Dengan sudut pandang Ono, kegalauan ini benar-benar terasa, Jepang yang sedang membangun, percampuran budaya barat yang masuk, serta keinginan kalangan muda untuk mereformasi sistem kuno yang sudah lama bertahan di Jepang.
 
Saya suka dengan cara Ishiguro berkisah, meski membutuhkan kesabaran untuk membaca. Realitasnya begitu kentara, seolah-olah kita menghadapi suasana sebenarnya. Dan memang sekelibat pandangan saya terhadap bangsa Jepang senada dan diperkuat oleh tulisan Ishiguro.
 
Terjemahannya juga sudah bagus, meski sayang kualitas kertasnya agak minimal. Dengan kualitas buku yang masuk sebagai salah buku 1001 books you must read, saya mengharapkan kertasnya bisa lebih menarik lagi. Apalagi covernya cuukup cantik.
 
Review ini diikutkan dalam Reading Challenge, kategori Freebies Time, karena mendapatkan buku cantik ini dari kak Perdani Budiarti pemilik blog Melihat Kembali. Postingan review ini darinya bisa dilihat di laman ini
 

1 komentar:

  1. gloomy banget ya emang kesannya, tapi pasca perang gak gloomy itu yo cuman terjadi di anime =_=

    btw, novel elex emang jelek kertasnya xD

    BalasHapus