Judul: Graceling
Penulis: Kristin Cashore
Penerjemah: Poppy D. Chusfani
Editor: Dini Pandia
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 496
Cetakan: I, Desember 2011
ISBN: 9789792278224
Apa yang Anda cari di sebuah novel fantasy?
Bagi saya, asal fantasynya masih bisa ditangkap dengan pikiran, banyak kejutan yang mengesankan, petualangan yang mendebarkan, serta diramu dengan kata-kata yang memukau.
Katsa, yang tinggal di kerajaan Middluns, sebuah kerajaan yang terletak di kawasan tujuh kerajaan, memiliki bakat khusus yang terdeteksi semenjak usia 8 tahun. Di mana ada orang-orang khusus yang memiliki bakat tertentu. Orang-orang tersebut dinamakan graceling, dan bercirikan warna bola mata yang berbeda. Dan bakat yang dimiliki Katsa mengerikan, setidaknya bagi orang-orang normal di kerajaan Middluns, yaitu bakat untuk membunuh. Kemampuan membunuh ini, dimanfaatkan oleh Randa, raja Middluns, yang sejatinya adalah paman dari Katsa, untuk mengancam orang-orang yang melanggar kemauan Ransa. Sayangnya Ransa memanfaatkan Katsa untuk kerakusannya, sesuatu yang ditolak dalam hati dalam Katsa.
Dalam sebuah tugas untuk Ransa, Katsa menuntaskan sebuah misi rahasia yang tanpa diketahui Ransa, menyelamatkan Pangeran Tealiff, ayah dari Ror, kerajaan Lienid, di istana raja Murgon, kerajaan Sunder. Dalam misinya tersebut, Katsa sempat bertemu dengan Pangeran Po, cucu dari Tealiff. Pertemuan tersebut yang berkelanjutan dengan pertemuan berikutnya di istana Ransa, mengakrabkan mereka berdua dan terjalin sebuah ikatan persahabatan. Apalagi Po juga ternyata seorang graceling, dengan kemampuan bertempur.
Meskipun Tealiff sudah aman, namun otak di balik penculikannya belum diketahui. Setelah dilakukan penyelidikan, meski diculik di istana Murgon, ternyata Murgon bukan lah dalang penculikan tersebut. Apalgi motif penculikan sendiri belum jelas. Yang jelas, kecurigaan timbul pada raja-raja di kawasan tujuh kerajaan tersebut. Bersama Po, Khansa melacak siapa dalang penculikan tersebut. Apalagi setelah menolak perintah Ransa yang meminta Katsa melaksakan tugas yang sewenang-wenang, menyiksa bangsawan tak bersalah, Katsa hampir ditangkap oleh Ransa, sehingga Katsa kehilangan tempat yang nyaman untuk ditinggali lagi.
Perjalanan Po dan Katsa menemukan dalang penculikan Tealiff menemukan rintangan, karena mereka harus bertemu dengan musuh yang juga memiliki bakat tertentu. Rintangan yang memberatkan karena sulit untuk menentukan bakat apa yang dimiliki oleh lawannya, dan cara apa yang harus dilakukan untuk mengalahkan musuh-musuh tersebut.
Sebagai karya pertama, Graceling menurut saya sudah menunjukkan kemampuan Kristin Cashore dalam menulis. Memang ada saat dimana cerita berjalan lambat, tetapi dengan kisah petualangan yang memikat, rasanya sangat ketinggalan buat kita apabila belum membaca kisah fantasy yang satu ini. Meskipun beberapa bagian rasanya memuat kisah dewasa tapi terjemahannya rasanya aman dibaca untuk remaja. Dan yang pasti, kisahnya memang memikat. Saya sebagai pembaca, serasa berada di samping Katsa.
Bravo untuk Katsa dan Kristin Cashore.
Mauuuuu... uda lama jadi wishlist. *trus lirik timbunan sendiri* *telen ludah*
BalasHapusAih... pengen baca dah, tapi banyak yg mau dibaca juga eaaa...
BalasHapuspingin baca ini T.T
BalasHapus