Judul: Sherlock Holmes versus Kapten Kidd
Judul Asli: The Pursuit of the House-Boat
Penulis: John Kendrick Bangs
Penerjemah: Istiani Prajoko
Editor: Muthia Esfand
Penerbit: Visi Media
Jumlah Halaman: 230
Cetakan: I, Maret 2013
ISBN: 9789790651760
Sherlock Holmes, detektif terkenal asal Inggris, juga salah satu ikon detektif dalam dunia fiksi. Kapten Wiliam Kidd, bajak laut terkenal asal Skotlandia, salah satu bajak laut legendaris. Lalu keduanya bertemu, dalam sebuah kasus pencurian kapal House Boat oleh Kapten Kidd. Holmes menyelidikinya, dalam sebuah kisah menarik, ditulis oleh salah satu penulis klasik, John Kendrick Bangs.
Tapi John Kendrick Bangs meramu novelnya ini tak hanya berpusat pada dua tokohnya saja. Kita akan menjumpai berbagai tokoh sejarah dalam buku ini, dari nabi Nuh, sampai ke Napoleon Bonaparte dihadirkan. Dan legenda bajak laut pun dihadirkan tak hanya Kapten Kidd, tapi juga Henry Morgan dan Abeuchapeta.
Kisah dimulai ketika kumpulan arwah terkenal kehilangan kapal House Boat yang juga di dalamnya terdapat istri-istri belaka. Arwah tokoh-tokoh tersebut berdiskusi menganai pentingnya menyelamatkan istri-istri mereka. Dan Holmes menemukan sebuah kunci ke mana House Boat dilarikan dan siapa yang melakukan usaha penculikan ini. Dengan analisisnya dia menjadi pimpinan kapal penyelamat.
Sementara Kapten Kidd tak menyadari, bahwa di kapal yang dia curi, masih terdapat istri-istri dari tokoh terkenal tersebut dan beberapa tokoh wanita tersebut. Lalu bagaimana Holmes dapat menyelamatkan kapal House-Boat dalam cengkeraman Kapten Kidd?
Buku ini meskipun termasuk buku klasik, termasuk cukup unik. Dengan berbagai macam tokoh, baik fiksi maupun nyata, dimasukkan oleh Bangs, si penulis dalam kisah yang menyegarkan. Beberapa adegan berhasil memaksa saya untuk tersenyum, ketika alih-alih berpikir taktis, beberapa tokoh malah ribut sendiri, seusia dengan pola pikir masing-masing tokoh. Oh ya, meskipun banyak tokoh dipaparkan di sini, kita tak perlu pusing, karena ada penjelasan secara ringkas di halaman awal tentang tokoh-tokoh tersebut.
Mengangkat sosok Holmes, salah satu tokoh fiksi favorit saya, saya menyukai Holmes ala Bangs di buku ini. Ditunjukkan dalam buku ini, kemampuan analisis Holmes yang masih memukau menurut saya, tak kalah seru dibandingan Holmes ala Doyle, penulis aslinya. Sayangnya, menurut saya buku ini termasuk ringkas, sehingga dengan jumlah tokoh yang banyak, serasa ceritanya terlalu pendek. Dan jalan kisah sendiri, seperti dipaksakan. Padahal kalau lebih tebal, detailnya bisa lebih lengkap lagi.
Dan sebagai semacam kisah parodi, saya angkat jempol untuk penulis yang berani mengangkat kisah dengan banyak tokoh, yang berbeda karakternya masing-masing. Saya pikir, penulis tentu saja tak asal maemasukkan karakter tokoh-tokoh tertentu tanpa pengetahuan mengenai tokoh yang dimasukkan ke dalam isi cerita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar