Judul: Tahun 69
Penulis: Ryū Murakami
Penerjemah: Widati Utami
Penerbit: Trans Media
Jumlah Halaman: 284
Cetakan: I, 2008
ISBN: 9789797990466
Penerbit: Trans Media
Jumlah Halaman: 284
Cetakan: I, 2008
ISBN: 9789797990466
Kensuke Yazaki, yang lebih suka disebut Ken, adalah pelajar SMA swasta, SMA Kita di daerah Sasebo, Jepang. Hidupnya semula biasa-biasa saja, mengingat dia hanyalah seorang siswa yang biasa. Namun pada suatu hari, dia melakukan demonstrasi terhadap sekolahnya, dengan cara memasang spanduk, melakukan pencoretan terhadap sekolahnya, bersama temannya, Adama, berkait dengan protes dia terhadap perang Vietnam.
Selanjutnya bersama Adama, dan Iwase, teman mereka berdua, Ken memiliki impian membuat sebuah festival, dimana akan ditampilkan film indie hasil buatan mereka. Tak dinyana, hukuman dari sekolah akibat sikap demonstrasinya dan pelaksanaan festival tersebut, mendekatkan Ken dengan Katzuko Matsui, salah satu kembang sekolah.
Kisah ini diangkat menggunakan setting tahu 1969, yang dijadikan judul novel ini. Dari buku ini, kita akan mengenal berbagai tokoh seniman dan musikus di tahun tersebut.
Well, saya agak suka dengan kisah Ken. Meski seperti tulisan fiksi Jepang yang saya baca, kisahnya sedikit absurb, tapi beberapa kali saya mengacungkan jempol untuk karya Ryū Murakami. Kisahnya sendiri, saya rasa agak dekat dengan kehidupan sehari-hari. Tak terlalu banyak detail namun ringan, meski beberapa kali penerjemah menambah catatan kaki, untuk menjelaskan berbagai istilah.
Buku ini saya kira awalnya adalah novel yang berkisah pada pergulatan jiwa sang tokoh, namun yang ada hanyalah bagaimana Murakami membuat kisha Ken mengalir begitu saja. Dan ini cukup menarik, terutama buat saya. Beberapa bagian memang dibuat seperti kocak, dengan dialog ala kadarnya. Tapi kegilaan Ken dan kawan-kawan dalam buku ini terasa segar. Namun dengan mengalirnya cerita begitu saja, saya merasa buku ini seperti 'lepas' begitu saja, tanpa adanya kesan yang mendalam. Walaupun demikian, buku ini cukup menarik.
Ryu Murakami~ Hmmm kayaknya belum pernah baca buku karangannya >.< Bagus-bagus mas?
BalasHapuslumayan sih, bikin seger :)
Hapus