Selamat hari rabu! SEmoga hari-hari kita terjalin indah dengan berkah dari Allah SWT. Hari rabu berarti sudah saatnya update meme Wishful Wednesday. Tak terasa sudah 31 minggu berpartisipasi, sudah beberapa buku impian yang masuk dalam timbunan (kapan dibacanya?)
Minggu ini, saya mau ambil buku ini sebagai WW saya :)
Judul: Domba-Domba Telah Membisu
Judul Asli: The Silence of The Lambs
Penulis: Thomas Harris
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Seorang diri Starling menyusuri koridor remang-remang itu. Ia tidak
menoleh ke sel-sel di kedua sisi. Suara langkahnya berkesan keras
baginya. Kecuali itu hanya ada suara mendengkur dari satu atau dua sel,
serta tawa terkekeh-kekeh dari sel lain...
Dr. Lecter mengenakan seragam putih rumah sakit jiwa di selnya yang berwarna sama. Kecuali rambut, mata, dan mulutnya yang merah, segala sesuatu di sel itu berwarna putih. Wajahnya sudah begitu lama tidak terkena sinar matahari, sehingga seakan-akan menyatu dengan warna putih yang mengelilinginya; sepintas lalu timbul kesan wajahnya melayang di atas kerah bajunya. Lecter duduk di meja di balik jaring nilon yang menghalanginya dari terali. Ia sedang membuat sketsa pada kertas roti dengan memakai tangannya sebagai model. Sementara Starling menonton, Lecter membalikkan tangan dan, sambil meregangkan jari-jemari, menggambar sisi dalam lengannya. Dengan jari kelingking ia menggosok-gosok salah satu garis yang dibuatnya dengan arang.
Starling mendekati terali, dan Lecter menoleh.
“Selamat malam, Dr. Lecter.”
Ujung lidah Lecter yang merah muncul di antara kedua bibir yang tak kalah merahnya. Sejenak lidahnya menyentuh bibir atas, tepat di tengah, lalu menghilang kembali.
“Clarice.”
Starling mendengar suaranya yang parau, dan dalam hati ia bertanya, sudah berapa lama sejak pria itu terakhir angkat bicara. Keheningan seakan berdenyut-denyut.
Dr. Lecter mengenakan seragam putih rumah sakit jiwa di selnya yang berwarna sama. Kecuali rambut, mata, dan mulutnya yang merah, segala sesuatu di sel itu berwarna putih. Wajahnya sudah begitu lama tidak terkena sinar matahari, sehingga seakan-akan menyatu dengan warna putih yang mengelilinginya; sepintas lalu timbul kesan wajahnya melayang di atas kerah bajunya. Lecter duduk di meja di balik jaring nilon yang menghalanginya dari terali. Ia sedang membuat sketsa pada kertas roti dengan memakai tangannya sebagai model. Sementara Starling menonton, Lecter membalikkan tangan dan, sambil meregangkan jari-jemari, menggambar sisi dalam lengannya. Dengan jari kelingking ia menggosok-gosok salah satu garis yang dibuatnya dengan arang.
Starling mendekati terali, dan Lecter menoleh.
“Selamat malam, Dr. Lecter.”
Ujung lidah Lecter yang merah muncul di antara kedua bibir yang tak kalah merahnya. Sejenak lidahnya menyentuh bibir atas, tepat di tengah, lalu menghilang kembali.
“Clarice.”
Starling mendengar suaranya yang parau, dan dalam hati ia bertanya, sudah berapa lama sejak pria itu terakhir angkat bicara. Keheningan seakan berdenyut-denyut.
Kenapa saya memilih buku ini? Berdasarkan review dari kak Mia dan kak Luna buku ini termasuk buku yang "wajib baca" dan kebetulan belum punya, maka saya bermimpi, semoga Tuhan memeluk impian saya (Lintang mode:ON)
Ini dia wishlist saya minggu ini, bagaimana denan Anda? Ikutan yuk, dengan cara sbb:
- Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link blogmu =)
- Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) yang jadi inceran kalian minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku itu masuk dalam wishlist kalian ya!
- Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post WW milik kak Astrid). Kalau mau, silakan tambahkan button Wishful Wednesday di posting kalian.
- Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share wishlistnya di hari Rabu =)
aku takut bacanya.
BalasHapuslalu covernya sereeem... (baca: aku emang takut)
apapun itu, abaikanlah ketakutanku...
doaku: semoga terkabul, ya, mastez
amin, terima kasih teh
Hapusbuku ini emang harus punya!
BalasHapustapi kta Bima banyak typonya loh.. walau pas baca aku gak sadar banyak typo :D
haha, aku juga nggak begitu perhatiin typo ko, apalagi kalau bukunya bagus
Hapusaku juga penasaran sama buku ini nih :)
BalasHapusayo cari buntelan kak :)
Hapuswait, wait, Lecters as in Hannibal Lecters?
BalasHapusyup :)
HapusPengen punya juga :'(
BalasHapusmari akhi Tezar, qt sama2 berdoa..
semoga terkabul mas :)
HapusPas pertama lihat buku ini di toko buku kirain bukunya tentang serangga hahaha. *ngakak XD
BalasHapusSemoga dapet bukunya! ^^
lho, emang dijadiin satu ama buku tentang binatang kak? ^^ terima kasih ya
Hapuswohoooo, keren inih. saya juga pengin baca :)
BalasHapuskayaknya emang masuk kategori harus baca nih :)
Hapusberat kayanya klo buat saya :D
BalasHapussmoga cepet kesampaian :)
pengen bangeeet buku ini...baru pernah nonton filmnya aja nih...semoga kesampaian supaya masuk timbunan lagi ya hihihihi
BalasHapusiya, semoga. terima kasih kak :)
Hapusbuku tentang domba yang bisu? :O
BalasHapussemoga kesampaian ya, mastez!
:D
Hapusini favoritnya ka luna lho, mestinya sebagai fansnya kak luna, kak zp baca juga, hehehe. Trims ya