Jumat, 27 September 2013

Making The Cut

Judul: Making The Cut
Penulis: Mohamed Khadra
Penerjemah: Agung Sedayu
Editor: Nuning Dwi Hidayati
Penerbit: Literati
Cetakan: I, Oktober 2009
Jumlah Halaman: 474
ISBN: 9789791978439

Prof. dr. Mohamed Khadra, Ph.D. adalah seorang guru besar kedokteran urologi, sekaligus presiden The Institute Technology of Australia sebuah lembaga pendidikan tinggi di Australia. Dalam buku Making the Cut, beliau menuliskan pengalaman-pengalamannya sebagai seorang dokter bedah. Berbagai kisah hidup, baik ketika sedang menjalani pendidikan sebagai dokter bedah maupun ketika mengadakan praktek spesialisasinya.

Apa yang dituliskan oleh dr. Khadra, terasa menarik untuk diikuti. Beliau menuliskan pengalaman hitam-putih sebagai dokter, pasien yang dia obati, sampai rekan sekerjanya. Bahwa hidup sebagai seorang dokter tak mudah, dan goresan tinta Khadra membuat deskripsi tersebut menguat, ditambah lagi status beliau yang merupakan keturunan Libanon, di mana harus hidup dalam sebuah negara yang penuh keterbukaan.

Ada beberapa momen menarik yang saya cukup terkesan, seperti ketika Khadra yang merupakan salah satu mahasiswa terpintar di kelasnya baru pertama kali mengikuti pembedahan langsung. Meskipun merasa pintar ternyata berbagai kekeliruan dia lakukan, dan beruntunglah dokter seniornya 'mau menjatuhkan' Khadra dengan bijak. 

Juga kisah ketika dia harus mengobati Shem Ehud, seorang agen purnawirawan MOSSAD. Beberapa dialog antara dia dengan Shem, melahirkan perdebatan tentang pendudukan Israel di Timur Tengah. Namun, penutup untuk bab ini terasa manis, menurut saya.

Dan juga perenungan yang Khadra lakukan justru ketika dia mengalami posisi sebagai pasien. Ketika biasanya dia mengobati, kali ini harus mengalami rasa sebagai pasien yang diobati. Ketika dia merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi pasien, dan apa yang dialami oleh pasien dalam institusi pelayanan rumah sakitnya. Semua diceritakan dengan menarik.

Sebagai memoar, buku ini cukup menarik untuk diikuti. Perenungan hidup yang dr. Khadra bagikan, baik buruknya adalah sebuah momen hidup yang akan membuat pembaca seperti saya merasa 'diperkaya'. Dan yah, saya merasa 4 bintang cukup layak untuk buku ini.

4 komentar:

  1. menarik ya melihat kehidupan dokter dari dekat :) terjemahannya enak kah?

    BalasHapus
  2. Aku lebih tertarik baca memoar dokter kayak gini... :D

    BalasHapus
  3. again, sdh tdk baca non-fiksi lagi :D
    tapi kisah perjalanan dokter bedah apalagi mengulas pengalamannya rasanya cukup menarik juga :D

    BalasHapus
  4. wah, suka temanya, meski ini profesi yg ga bakal kulirik :p

    BalasHapus