Rabu, 13 November 2013

Okei

Judul: Okei
Penulis: Mitsugu Saotome
Penerjemah: Istiani Prajoko
Penerbit: Serambi Ilmu Semesta
Cetakan: I, Agustus 2013
Jumlah Halaman: 596
ISBN: 9789790244054

Okei hanyalah putri seorang tukang pengrajin gentong kayu pada akhir abad 19 di daerah Aizu-Wakamatsu, Jepang. Di saat perang saudara, dia jatuh cinta terhadap seorang samurai muda, Sasanuma Kingo. Meski tradisi samurai kental yang erat di Jepang pada saat itu membatasi hubungan mereka, di mana seorang samurai tak bisa menjalin ikatan dengan seorang penduduk biasa, namun harapan Okei terhadap cinta Kingo tetaplah besar.

Kisruh politik di mana terjadi perang saudara dan pemindahan ibukota Jepang dari Kyoto ke Tokyo, diakibatkan oleh meninggalnya kaisar. Sejarah Jepang, di saat itu diramaikan dengan kekalutan perebutan kekuasaan. Kota Aizu pun dicekapi kecemasan, sejauh mana serangan akan tiba dari barat. 

Di saat genting itulah Okei berkenalan dengan  Schnell bersaudara. Kelak Henry Schnell yang akan membawa Okei lari dari kericuhan di Jepang, menuju ke tanah baru, Amerika, sehabis cintanya terhadap Kingo kandas, dan Kingo terbunuh pada serangan tersebut


Sebagai kisah berlatar sejarah Jepang di abad 19, buku ini memikat saya dengan latar sejarah yang cukup detail. Memang penggambaran kisah hidup Okei ditulis dengan dominasi kisah sejarah Jepang di saat itu. Namun bagi penyuka kisah romance, kisah Okei ini terlalu minim sisi romantismenya.

Tapi apa yang dituliskan oleh Mitsugu Saotome ini cukup menarik, dengan tebal yang luar biasa, perjalanan Okei ditulis tanpa meninggalkan kesan membosankan. Terjemahannya sangat bagus, penilaiannya bahkan tidak dikurangi dengan typo. Penggambaran samurai di masa itu cukup mendetail meski kadang agak bertele-tele.

Kisah perjalanan hidup Okei ini diramu dengan penceritaan sebuah episode kelam dalam kehidupan bangsa Jepang membuat buku ini bisa menjadi bahan pengaya kita akan Jepang secara lebih utuh. Dan yang pasti, kita bakal lebih mengenal nilai-nilai tradisional Jepang dan pertentangannya dalam sebuah kemajuan zaman. Sebuah kenangan yang membentuk Jepang menjadi sebuah bangsa yang kita saksika sekarang. Dan kisha Okei ini, merupakan simbol perjuangan hidup, seorang warga Jepang biasa dalam era modernisme Jepang.

3 komentar:

  1. tadinya saya tertarik mo beli ini, tapi kovernya kok kurang menarik :/

    BalasHapus
  2. tadinya saya tertarik mo beli ini, tapi kovernya kok kurang menarik :/

    BalasHapus