Rabu, 31 Juli 2013

Lady dan Unicorn

Judul: Lady dan Unicorn
Judul Asli: The Lady and the Unicorn
Penulis: Tracy Chevalier
Penerjemah: Pepi Smith
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 296
Cetakan: I, Februari 2007
ISBN: 9789792225204

Permadani, zaman abad 13 adalah barang yang berharga. Permadani bisa menjadi simbol kekayaan, kemegahan, aktualitas keluarga bangsawan di masa itu karena membuat permadani membutuhkan waktu panjang. Jean La Viste salah satu bangsawan Prancis yang dekat dengan raja hendak membuat permadani Lady and Unicorn untuk ditempelkan di kediamannya, rue du Four. Pekerjaan pelukisan desain awal diperintahkan kepada Nicolas de Innocents, seorang pelukis berbakat yang juga memiliki bakat perayu. 

Bakat perayu Nicolas dilakukan dengan merayu sang putri bangsawan, Claude Le Viste. Dan Claude pun menjadi kasmaran terhadap Nicolas. Beruntung, sebelum keperawanannya direnggut oleh Nicolas, pelayan keluarga Viste, Beatrice sempat memergokinya. Dan sang ibu Claude, Genevieve de Nanterre pun berusaha memisahkan Claude dengan Nicolas.

Petulangan Nicolas berlanjut ke Brussels dimana pembuatan permadani dilakukan. Pembuat permadani yang ditunjuk, Georges de la Chapelle harus berkerja dengan tekanan, mengingat waktu yang terbatas, serta Leon Le Vieux, wakil dari Jean La Viste mengetahui sebuah rahasia yang bisa menjatuhkan usaha Georges sehingga bisa menekan harga pembelian yang lebih murah. Ditambah lagi ketika Nicolas, si perayu ulung, mendapati kecantikan Alienor de la Chapelle, anak Georges, dan merayunya pula. Akankah permadani pesanan Jean bisa terselesaikan dengan baik? Serta bagaimana akhir kisah petualangan cinta Nicolas? Buku ini menarik untuk diikuti.


Buku yang mengangkat kisah pembuatan permadani Lady dan Unicorn ini dikisahkan dalam berbagai sudut pandangMeski dengan berbagai sudut pandnag tersebut, cerita bisa mengalir dengan cepat tanpa perlu peralihan bagi pembaca untuk menyesuakan kondisi bacaan. Kisah yang diangkat Tracy Chavellier ini meski tak terasa berbeda dengan berbagai kisah masa abad pertengahan yang pernas saya baca sebelumnya, terasa sederhana dalam penggunaan kata meski cakupan ceritanya cukup luas.

Sayangnya meski ditunjang dengan terjemahan yang bagus, konsep cerita yang biasa ini tak menonjolkan hal-hal yang istimewa dalam kisahnya. Bukan bearti saya tak suka tapi tak ada sesuatu yang istimewa dalam buku ini, membuat saya hanya memberikan 3 bintang untuk buku ini. Bukan jelek, tapi tak ada yang istimewa, meski sisi ceritanya menarik.
 

2 komentar:

  1. perancis abad ke 13 ya, pasti bajunya lebih aneh daripada setting Cesare yang abad 14 :3 aku baca review mas juga kok ceritanya rada absurd gini (._. )"

    BalasHapus
  2. aku suka sama detil2 tentang bikin permadani di buku ini, tapi sebel setengah mati sama tokoh nicholas yang tukang rayu plus semua cewek yang kayaknya mau sama dia, huhhh

    BalasHapus